PASS Optimis Menang 85 Persen
Klaim Menang, Kubu Surya Hadiahi Pelapor Kecurangan
SINGARAJA, NusaBali
Dua pasangan calon yang akan bertarung head to head di Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017, Dewa Nyomnan Sukrawan-Gede Dharma Wijaya alias Paket Surya (nomor urut 1) dan Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra alias Paket PASS (nomor urut 2), sama-sama yakin menang. Bahkan, Paket PASS selaku pasangan calon incumbent optimistis bisa menang dengan 85 persen suara.
Keyakinan kubu Paket PASS menang 85 persen suara itu berdasarkan hasil dari tiga lembaga survei yang sudah menguji elekatabilitas masing-masing pasangan calon. “Dari tiga lembaga survei, termasuk survei dari struktur partai, kami yakin Paket PASS bisa meraih kemenangan 85 persen,” ungkap Ketua Tim Pemenganan Paket PASS, Gede Supriatna, di Singaraja, Jumat (10/2).
Selain lembaga survei, kata Supriatna, setiapkali PASS mengadakan kampanye, warga yang hadir selalu membludak. Ini menunjukkan dukungan dan pilihan warga rakyat Buleleng terhadap PASS sudah tidak diragukan lagi. Di samping itu, pemilih juga sudah pintar dalam menentukan pilihan terhadap pasangan calon yang telah memberikan bukti, bukan hanya bukti slogan kampanye.
”Visi misi dan program kerja Paket PASS ini sudah jelas, terukur, dan terarah. Di samping itu, Paket PASS sudah membuktikan kinerjanya selama priode pertama memimpin Buleleng 2012-2017. Jadi, masyarakat sekarang sudah pintar dalam memilih,” ujar Supriatna yang juga Ketua DPRD Buleleng dan sekaligus menjabat Sekretaris DPC PDIP Buleleng.
Supriatna juga menjamin bahwa Paket PASS yang sudah aktif kembali sebagai Bupati-Wakil Bupati Buleleng, tetap akan menjaga situasi kondusif yang telah terjaga dengan baik selama ini. Menurut Supriatna, situasi ini tidak terlepas dari kinerja penyelenggara Pilkada, baik KPU Buleleng, Panwas Pemilihan Kabupaten Buleleng, maupun aparat kemanan Polri/TNI.
“Kita komitmen dalam ikut menjaga situasi kondusif. Dan, saya yakinkan bahwa Paket PASS yang sudah aktif kembali sebagai Bupati-Wakil Bupati Buleleng, tidak akan melakukan upaya-upaya mempengaruhi masyarakat atau penyelenggara Pilkada,” tegas politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Disinggung soal kinerja timnya pasca Paket PASS aktif kembali sebagai Bupati-Wakil Bupati Buleleng per 10 Februari 2017, menurut Supriatna, pihaknya hanya bisa konsentrasi pada penguatan internal, terutama pada saksi-saksi yang akan diterjunkan ke masing-masing TPS saat coblosan Pilkada, 15 Februari 2017 nanti.
“Kita sudah tidak bisa bergerak ke mana-mana, karena masa kampanye Pilkada Buleleng 2017 telah berakhir. Jadi, kita paling memantapkan saksi-saksi dan penguatan internal,” ujar Supriatna. Dalam Pilkada Buleleng 2017, Paket PASS yang notabene pasdangan incumbent diusung PDIP bersama Hanura-Gerindra-NasDem-PPP-PAN-PKB. Sedangkan Paket Surya merupakan pasangan jalur Independen yang disokong Golkar-Demokrat-PKS.
Sementara itu, kubu Paket Surya juga klaim menang di Pilkada Buleleng 2017. Menurut Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, klaim memang ini berdasarkan hasil survei dan pemetaan kekuatan Paket Surya di Buleleng.
”Hasil survei kami memastikan Paket Surya menang. Pemetaan hasil kampanye kami juga memastikan Paket Surya akan menang di Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017,” ujar Sugawa Korry secara terpisah di Denpasar, Jumat kemarin.
