Tekanan Mata Air Penida Belum Optimal
SEMARAPURA, NusaBali
Banjir bandang menerjang wilayah Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Senin (13/12) dinihari, menimbulkan sejumlah kerusakan.
Diantaranya, tanggul di sumber Mata Air Penida, jebol. Kondisi ini sempat menimbulkan gangguan layanan air bersih di beberapa desa di Nusa Penida. Tekanan air dari sumber Mata Air Penida pun belum optimal.
Perumda Panca Mahottama Klungkung mengatasi dengan membuat tanggul darurat. Dirut Perumda Panca Mahottama I Nyoman Renin mengakui banjir bandang, Senin lalu itu, menyebabkan tanggul di sumber Mata Air Penida, jebol. Dampaknya, layanan air bersih di 6 desa, yakni di Desa Sakti, Kampung Toya Pakeh, Desa Ped, Desa Kutampi, Desa Batununggul, dan Desa Suana dengan jumlah sekitar 5.000 Sambungan Rumah (SR), terganggu.
Sehari setelah bencana banjir bandang tersebut, jelas Renin, penanganan langsung dilakukan dengan membuat tanggul darurat menggunakan karung pasir. Setelah sumber mata air kembali jernih pasca banjir, air kembali didistribusikan kepada warga. "Hanya saja tekanan air dari sumber Mata Air Penida ini tidak optimal," ujar Renin, Minggu (19/2).
Sebelumnya, produksi sumber mata air Penida itu 30 liter per detik, dengan tanggul darurat yang kami buat itu jadi produksinya tidak maksimal. Dampaknya membuat layanan air bersih di Desa Suana belum normal. Perumda Tirta Mahottama pun harus distribusi air bersih ke Desa Suana dengan menggunakan mobil tangki. "Terkait tanggul yang jebol ini, kami buat perencanaan untuk melakukan perbaikan permanennya," ujar Renin.
Hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan pihak Balai Wilayah Sungai Bali Penida dan sudah ditinjau. Selain tanggul sumber mata air Penida yang jebol, Perumda Tirta Mahottama juga harus melakukan perbaikan tiga titik jaringan di Desa Ped, satu titik di Desa Kutampi dan 2 titik jaringan di Desa Suana. *wan
Komentar