Ada Tradisi dan Kuliner Khas Jepang Sambut Tahun Baru 2022 di Hoshinoya
GIANYAR, NusaBali.com – Di masa pandemi Covid-19, munculnya varian Omicron membuat mereka yang biasa menghabiskan liburan ke luar negeri sebaiknya mengurungkan niatnya, sesuai arahan dari pemerintah.
Namun walaupun hanya di Bali, perayaan dengan suasana Jepang juga ditawarkan oleh Hoshinoya Bali. Sejumlah program kuliner ditawarkan oleh resor di Kabupaten Gianyar ini, pada akhir Desember 2021 hingga Januari 2022.
“Apa yang kami sajikan ini terinspirasi tradisi menyambut tahun baru di Jepang selama bulan Desember 2021 dan memasuki bulan Januari 2022,” kata Hoshinoya Bali Public Relations, Kathryn-Communicare PR, Selasa (21/12/2021).
Tahun baru bagi penduduk Jepang selain bermakna perayaan meriah, juga merupakan momen untuk berdoa bagi kelimpahan rezeki di tahun yang akan datang, berkumpul bersama keluarga dan saudara serta menikmati hidangan yang lezat. Setiap hidangan memberikan arti permohonan keberuntungan dan kesejahteraan di tahun yang baru.
Menyambut tahun baru 2022, resor dengan pemandangan aliran sungai Tukad Pakerisan di lembah resor, akan menyediakan berbagai kuliner khas Jepang.
Di antaranya adalah amazake, yaitu, minuman tradisional yang bermanfaat untuk kesehatan. Dibuat dari beras dan koji atau sirup beras. Tamu bisa menikmati segelas amazake panas di pagi hari sebelum memulai kegiatan hari itu untuk menghangatkan tubuh.
Lalu ada toshikoshi soba atau mi soba. Kuliner ini memiliki makna melewati satu tahun ke tahun yang berikutnya. Nikmati hidangan mi dengan dashi atau kuah yang dibuat dari rumput laut konbu, bonito, dan kecap. Di Jepang, keluarga akan berkumpul bersama dan menyantap mi soba. Harapannya di tahun yang baru, akan memiliki umur yang panjang serta memiliki kekuatan dan ketahanan dalam menjalani kehidupan.
Selajutnya ada oshiruko, yaitu, hidangan pencuci mulut Jepang yang sangat populer, berupa sup yang terbuat dari azuki atau kacang merah manis dengan potongan-potongan kecil mochi di dalamnya. Dalam upacara tradisi Jepang, mochi yang dipotong-potong dan dimakan melambangkan kesehatan dan rezeki di tahun baru dan mochi bisa disantap dalam berbagai bentuk olahan.
Lalu masih ada ozone, yaitu hidangan tradisional berupa sup yang berisi mochi dan sayuran yang dinikmati oleh keluarga Jepang asli di hari tahun baru. Dashi atau kuah terbuat dari rumput laut Konbu dan serpihan bonito, disajikan bersama mochi dan berbagai sayuran seperti bawang daun, lobak, wortel, dan labu dengan dibumbui sitrus yuzu.
“Selain itu, masih ada mitsuba atau tiga jenis daun peterseli Jepang yang dirajut bentuk simpul melambangkan menjalin hubungan baik dengan seseorang atau keberuntungan,” terang Kathryn.
Hoshinoya adalah akomodasi pariwisata pertama di luar Jepang yang dikelola manajemen hotel Hoshino Resors Inc. Launching pada tahun 2017, resor di Banjar Pengembungan, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, menampilkan budaya Bali yang dipadukan dengan penataan ruang secara estetika Jepang.
Resor karya arsitek Jepang Rie Azuma ini terdiri dari 30 vila eksklusif di lahan seluas tiga hektare, yang dihiasi oleh hutan rimbun, sawah yang indah, dan pura. “Harmoni kesederhanaan khas Jepang dan tradisi Bali tercermin dari ikon Café Gazebo yang didesain seakan melayang diantara pepohonan, tempat tidur Futon dan pintu geser Shoji serta ukiran kayu Bali di dinding dan lampu-lampu dari batik di dalam vila,” kata Kathryn.
So, nikmati saja liburan akhir tahun berkumpul bersama keluarga atau rekan, jauh dari hiruk pikuk keramaian dunia, dengan suasana Jepang yang kental dan nuansa Bali yang asri di Hoshinoya Bali. *isu
Komentar