Sugawa Korry menegaskan, ada beberapa hal yang disempurnakan dalam perjuangan berebut basis suara di Buleleng. Namun, dia enggan merincinya, karena hal itu bagian dari strategi Paket Surya.”Kami tidak ungkap di mana saja lokasinya, namun hal itu sudah ada upaya penyempurnaan dengan tim kita,” tegas mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Menurut Sugawa Korry, Pilkada Buleleng 2017, mulai dari tahapan hingga kampanye memang berjalan dengan banyak warna-warni, sebagai sebuah demokrasi. Dia pun memuji sepakterjang Plt Bupati Buleleng, I Made Gunaja, yang mampu menunjukkan indepensinya selama memimpin Buleleng, 8 November 2016 hingga 10 Februari 2017.
“Bahkan, Plt Bupati mampu membuat Buleleng kondusif. Beda ketika petahana masih menjabat atau belum cuti. Bahkan, kinerja penyelenggara juga sangat ini diragukan, terbukti dengan peringatan dari DKPP,” beber politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Sugawa Korry juga mengingatkan agar KPU Buleleng dan Panwas Kabupoaten bisa menjaga penyelenggaraan Pilkada 2017 berjalan profesional, tanpa ada kecurangan. ”Kami harap KPU Buleleng dan Panwas bekerja profesional,” katanya.
Untuk berperan serta menjaga Pilkada Buleleng 2017 berjalan tanpa kecurangan, Sugawa Korry selaku kader partai pendukung Paket Surya akan mengerahkan tim khusus memantau kecurangan. Bahkan, Sugawa Korry menyiapkan hadiah Rp 10 juta bagi masyarakat yang mau melaporkan kecurangan dengan bukti- bukti dan fakta konkret, termasuk money politics dan penggalangan PNS.
”Pokoknya, jika ada pelanggaran, kemudian berani ungkap buktinya, kami akan berikan hadiah Rp 10 juta kepada mereka yang melapor. Namun ingat, harus lengkap bukti-bukti pelanggarannya, data, dan faktual,” tegas politisi asal sekampung dengan Cabup incumbent Putu Agus Suradnyana ini. * k19,nat
Keyakinan kubu Paket PASS menang 85 persen suara itu berdasarkan hasil dari tiga lembaga survei yang sudah menguji elekatabilitas masing-masing pasangan calon. “Dari tiga lembaga survei, termasuk survei dari struktur partai, kami yakin Paket PASS bisa meraih kemenangan 85 persen,” ungkap Ketua Tim Pemenganan Paket PASS, Gede Supriatna, di Singaraja, Jumat (10/2).
Selain lembaga survei, kata Supriatna, setiapkali PASS mengadakan kampanye, warga yang hadir selalu membludak. Ini menunjukkan dukungan dan pilihan warga rakyat Buleleng terhadap PASS sudah tidak diragukan lagi. Di samping itu, pemilih juga sudah pintar dalam menentukan pilihan terhadap pasangan calon yang telah memberikan bukti, bukan hanya bukti slogan kampanye.
”Visi misi dan program kerja Paket PASS ini sudah jelas, terukur, dan terarah. Di samping itu, Paket PASS sudah membuktikan kinerjanya selama priode pertama memimpin Buleleng 2012-2017. Jadi, masyarakat sekarang sudah pintar dalam memilih,” ujar Supriatna yang juga Ketua DPRD Buleleng dan sekaligus menjabat Sekretaris DPC PDIP Buleleng.
Supriatna juga menjamin bahwa Paket PASS yang sudah aktif kembali sebagai Bupati-Wakil Bupati Buleleng, tetap akan menjaga situasi kondusif yang telah terjaga dengan baik selama ini. Menurut Supriatna, situasi ini tidak terlepas dari kinerja penyelenggara Pilkada, baik KPU Buleleng, Panwas Pemilihan Kabupaten Buleleng, maupun aparat kemanan Polri/TNI.
