nusabali

Buleleng Darurat Bencana

  • www.nusabali.com-buleleng-darurat-bencana

Dana bencana yang disiapkan Rp 2,2 miliar dan memprioritaskan penanganan pada kebutuhan air bersih, distribusi bantuan paket sembako dan kebutuhan lainnya bagi para korban bencana.

Bupati Prioritaskan Penanganan Air Bersih

 
SINGARAJA, NusaBali
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, menetapkan status tanggap darurat bencana pasca Buleleng dikepung bencana alam.  Penetapan status tanggap bencana disampaikan Bupati Putu Agus Suradnyana saat memimpin rapat koordinasi (rakor) penanganan bencana, bersama Wakil Bupati dr Nyoman Sutjidra, dihadiri Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Minggu (12/2) siang, di Gedung Unit IV Kantor Bupati, Jalan Pahlawan Singaraja.

Rakor dihadiri seluruh pimpinan OPD, para camat, perbekel serta lurah. Usai memimpin rakor, duet Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra langsung meninjau korban bencana di Banyuning Utara, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, termasuk bencana di beberapa tempat.

Dalam rakor tersebut, Bupati Putu Agus Suradnyana meminta laporan detail bencana yang terjadi di masing-masing kecamatan. Satu persatu camat melaporkan detail kondisi bencana yang terjadi di wilayahnya masing-masing. Ternyata hampir seluruh wilayah kecamatan terjadi bencana longsor dan air bah. Bencana itu mengakibatkan kerusakan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, rumah penduduk yang hayut, lahan pertanian, hingga kerusakan jaringan pipa distribusi air bersih.

Setelah mendapat laporan detail, Bupati Putu Agus Suradnyana memutuskan status tanggap darurat bencana, untuk memberikan kepastian prioritas penanganan terhadap dampak dari bencana yang terjadi. “Karena sekarang hari Minggu, besok (Senin ini,red) kita akan tetapkan tanggap darurat bencana. Tujuannya persoalan-persoalan urgen segera bisa tertangani, karena ini juga menyangkut masalah pembiayaan,” katanya.

Menurut Putu Agus Suradnyana, dari hasil laporan detail kondisi bencana, penanganan diprioritas pada penyediaan air bersih bagi warga. Karena bencana longsor dan air bah banyak pipa distribusi air bersih yang dikelola desa rusak. Penanganan secepatnya dilakukan, setelah kebutuhan biaya diketahui. “Besok (Senin) kita akan rapat kembali, menghitung kebutuhan biaya penangananan, kita punya dana cadangan sebesar Rp 2,2 miliar. Prioritas adalah pengananan pipa distribusi dulu, karena kebutuhan air bersih ini mutlak bagi warga,” tegasnya.

Dikatakan pula, dalam rapat nanti juga akan dihitung biaya-biaya tanggap darurat, dan pasca bencana. Terhadap kerusakan infrastruktur seperti jembatan kemungkinan akan dilakukan pada tahap pasca bencana. “Kalau sekarang kayaknya belum bisa, karena biayanya pembangunan jembatan itu cukup besar. Tetapi kita akan usahakan yang mendesak, untuk memberikan akses jalan bagi warga yang terisolir,” tandasnya.

Dalam rakor kemarin, Bupati Putu Agus Suradnyana meminta kepada Dinas Sosial agar secepatnya memberikan bantuan paket sembako bagi para korban bencana. Desa-desa yang membutuhkan paket sembako juga diminta melapor.

Usai rakor, Bupati dan Wakil Bupati, langsung meninjau korban bencana yang ada di Banyuning Barat, Kelurahan Banyuning. Setelah meninjau dan sempat bertatap muka dengan warga, duet Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra memisahkan diri. Putu Agus Suradnyana meninjau lokasi bencana di wilayah Buleleng Barat, Kecamatan Banjar, Seririt dan Busungbiu, sedangkan dr Nyoman Sutjidra tinjau lokasi bencana di Kecamatan Sawan dan Kubutambahan. *k19

Komentar