Avanza Seruduk Orang Duduk, 1 Tewas, 2 Luka
Musibah Maut di Trotoar Jalur Kediri-Tanah Lot
Tiga buruh angkut barang ditabrak Avanza saat duduk di trotoar sambil menunggu jemputan sopir untuk berangkat ke Jawa ambil besi
TABANAN, NusaBali
Kecelakaan mengerikan terjadi di Jalan MH Thamrin Jalur Kediri-Tanah Lot, Tabanan, Senin (20/12) pagi, ketika sebuah mobil Avanza bernopol DK 1141 GK seruduk 3 orang yang sedang duduk di trotoar. Akibatnya, satu orang tewas mengenaskan di TKP, sementara dua korban lagi mengalami luka berat hingga harus dilarikan ke RSUD RSUD Tabanan.
Korban tewas dalam musibah maut diseruduk Avanza di sebelah selatan Toko Nyoman kawasan Banjar Jagasatru, Desa/Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin pagi sekitar pukul 08.05 Wita, adalah Jepri, 41. Buruh angkut barang asal Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur ini tewas dengan kondisi luka berat di pelipis kiri, tangan, dan kaki.
Sedangkan 2 korban luka berat, masing-masing Sugeng Haryanto, 42 (asal Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur) dan Moh Purwanto, 27 (asal Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur). Keduanya juga bekerja sebagai buruh angkut barang.
Korban Sugeng Haryanto dilarikan ke UGD RSUD Tabanan dalam kon-disi pingsan akibat cedera kepala berat. Sementara korban Moh Purwanto, yang masih dalam kondisi sadar, mengalami patah tulang paha kanan dan luka robek di pelipis kiri.
Sebaliknya, pengemudi mobil Avanza DK 1141 GK, I Nyoman Wira Adnyana, 60, asal Banjar Swastika Carik Kangin, Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, selamat dari maut tanpa terluka. Pasca kejadian kemarin pagi, Nyoman Wira Adnyana yang dikenal sebagai wiraswastawan langsung diamankan ke Mapolres Tabanan untuk diproses lebih lanjut.
Informasi di lapangan, sebelum kecelakaan maut terjadi pukul 08.05 Wita, mobil maut Avanza DK 1141 GK yang dikemudikan Nyoman Wira Adnyana melaju dari arah utara (Kediri) menuju jurusan Tanah Lot (Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan). Nyoman Wira Adnyana hendak pergi ke Gudang Perusda Dharma Santika untuk ambil karung beras.
Setibanya di lokasi TKP yang dalam kondisi jalan lurus, Nyoman Wira Adnyana diduga mengantuk sehingga kendaraan yang dikemudikannya langsung seruduk 3 korban yang sedang duduk berjejer di trotoar tepat depan Kantor PAC PDIP Kecamatan Kediri. Ketika itu, ketiga korban sedang duduk sambil menunggu sopir yang akan menjemputnya untuk angkut bahan bangunan. Ketiga buruh ini rencananya mau berangkat ke Jawa untuk ambil besi.
Gara-gara diseruduk Avanza, ketiga korban ada yang terlindas, apa pula terpental. Sementara, mobil Avanza yang dikemudikan Nyoman Wira Adnyana terus melaju usai menabrak 3 korban. Avanza maut ini baru berhenti setelah menabrak tiang bangunan Toko Ponsel di sekitar TKP.
Peristiwa maut ini kontan bikin terkejut warga dan pengendara yang sedang melintas. Mereka kemudian ramai-ramai menolong korban yang masih dalam kondisi sadar, Moh Purwanto, untuk diberikan air. Sedangkan korban Sugeng Hariyanto yang sudah tak sadarkan diri dan Jepri tewas di TKP, langsung dibawa menuju RSUD Tabanan menggunakan Ambulans PMI Tabanan.
Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Kanksius Franata, mengatakan anggotanya sudah terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Berdasarkan hasil olah TKP, kecelakaan maut ini diduga terjadi karena ulah pengemudi Avanza DK 1141 GK, Nyoman Wira Adnyana, yang nyetir dalam keadaan mengantuk.
“Sopir (Nyoman Wira Adnyana) mengantuk karena malam sebelumnya begadang untuk mengeringkan jagung sampai larut. Dari keterangan istrinya, sopir ini juga punya riwayat tensi tinggi. Sedangkan dari hasil tes urine, tidak ada menenggak minuman beralkohol,” papar AKP Franata.
AKP Franata menyebutkan, pengemudi Avanza yang seruduk 3 korban hingga tewas dan terluka ini hingga kemarin sore masih diperiksa di Mapolres Tabanan. Pengemudi Avanza yang memiliki usaha penggiling-an jagung di kawasan Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan ini pun sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara itu, dua korban terluka, Sugeng Haryanto dan Moh Purwa-nto, hingga kemarin siang masih dirawat di UGD RSUD Tabanan. Pantauan NusaBali, korban Sugeng Haryanto yang dalam kondisi kritis, terlihat sudah diberikan penyangga di bagian leher oleh tim medis. Sebaliknya, jasad korban tewas Jepri kemarin siang sudah berada di Ruang Jenazah RSUD Tabanan, sembari menunggu keluarganya datang.
Menurut istri korban Sugeng Haryanto, yakni Susi, suaminya berencana berangkat ke Jawa ambil besi untuk dikirim ke Bali. Makanya, Sugeng bersama dua rekannya menunggu jemputan dari sopir. Mereka duduk-duduk di trotoar sebelah selatan Toko Nyoman, ketiga muncul mobil Avanza menyeruduknya.
“Saya dapat informasi dari Mami (bos suaminya, Red) bahwa suami saya kecelakaan. Saya kaget. Saya pun langsung datang ke sini (RSUD Tabanan, Red),” ujar Susi.
Menurut Susi, dia dan suaminya tinggal di kawasan Batu Kandik, Denpasar Utara. Mereka sudah lama tinggal di sana. Sang suami, Sugeng Haryato, kesehariannya bekerja sebagai buruh angkut bersama korban Mog Purwanto dan Jepri. “Kami tinggal di kawasan Batu Kandik, tapi suami sering ke Tabanan jika diminta angkut barang,” tutur perempuan yang mengaku kerja serabutan ini. *des
Korban tewas dalam musibah maut diseruduk Avanza di sebelah selatan Toko Nyoman kawasan Banjar Jagasatru, Desa/Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin pagi sekitar pukul 08.05 Wita, adalah Jepri, 41. Buruh angkut barang asal Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur ini tewas dengan kondisi luka berat di pelipis kiri, tangan, dan kaki.
Sedangkan 2 korban luka berat, masing-masing Sugeng Haryanto, 42 (asal Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur) dan Moh Purwanto, 27 (asal Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur). Keduanya juga bekerja sebagai buruh angkut barang.
Korban Sugeng Haryanto dilarikan ke UGD RSUD Tabanan dalam kon-disi pingsan akibat cedera kepala berat. Sementara korban Moh Purwanto, yang masih dalam kondisi sadar, mengalami patah tulang paha kanan dan luka robek di pelipis kiri.
Sebaliknya, pengemudi mobil Avanza DK 1141 GK, I Nyoman Wira Adnyana, 60, asal Banjar Swastika Carik Kangin, Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, selamat dari maut tanpa terluka. Pasca kejadian kemarin pagi, Nyoman Wira Adnyana yang dikenal sebagai wiraswastawan langsung diamankan ke Mapolres Tabanan untuk diproses lebih lanjut.
Informasi di lapangan, sebelum kecelakaan maut terjadi pukul 08.05 Wita, mobil maut Avanza DK 1141 GK yang dikemudikan Nyoman Wira Adnyana melaju dari arah utara (Kediri) menuju jurusan Tanah Lot (Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan). Nyoman Wira Adnyana hendak pergi ke Gudang Perusda Dharma Santika untuk ambil karung beras.
