15 Bumil di Desa Pering Berisiko Kekurangan Energi Kronis
GIANYAR, NusaBali
Sebanyak 15 ibu hamil (bumil) di Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar berisiko kekurangan energi kronis.
Gejalanya seperti merasa kelelahan terus menerus, kesemutan, wajah pucat, tidak bugar, dan sangat kurus. Perbekel Desa Pering Taufan Meyanto mendampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar menyalurkan bantuan makanan tambahan kepada bumil di Banjar Tojan, Desa Pering, Kamis (16/12). Bantuan makanan tambahan berasal dari Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali.
Taufan Meyanto mengatakan, Desa Pering terdiri dari 7 banjar dinas dan 6 banjar adat. Terdapat 9 Posyandu di masing-masing banjar dan 2 perumahan. Jumlah ibu hamil yang tercatat sebanyak 47 orang, 92 balita, dan 20 bayi. “Dari 47 ibu hamil di Desa Pering, ada 15 orang yang berisiko tinggi mengalami KEK (kekurangan energi kronis),” jelas Taufan Meyanto. Harapannya ada bantuan dan perhatian dari Kabupaten Gianyar kepada ibu hamil KEK.
Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ny Surya Adnyani Mahayastra mengatakan, kedatangannya untuk memberikan bantuan makanan tambahan. Penyerahan bantuan didampingi Kadis Kesehatan Gianyar Ida Komang Upeksa, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu, anggota DPRD Kabupaten Gianyar Dapil Gianyar dan Blahbatuh, Camat Blahbatuh, Ketua TP PKK kecamatan se-Kabupaten Gianyar, dan Ketua TP PKK desa.
Ny Surya Adnyani Mahayastra mengatakan, bertepatan dengan jadwal Posyandu di Banjar Tojan dan serangkaian Hari Ibu, TP PKK Kabupaten Gianyar menyalurkan bantuan paket PMT (pemberian makanan tambahan) untuk ibu hamil dan balita gizi kurang/buruk di Kabupaten Gianyar. “Bantuan terdiri dari 560 paket ibu hamil, 260 paket untuk bayi dan balita,” jelas Ny Surya Adnyani Mahayastra. Bantuan PMT juga diserahkan secara simbolis kepada seluruh kecamatan yang diwakili beberapa desa. Syarat penerima bantuan yakni ibu hamil yang mengalami KEK dan bayi/balita gizi kurang/buruk.
Ny Surya Adnyani Mahayastra mengungkapkan, Kabupaten Gianyar sudah banyak melakukan upaya perbaikan gizi bumil dan balita. Mulai dari kebijakan bupati, upaya OPD terkait, serta kerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar membina 557 kelompok Posyandu di semua banjar dan perumahan yang memiliki 285 kader Posyandu. Pada tahun 2013 Kabupaten Gianyar ditetapkan sebagai salah satu kabupaten terdampak stunting. “Segala upaya sudah dilakukan Dinas Kesehatan, DP3AP2KB, serta TP PKK dari Pokja 4. Akhirnya jumlah kasus stunting turun drastis dari 40% menjadi 4% saat ini,” kata Ny Surya Adnyani Mahayastra. Keberhasilan menurunkan jumlah kasus stunting tidak terlepas dari perbaikan pola asuh, peningkatan pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan gizi pada pasangan usia subur dan wanita usia subur.
Kabupaten Gianyar sudah memiliki sistem informasi Posyandu online. Masing-masing desa sudah membentuk pendamping Posyandu yang setiap tahun akan diperpanjang maupun rekrutmen kembali. “Sistem informasi Posyandu online ini merupakan percontohan, dalam satu desa akan berkoordinasi dengan kelompok posyandu-posyandu yang lain yang ada di desa tersebut, sehingga datanya betul-betul masuk, saat perlu data tinggal klik langsung muncul secara digital,” kata Ny Surya Adnyani Mahayastra. *nvi
Komentar