Gibran Rakabuming Bawa Markobar ke Bali
Brand ‘Markobar’ yang ngehits di pecinta kuliner ibukota, terutama anak muda, akhirnya masuk juga di Pulau Dewata.
Bisnis Martabak Manis Anak Presiden yang Ngehits
DENPASAR, NusaBali
Ya, sejak sebulan silam jajanan martabak manis atau terang bulan ini sudah operasional di Jalan Teuku Umar Denpasar. “Saya berharap masyarakat Bali bisa menerima Markobar,” kata Gibran Rakabuming Raka, owner Markobar.
Yang menjadi senjata utama keunikan kuliner khas Markobar adalah 8 rasa berbeda yang dijadikan topping dari martabak manis. Memang, bukan hal baru sebenarnya. Di Bali, martabak manis dengan topping aneka rasa mulai booming pada 2016.
Namun yang menarik dan value add lain yang tak bisa dielakkan adalah Markobar adalah bisnis kuliner dari Gibran yang tak lain adalah putra Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya penasaran dengan Markobar yang trending di sosmed. Apalagi ini kan bikinannya anak Pak Jokowi,” kata Oxana Ozora, salah satu warga saat memesan Markobar 8 rasa pada Sabtu (11/2) malam.
Dari pengakuannya, Markobar rasanya pas di lidah karena tidak terlalu manis yang bikin eneg. “Selain itu Markobar tidak terlalu berminyak,” kata siswi SMPN 7 Denpasar yang juga memanfaatkan berfoto selfie dengan Gibran Rakabuming bertepatan dengan grand opening Markobar tersebut.
Gibran yang menengok gerai Markobar ke-21 nya tersebut memang laris menjadi sasaran foto selfie. Putra pertama Jokowi ini pun dengan sabar melayani permintaan pengunjung dan tak ada batasan ataupun pengamanan selayaknya keluarga Presiden. “Sasaran kami memang anak muda,” kata Gibran soal target pasarnya.
Gibran pun mengaku cukup senang dengan penerimaaan masyarakat di Bali terhadap Markobar. “Selama satu bulan ini baguslah, padahal kami belum melakukan promosi,” kata Gibran.
Gibran juga menyebut saat ini Markobar di Bali masih melayani take away dan belum diwujudkan dalam sebuah kafe seperti yang dioperasikan di Jakarta, Solo ataupun Semarang. “Kalau bikin kafe persiapannya paling tidak 3 sampai 4 bulan,” jelas Gibran kenapa memilih konsep container pada Markobar di Bali.
Sementara itu soal harga, Gibran mengaku bandrol harga di Bali lebih murah Rp 10.000 dibandingkan di Jakarta. Sambil menunjukkan daftar menu yang terpampang rentang harga termurah Rp 40.000 (full topping) hingga Rp 110.000 (4 rasa premium). Sedangkan 8 rasa yang menjadi andalan Markobar dibandrol Rp 80.000 dan Rp 100.000 (premium). *mao
DENPASAR, NusaBali
Ya, sejak sebulan silam jajanan martabak manis atau terang bulan ini sudah operasional di Jalan Teuku Umar Denpasar. “Saya berharap masyarakat Bali bisa menerima Markobar,” kata Gibran Rakabuming Raka, owner Markobar.
Yang menjadi senjata utama keunikan kuliner khas Markobar adalah 8 rasa berbeda yang dijadikan topping dari martabak manis. Memang, bukan hal baru sebenarnya. Di Bali, martabak manis dengan topping aneka rasa mulai booming pada 2016.
Namun yang menarik dan value add lain yang tak bisa dielakkan adalah Markobar adalah bisnis kuliner dari Gibran yang tak lain adalah putra Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya penasaran dengan Markobar yang trending di sosmed. Apalagi ini kan bikinannya anak Pak Jokowi,” kata Oxana Ozora, salah satu warga saat memesan Markobar 8 rasa pada Sabtu (11/2) malam.
Dari pengakuannya, Markobar rasanya pas di lidah karena tidak terlalu manis yang bikin eneg. “Selain itu Markobar tidak terlalu berminyak,” kata siswi SMPN 7 Denpasar yang juga memanfaatkan berfoto selfie dengan Gibran Rakabuming bertepatan dengan grand opening Markobar tersebut.
Gibran yang menengok gerai Markobar ke-21 nya tersebut memang laris menjadi sasaran foto selfie. Putra pertama Jokowi ini pun dengan sabar melayani permintaan pengunjung dan tak ada batasan ataupun pengamanan selayaknya keluarga Presiden. “Sasaran kami memang anak muda,” kata Gibran soal target pasarnya.
Gibran pun mengaku cukup senang dengan penerimaaan masyarakat di Bali terhadap Markobar. “Selama satu bulan ini baguslah, padahal kami belum melakukan promosi,” kata Gibran.
Gibran juga menyebut saat ini Markobar di Bali masih melayani take away dan belum diwujudkan dalam sebuah kafe seperti yang dioperasikan di Jakarta, Solo ataupun Semarang. “Kalau bikin kafe persiapannya paling tidak 3 sampai 4 bulan,” jelas Gibran kenapa memilih konsep container pada Markobar di Bali.
Sementara itu soal harga, Gibran mengaku bandrol harga di Bali lebih murah Rp 10.000 dibandingkan di Jakarta. Sambil menunjukkan daftar menu yang terpampang rentang harga termurah Rp 40.000 (full topping) hingga Rp 110.000 (4 rasa premium). Sedangkan 8 rasa yang menjadi andalan Markobar dibandrol Rp 80.000 dan Rp 100.000 (premium). *mao
Komentar