Setibanya di lokasi TKP yang dalam kondisi jalan lurus, Nyoman Wira Adnyana diduga mengantuk sehingga kendaraan yang dikemudikannya langsung seruduk 3 korban yang sedang duduk berjejer di trotoar tepat depan Kantor PAC PDIP Kecamatan Kediri. Ketika itu, ketiga korban sedang duduk sambil menunggu sopir yang akan menjemputnya untuk angkut bahan bangunan. Ketiga buruh ini rencananya mau berangkat ke Jawa untuk ambil besi.
Gara-gara diseruduk Avanza, ketiga korban ada yang terlindas, apa pula terpental. Sementara, mobil Avanza yang dikemudikan Nyoman Wira Adnyana terus melaju usai menabrak 3 korban. Avanza maut ini baru berhenti setelah menabrak tiang bangunan Toko Ponsel di sekitar TKP.
Peristiwa maut ini kontan bikin terkejut warga dan pengendara yang sedang melintas. Mereka kemudian ramai-ramai menolong korban yang masih dalam kondisi sadar, Moh Purwanto, untuk diberikan air. Sedangkan korban Sugeng Hariyanto yang sudah tak sadarkan diri dan Jepri tewas di TKP, langsung dibawa menuju RSUD Tabanan menggunakan Ambulans PMI Tabanan.
Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Kanksius Franata, mengatakan anggotanya sudah terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Berdasarkan hasil olah TKP, kecelakaan maut ini diduga terjadi karena ulah pengemudi Avanza DK 1141 GK, Nyoman Wira Adnyana, yang nyetir dalam keadaan mengantuk.
“Sopir (Nyoman Wira Adnyana) mengantuk karena malam sebelumnya begadang untuk mengeringkan jagung sampai larut. Dari keterangan istrinya, sopir ini juga punya riwayat tensi tinggi. Sedangkan dari hasil tes urine, tidak ada menenggak minuman beralkohol,” papar AKP Franata.
AKP Franata menyebutkan, pengemudi Avanza yang seruduk 3 korban hingga tewas dan terluka ini hingga kemarin sore masih diperiksa di Mapolres Tabanan. Pengemudi Avanza yang memiliki usaha penggiling-an jagung di kawasan Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan ini pun sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara itu, dua korban terluka, Sugeng Haryanto dan Moh Purwa-nto, hingga kemarin siang masih dirawat di UGD RSUD Tabanan. Pantauan NusaBali, korban Sugeng Haryanto yang dalam kondisi kritis, terlihat sudah diberikan penyangga di bagian leher oleh tim medis. Sebaliknya, jasad korban tewas Jepri kemarin siang sudah berada di Ruang Jenazah RSUD Tabanan, sembari menunggu keluarganya datang.
Menurut istri korban Sugeng Haryanto, yakni Susi, suaminya berencana berangkat ke Jawa ambil besi untuk dikirim ke Bali. Makanya, Sugeng bersama dua rekannya menunggu jemputan dari sopir. Mereka duduk-duduk di trotoar sebelah selatan Toko Nyoman, ketiga muncul mobil Avanza menyeruduknya.
“Saya dapat informasi dari Mami (bos suaminya, Red) bahwa suami saya kecelakaan. Saya kaget. Saya pun langsung datang ke sini (RSUD Tabanan, Red),” ujar Susi.
Menurut Susi, dia dan suaminya tinggal di kawasan Batu Kandik, Denpasar Utara. Mereka sudah lama tinggal di sana. Sang suami, Sugeng Haryato, kesehariannya bekerja sebagai buruh angkut bersama korban Mog Purwanto dan Jepri. “Kami tinggal di kawasan Batu Kandik, tapi suami sering ke Tabanan jika diminta angkut barang,” tutur perempuan yang mengaku kerja serabutan ini. *des
Komentar