Pengelola Hotel di Ubud Garap Wisdom
Ubud Masih Krisis Turis Mancanegara
Tahun 2022 yang tinggal menghitung hari, UHA merancang pasar turis domestik untuk hotel di Ubud.
GIANYAR, NusaBali
Hampir dua tahun terdampak pandemi Covid-19, para pelaku pariwisata di kawasan wisata Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar, tetap optimis. Meski masih krisis turis asing atau wisatawan mancanegara, kedatangan wisatawan domestik (wisdom) membuat Ubud kelihatan ada tanda-tanda kehidupan pariwisata pasca gawat-gawatnya pandemi.
Oleh karena itu, para pelaku pariwisata yang tergabung dalam Ubud Hotel Association (UHA) kini membuka pintu untuk wisdom ke Ubud. Mereka berharap momentum ini bisa membangkitkan semangat para pemilik hotel. "Selama pandemi, kami tidak berdiam diri. Kami saling dukung sesama members. Kami tetap semangat dalam kebersamaan," jelas Ketua Ubud Hotel Association Gede Paskara Karilo di sela-sela Anniversary UHA ke-17 di Tanah Gajah Resort, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Jumat (17/12) sore.
Jelas dia, tahun 2022 yang tinggal menghitung hari, UHA merancang pasar turis domestik untuk hotel di Ubud. Kumpulan hotel di Ubud itu juga akan bersatu saling mengisi okupansi kamar. "Tahun depan kami tidak pasrah. Kami berencana road show ke domestik market," ujar Gede Paskara, didampingi Ketua Komite Putu Subali Adiputra.
Untuk memuluskan rencana itu UHA berencana bersatu. "Rencana gandeng teman asosiasi, dulu kenapa sendiri-sendiri. Sekarang kenapa gak sama-sama. Ini proses penggodokan," ujarnya. Subali menambahkan, potensi pasar domestik sangat besar. "Domestik bukan murahan, potensi mereka beli mahal ada. Karena sekarang mereka sulit keluar negeri," ujarnya.
Selama ini, Ubud menjual sesuatu yang berbeda. "Tiap hotel punya keunikan sendiri. Suatu yang beda, itu yang kami angkat," jelasnya. Mengenai okupansi, diakui ada, namun tidak merata. "Di beberapa tempat tidak tersentuh. Ini harapan, jangan sampai di beberapa tempat saja," terangnya.
Pada usia yang ke-17, UHA merayakan untuk menjaga silaturahmi antar members. "Meski pandemi, harapan, silaturahmi anggota terjaga. Disini kami menelorkan hal positif. Meskipun badai ada. Kami yakin, semua punya badai yang sama, namun batasan berbeda. Ini momentum kami mati bersatu," jelasnya.
Karilo menyatakan anniversary kali ini tidak meriah. "Namun ini momentum sharing informasi, ide dan kegiatan. Apapun properti, bersaing pasti. Namun asosiasi membangun kembangkan destinasi Ubud," terangnya.
Mengenai hunian hotel, saat ini di bawah 10 persen. "Kami harus buka pikiran kita. Sekarang Bali ramai sekarang. Maka domestik kami jelaskan bahwa Ubud menawarkan keindahan alam, yoga, dan lainnya," terangnya.
Meski begitu, pihaknya tetap berharap border internasional di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Badung, dibuka. "Apalagi Bali lebih siap, kami melengkapi diri dengan CHSE," ujarnya. *nvi
Oleh karena itu, para pelaku pariwisata yang tergabung dalam Ubud Hotel Association (UHA) kini membuka pintu untuk wisdom ke Ubud. Mereka berharap momentum ini bisa membangkitkan semangat para pemilik hotel. "Selama pandemi, kami tidak berdiam diri. Kami saling dukung sesama members. Kami tetap semangat dalam kebersamaan," jelas Ketua Ubud Hotel Association Gede Paskara Karilo di sela-sela Anniversary UHA ke-17 di Tanah Gajah Resort, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Jumat (17/12) sore.
Jelas dia, tahun 2022 yang tinggal menghitung hari, UHA merancang pasar turis domestik untuk hotel di Ubud. Kumpulan hotel di Ubud itu juga akan bersatu saling mengisi okupansi kamar. "Tahun depan kami tidak pasrah. Kami berencana road show ke domestik market," ujar Gede Paskara, didampingi Ketua Komite Putu Subali Adiputra.
Untuk memuluskan rencana itu UHA berencana bersatu. "Rencana gandeng teman asosiasi, dulu kenapa sendiri-sendiri. Sekarang kenapa gak sama-sama. Ini proses penggodokan," ujarnya. Subali menambahkan, potensi pasar domestik sangat besar. "Domestik bukan murahan, potensi mereka beli mahal ada. Karena sekarang mereka sulit keluar negeri," ujarnya.
Selama ini, Ubud menjual sesuatu yang berbeda. "Tiap hotel punya keunikan sendiri. Suatu yang beda, itu yang kami angkat," jelasnya. Mengenai okupansi, diakui ada, namun tidak merata. "Di beberapa tempat tidak tersentuh. Ini harapan, jangan sampai di beberapa tempat saja," terangnya.
Pada usia yang ke-17, UHA merayakan untuk menjaga silaturahmi antar members. "Meski pandemi, harapan, silaturahmi anggota terjaga. Disini kami menelorkan hal positif. Meskipun badai ada. Kami yakin, semua punya badai yang sama, namun batasan berbeda. Ini momentum kami mati bersatu," jelasnya.
Karilo menyatakan anniversary kali ini tidak meriah. "Namun ini momentum sharing informasi, ide dan kegiatan. Apapun properti, bersaing pasti. Namun asosiasi membangun kembangkan destinasi Ubud," terangnya.
Mengenai hunian hotel, saat ini di bawah 10 persen. "Kami harus buka pikiran kita. Sekarang Bali ramai sekarang. Maka domestik kami jelaskan bahwa Ubud menawarkan keindahan alam, yoga, dan lainnya," terangnya.
Meski begitu, pihaknya tetap berharap border internasional di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Badung, dibuka. "Apalagi Bali lebih siap, kami melengkapi diri dengan CHSE," ujarnya. *nvi
Komentar