Rental Motor di Legian Sepi Peminat, Pemilik Jual Motor
MANGUPURA, NusaBali.com - Pemilik usaha penyewaan sepeda motor di seputaran Jalan Legian, Kuta, mengalami masa-masa sulit selama ambruknya pariwisata Bali akibat pandemi Covid-19. Sejumlah motor yang biasanya disewakan kepada para wisatawan terpaksa harus dijual karena tidak mampu menutup biaya operasional kendaraan.
Pun, dengan penghasilan nyaris tidak ada, menjual motor mereka adalah satu-satunya pilihan untuk menambal biaya hidup sehari-hari.
“Selama pandemi Covid-19 saya sudah menjual 10 unit motor,” ujar Gede Sugiarta, pemilik usaha rental motor di Jalan Legian, Kuta, Senin (20/12/2021).
Jumlah tersebut, ujar Sugiarta, merupakan setengah dari sepeda motor milik Sugiarta yang dikumpulkannya selama berkecimpung di industri pariwisata Kuta.
Bahkan, pada saat sekarang dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatwan domestik menjelang akhir tahun 2021 ke Bali, hal itu belum berarti banyak bagi peningkatan usahanya. Menurutnya, Kuta, khususnya Jalan Legian masih sepi turis.
“Belum ada yang laku,” sebut Sugiarta.
Selain mengandalkan wisatawan yang lewat di Jalan Legian, untuk mendapatkan penyewa motor Sugiarta mengandalkan kerja sama dengan hotel yang ada di seputaran Jalan Legian. Namun, ia mengatakan jumlah wisatawan yang menginap di Kuta relatif masih sepi, sehingga juga tidak bisa ia andalkan untuk mendapatkan customer.
“Sekarang wisatawan banyak ke Canggu, Berawa,” kata pria asal Buleleng.
“Kecuali Australia buka baru ada tamu,” sambungnya.
Meski pesimis dengan adanya perubahan dalam waktu dekat, Sugiarta masih menaruh harapan sektor pariwisata di Bali segera pulih. Selain memikirkan faktor kesehatan masyarakat, ia berharap pemerintah juga memikirkan nasib para pekerja di dunia pariwisata dengan meninjau kembali aturan-aturan yang dibuat selama ini.
Pemerintah diharapkan tidak mempersulit aturan bagi wisatawan lokal, yang sementara menjadi andalan satu-satunya pelaku pariwisata di Bali.
“Tidak menyalahkan juga, karena katanya ada varian baru Covid-19,” ucapnya.
Terpisah, Putu Sukardia, yang juga memiliki usaha rental motor di seputaran Jalan Legian, menuturkan jika sebelum pandemi memiliki sepeda motor sebanyak 30 unit kini tersisa hanya 7 unit. Selebihnya ia jual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya.
“Sekarang tinggal 7, kalau dulu sampai 30, sudah habis pakai makan,” ucap Sukardia asal Buleleng.
Senada dengan Sugiarta, Sukardia menuturkan mulai ramainya turis domestik datang ke Bali belum berdampak kepada usahanya. Masih segelintir yang datang menyewa sepeda motor di tempatnya. Ia mengiyakan jika wisatawan domestik saat ini banyak menginap di daerah Canggu, Ubud, dan Nusa Penida.
Untuk sekadar mendapatkan penyewa ia bahkan sampai banting harga sewa hingga Rp 50.000 per hari. “Tergantung motornya, tergantung (nego) tamunya juga,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakan, jika dirinya diminta pindah lokasi menawarkan rental motor ke wilayah yang lebih ramai turis, hal itu dirasanya melanggar etika sesama pebisnis rental motor. Ia menuturkan di setiap kawasan wisata biasanya sudah ada yang menawarkan jasa rental sepeda motor. Karena itu ia tetap memilih untuk setia berada di kawasan Jalan Legian sambil menunggu perubahan yang lebih baik.
“Kalau saya bisa saja ke sana (Canggu), tapi kita kan nggak enak sama yang sudah duluan di sana,” kata Sukardia.
Komentar