Kos-kosan Terbakar, 4 Balita Selamat
MANGUPURA, NusaBali
Kebakaran hebat melanda rumah kos-kosan milik keluarga Ni Wayan Roni, 70, di Jalan Segara Wangi Nomor 38 Banjar Gede, Desa Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, Rabu (15/12) dinihari.
Dalam musibah ini, 7 dari 8 kamar kos ludes terbakar. Untungnya, seluruh penghuni kos-kosan, termasuk 4 orang balita, selamat dari maut tanpa terluka.
Informasi di lapangan, saat kebakaran terjadi, Rabu dinihari pukul 02.00 Wita, seluruh penghuni kos-kosan sedang tidur. Ada 14 orang dewasa dan 4 orang balita yang tinggal pada 7 kamar kos yang ludes terbakar ini. Begitu terjadi kebakaran, mereka langsung terbangun dan lari tunggang-langgang menyelamatkan nyawanya. Sedangkan harta bendanya ditinggalkan begitu saja dilalap api, yang dengan cepat membesar.
Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Badung mengerahkan 2 unit mobil pemadam untuk memadamkan kebakaran di kos-kosan ini. Sete-lah berjibaku selama hampir 1,5 jam, petugas pemadam akhirnya berhasil menjinakkan api sekitar pukul 03.30 Wita. Saaat api berhasil dijinakkan, 7 dari 8 kamar kos berikut isinya sudah ludes terbakar.
Belum diketahui secara pasti, apa penyebab kebakaran tersebut. Dugaan sementara, kebakaran ini terjadi akibat korsleting listrik di kamar kos nomor 4. Dugaan itu muncul karena sebelum terjadi kebakaran, dari kamar nomor 4 tersebut sempat terdengar suara ledakan.
Seorang saksi mata yang notabene penghuni kamar kos-kosan tersebut, Mistin, 49, mengatakan saat kejadian, dia bersama suaminya sedang tidur. Penghuni kamar kos nomor 6 ini pun kaget, karena dibangunkan tetangga yang teriak-teriak mengatakan terjadi kebakaran. Perempuan asal Jember, Jawa Timur berusia 49 tahun ini pun langsung bangun dan lari tunggang langgang menyelamatkan diri bersama suaminya.
"Saat kejadian, saya dan suami sedang tidur lelap. Untung kami dibangunkan oleh tetangga. Saat kami bangun, asap sudah tebal di dalam kamar yang kami tempati. Selain itu, api di kamar sebelah juga sudah membesar. Syukurnya, semua penghuni selamat. Kami orang dewasa 14 orang dan balita 4 orang," ungkap Mistin kepada NusaBali, Rabu siang.
Pasca kebakaran, para penghuni kos semua kebingungan mencari tempat tinggal. Mau sewa kos, uang sudah tidak ada lagi. Mistin bersama para korban kebakaran lainnya pun terpaksa memilih bertahan di lokasi TKP, dengan memasang tenda pada puing bangunan bekas kebakaran.
Untungnya, ada seorang perempuan yang baik hati memberikan donasi berupa pakaian kepada korban secara langsung di lokasi. "Kebanyakan yang tinggal di kos-kosan ini mata pencahariannya sebagai nelayan. Kami semua bingung, apa yang harus dilakukan. Kami hanya berharap bantuan dari orang yang baik hati," ungkap Mistin, perempuan asal Jember yang sudah 32 tahun tinggal di Bali.
Sementara itu, pemilik kos-kosan yang terbakar, Ni Wayan Roni, mengaku tidak mengetahui pemicu kebakaran rumahnya. Wayan Roni sendiri juga tinggal di sekitar tempat kosnya yang terbakar. Kesehariannya, perempuan sepuh berusia 70 tahun ini jualan makanan babi guling di sebelah barat kosnya.
Menurut Wayan Roni, kos-kosannya yang terbakar itu baru selesai direnovasi 10 bulan lalu. "Saya juga tinggal di sini. Saat awal kejadian, saya tidur lelap. Tidak ada yang tahu bagaimana awalnya," papar Wayan Roni.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung, I Wayan Wirya, mengatakan mobaran api dalam peristiwa kebakaran kos-kosan tersebut berhasil dijinakkan dengan cepat dan tepat, sebelum merembet ke bangunan rumah warga lainnya. Namun, Wayan Wirya mengaku belum tahu penyebab kebakaran.
"Kita tidak bisa menduga-duga penyebab kebakaran. Nanti polisi yang melakukan penyelidikan. Tugas kami melakukan penyelamatan untuk meminimalisir dampak yang lebih parah. Kebakaran terjadi pasti ada unsur kelalaiannya. Seringkali kami ingatkan masyarakat untuk selalu waspada dengan potensi kebakaran," tandas mantan Camat Kuta Selatan, Badung ini. *pol
Komentar