SMAN Bali Mandara Buka Pekan Ilmiah, Pamerkan Puluhan Hasil Penelitian Siswa
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 21 karya hasil penelitian siswa SMAN Bali Mandara dipamerkan dalam Pekan Ilmiah 2021 yang dibuka Rabu (15/12).
Pekan Ilmiah SMAN Bali Mandara yang akan dilangsungkan hingga Sabtu (18/12) mendatang juga menampilkan berbagai kegiatan, mulai dari riset, kewirausahaan, best practice guru hingga pameran hasil karya.
Kepala SMAN Bali Mandara I Nyoman Darta ditemui di ruang kerjanya, Rabu kemarin, menjelaskan Pekan Ilmiah ini digelar untuk memberikan kebanggaan dan apresiasi bagi siswa yang sudah berhasil. Bahkan rata-rata hasil karya yang ditampilkan telah menang lomba di tingkat nasional maupun internasional.
“Harapan kami dengan Pekan Ilmiah ini, anak-anak yang sudah punya hasil karya bangga karena sudah diapresiasi. Yang kedua, anak yang belum ada karya agar termotivasi,” ujar Darta.
Dalam kesempatan itu SMAN Bali Mandara juga meresmikan lembaga ikatan alumni yang dilibatkan dalam membina adik tingkat mereka dalam proses penelitian. Lembaga alumni tersebut dinamai Komando Riset dan Inovasi SMANBARA (KRIS). Menurut Darta, pelibatan alumni dalam pembinaan program Riset Base School (RBS) sudah dilakukan dari beberapa tahun ini. Namun sebelumnya masih bersifat pribadi dan belum terakomodir dengan baik.
“Hari ini (kemarin) kami lembagakan alumni kami melalui KRIS, sehingga dari segi organisasi, kebijakan, dan proses jelas. Pelibatan alumni dalam pembinaan juga bisa rutin minimal seminggu sekali. Nanti mereka akan memetakan siapa yang menjadi mentor adik kelas, disesuaikan dengan jenis dan topik penelitiannya,” imbuh mantan kasek berprestasi tingkat nasional ini, didampingi Kasubag Tata Usaha Kadek Yuli Artama.
Mantan Kasek SMAN 1 Singaraja ini mengatakan ide pelibatan alumni dalam pembinaan penelitian siswanya berawal saat guru pembina yang tergabung dalam Dewan Riset (pembina penelitian), kewalahan mendampingi siswa. Sedangkan jika mencari pembina di luar akan susah menyesuaikan waktu pembinaan. Kebetulan, di SMAN Bali Mandara yang menerapkan sistem pembelajaran berasrama, siswa sudah terbiasa berdiskusi selain dengan guru mapel (mata pelajaran), juga dengan guru kecil (teman sebaya atau kakak tingkat di sekolah).
Pekan Ilmiah yang di-launching perdana tahun ini sudah dirancang sebagai agenda tahunan. Bahkan tahun depan jika kondisi pandemi sudah membaik, sekolah akan melonggarkan pengunjung pameran dari sekolah lainnya di Buleleng. Selain juga menghadirkan hasil penelitian guru, sehingga dapat menginspirasi sekolah lain soal pengelolaan dan pembuatan karya ilmiah. “Tahun ini karena pandemi satu setengah tahun vacum anak-anak beraktivitas di sekolah. Yang ditampilkan saat ini terbatas, dan rata-rata sudah pernah juara. Kalau tahun depan ramai, bisa kami seleksi dulu,” tutur Darta.
Koordinator Umum KRIS I Dewa Gede Wicaksana Prabaswara, tamatan tahun 2019, mengatakan saat ini sudah ada 55 orang alumni dari berbagai tahun angkatan yang bergabung di KRIS. Dia yang saat ini duduk di semester V Jurusan Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), mengatakan bersedia menjadi mentor adik tingkatnya karena ada panggilan hati.
Menurut Wicaksana dan teman-teman alumninya, mereka sebagai alumni yang telah mendapatkan pendidikan gratis dan binaan luar biasa dari sekolahnya memiliki utang material dan moril. “Kami merasa punya utang kepada sekolah setelah tamat sekolah di sini, tidak hanya materiil tetapi juga pembelajaran yang didapat yang sangat luar biasa dan sudah seperti keluarga,” jelas dia.
Dalam pembinaan adik tingkatnya, Wicaksana mengatakan sudah menyiapkan pola. Setiap siswa yang sedang melakukan penelitian di SMAN Bali Mandara akan dicocokkan dengan mentor alumni. Wicaksana akan mencarikan alumni yang memiliki bidang ilmu sejalan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Sehingga dapat mempermudah proses pendampingan. *k23
Komentar