“Kita komitmen dalam ikut menjaga situasi kondusif. Dan, saya yakinkan bahwa Paket PASS yang sudah aktif kembali sebagai Bupati-Wakil Bupati Buleleng, tidak akan melakukan upaya-upaya mempengaruhi masyarakat atau penyelenggara Pilkada,” tegas politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Disinggung soal kinerja timnya pasca Paket PASS aktif kembali sebagai Bupati-Wakil Bupati Buleleng per 10 Februari 2017, menurut Supriatna, pihaknya hanya bisa konsentrasi pada penguatan internal, terutama pada saksi-saksi yang akan diterjunkan ke masing-masing TPS saat coblosan Pilkada, 15 Februari 2017 nanti.
“Kita sudah tidak bisa bergerak ke mana-mana, karena masa kampanye Pilkada Buleleng 2017 telah berakhir. Jadi, kita paling memantapkan saksi-saksi dan penguatan internal,” ujar Supriatna. Dalam Pilkada Buleleng 2017, Paket PASS yang notabene pasdangan incumbent diusung PDIP bersama Hanura-Gerindra-NasDem-PPP-PAN-PKB. Sedangkan Paket Surya merupakan pasangan jalur Independen yang disokong Golkar-Demokrat-PKS.
Sementara itu, kubu Paket Surya juga klaim menang di Pilkada Buleleng 2017. Menurut Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, klaim memang ini berdasarkan hasil survei dan pemetaan kekuatan Paket Surya di Buleleng.
”Hasil survei kami memastikan Paket Surya menang. Pemetaan hasil kampanye kami juga memastikan Paket Surya akan menang di Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017,” ujar Sugawa Korry secara terpisah di Denpasar, Jumat kemarin.
Sugawa Korry menegaskan, ada beberapa hal yang disempurnakan dalam perjuangan berebut basis suara di Buleleng. Namun, dia enggan merincinya, karena hal itu bagian dari strategi Paket Surya.”Kami tidak ungkap di mana saja lokasinya, namun hal itu sudah ada upaya penyempurnaan dengan tim kita,” tegas mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Menurut Sugawa Korry, Pilkada Buleleng 2017, mulai dari tahapan hingga kampanye memang berjalan dengan banyak warna-warni, sebagai sebuah demokrasi. Dia pun memuji sepakterjang Plt Bupati Buleleng, I Made Gunaja, yang mampu menunjukkan indepensinya selama memimpin Buleleng, 8 November 2016 hingga 10 Februari 2017.
“Bahkan, Plt Bupati mampu membuat Buleleng kondusif. Beda ketika petahana masih menjabat atau belum cuti. Bahkan, kinerja penyelenggara juga sangat ini diragukan, terbukti dengan peringatan dari DKPP,” beber politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Sugawa Korry juga mengingatkan agar KPU Buleleng dan Panwas Kabupoaten bisa menjaga penyelenggaraan Pilkada 2017 berjalan profesional, tanpa ada kecurangan. ”Kami harap KPU Buleleng dan Panwas bekerja profesional,” katanya.
Untuk berperan serta menjaga Pilkada Buleleng 2017 berjalan tanpa kecurangan, Sugawa Korry selaku kader partai pendukung Paket Surya akan mengerahkan tim khusus memantau kecurangan. Bahkan, Sugawa Korry menyiapkan hadiah Rp 10 juta bagi masyarakat yang mau melaporkan kecurangan dengan bukti- bukti dan fakta konkret, termasuk money politics dan penggalangan PNS.
”Pokoknya, jika ada pelanggaran, kemudian berani ungkap buktinya, kami akan berikan hadiah Rp 10 juta kepada mereka yang melapor. Namun ingat, harus lengkap bukti-bukti pelanggarannya, data, dan faktual,” tegas politisi asal sekampung dengan Cabup incumbent Putu Agus Suradnyana ini. * k19,nat
Komentar