Wisman Tutup Diri, Gubernur Koster Dorong Insan Pariwisata Garap Wisdom
GIANYAR, NusaBali
Bali tampaknya belum bisa berharap banyak dari kedatangan wisatawan mancanegara (wisman).
Bukan karena Bali yang belum siap, melainkan karena banyak negara menutup diri atau membuat kebijakan membatasi warganya untuk berwisata ke luar negeri.
Gubernur Bali Wayan Koster pun tak menampik kondisi itu. "Meskipun kita buka sejak Oktober lalu (penerbangan internasional, Red). Tapi ternyata dinamika Covid-19 di sejumlah negara itu dinamis sekali. Situasi pandemi ini, semua negara memiliki kebijakan membatasi warganya untuk berwisata ke luar negeri," ujarnya usai peresmian Pasar Rakyat Gianyar, Sabtu (18/12) siang.
Kata Gubernur Koster, dinamika Covid-19 berkembang, bahkan muncul varian baru Omicron. Dampaknya, dari 19 negara yang dibuka untuk masuk ke Bali, malah negara tersebut mengeluarkan kebijakan untuk melarang warganya berwisata ke luar negeri. "Sehingga tidak ada yang datang sampai sekarang. Karena memang Covid lagi naik. Lonjakan kasus terjadi, bahkan ada negara yang melakukan lock down. Australia juga melarang orang luar masuk ke Australia. Dan juga warganya dilarang ke luar. Apalagi sekarang muncul varian baru, yaitu omicron ini. Jadi semakin kentat," ungkap Koster.
Jelasnya, pemerintah pusat pun sekarang memperketat perjalanan warga Indonesia ke luar negeri. Oleh karena itu, Gubernur Koster mendorong insan pariwisata di Bali serius menggarap potensi wisatawan domestik. Hal ini diperkuat dengan capaian vaksinasi di Indonesia, khususnya Bali sudah cukup tinggi. "Vaksin pertama kita di Bali sudah 102 persen, dan vaksin kedua sudah 90 persen lebih. Di jawa, dan di Jakarta terutama, vaksinnya sudah di atas 100 persen. Sehingga dengan demikian, interaksi antara warga Jakarta, Jawa dan bali, itu sudah aman sekali," bebernya.
Kabar baiknya lagi, selama tiga bulan terakhir, kasus Covid-19 di Bali sudah landai. Menurut Koster, jumlah wisatawan domestik ke Bali sudah naik. "Sekarang ini full terus penerbangannya. Kemarin saya berdiskusi dengan Menteri Pariwisata, berupaya untuk menambah penerbangan untuk akhir tahun ini. Sekarang, Garuda full, Lion full, Batik, Citylink full. Garuda tidak bisa lagi nambah penerbangan karena keterbatasan pesawat, jadi kita upayakan berkerjasama dengan maskapai lain untuk menambah penerbangan di Bali," jelasnya.
Dalam catatannya, wisdom yang berkunjung ke Bali lewat Bandara Ngurah Rai mencapai 13.000 lebih per hari. Begitu juga lewat pelabuhan jumlahnya hampir sama. "Jadi, per hari itu rata-rata sudah 25.000an yang datang ke Bali. Dengan demikian, hunian hotel meningkat, restauran mulai ramai, ekonomi sudah mulai menggeliat. Namun kita tetap harus tertib prokes," tegasnya.
Atas kondisi ini, Gubernur Koster kembali mengajak praktisi wisata menggarap potensi wisdom. Sebab meskipun Bali dibuka untuk wisatawan mancanegara, skema yang dipersiapkan tidak akan jalan karena negara lain melarang warganya ke luar negeri. "Artinya, yang paling kondusif buat kita adalah wisatawan domestik. Jadi mohon maaf, insan pariwisata jangan menganggap Pemerintah Bali yang membatasi atau melarang. Jadi ini terjadi karena memang negara wisatawan mancanegara yang masih menutup dirinya," papar Koster. *nvi
Komentar