Pemakaian VAR di Bangli Capai 4.900 Vial
Kasus gigitan anjing di Bangli setiap bulan di atas 100 kasus.
BANGLI, NusaBali
Vaksin Anti Rabies (VAR) di Kabupaten Bangli masih mencukupi hingga akhir tahun 2021. Dari Januari sampai awal Desember sebanyak 4.900 vial VAR telah disuntikkan kepada korban gigitan anjing. Layanan VAR di 11 unit rabies center. Hingga November 2021 tercatat 1.916 kasus gigitan anjing.
Kadis Kesehatan Bangli, dr Nyoman Arsana mengatakan, Dinas Kesehatan melakukan pengadaan VAR sebanyak 2.200 vial di tahun 2021. Dinas Kesehatan Bangli juga memanfaatkan VAR pengadaan tahun sebelumnya yang terisa 4.780 vial. “VAR pengadaan tahun 2021 sudah terpakai 120 vial,” ungkap dr Arsana, Rabu (22/12). Penggunaan VAR dari Januari hingga awal Desember 2021 sebanyak 4.900 vial. Ada 11 unit rabies center melayani VAR yakni Puskesmas Bangli, Puskesmas Bangli Utara, Puskesmas Susut 1, Puskesmas Susut 2, Puskesmas Tembuku 1, Puskesmas Tembuku 2, Puskesmas Kintamani 1, Puskesmas Kintamani 3, Puskesmas Kintamani 5, Puskesmas Kintamani 6, dan RSU Bangli.
dr Arsana menegaskan, suplai VAR ke rabies center sesuai kebutuhan. “Jika stok berkurang, Puskesmas atau rumah sakit mengajukan permohonan sesuai kebutuhan,” jelas dr Arsana didampingi Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Sudarma. Dijelaskan, tidak semua korban gigitan anjing diberikan VAR. Ada analisa terhadap korban. Apakah gigitan memiliki potensi risiko tinggi, digigit anjing liar, dan gigitan di bagian vital. “Ada kasus anjing menggigit pemiliknya. Hal itu karena anjing terprovokasi saat diajak bermain,” beber dr Arsana.
Kasus gigitan anjing di Bangli setiap bulan di atas 100 kasus. Sampai November tercatat 1.916 kasus gigitan anjing. Mantan direktur RSU Bangli ini mengimbau masyarakat yang memelihara anjing agar tidak melepasliarkan anjingnya. Anjing agar dikandangkan serta diberikan vaksin. “Jangan abai pelihara anjing,” pinta kadis asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini. Selain VAR, Dinas Kesehatan Bangli juga mendapatkan Serum Anti Rabies (SAR) dari Provinsi Bali. “Jika perlu SAR kami berkoordinasi ke provinsi. SAR diberikan sesuai pengajuan. Sebanyak 12 vial SAR terlasurkan ke Bangli. *esa
Kadis Kesehatan Bangli, dr Nyoman Arsana mengatakan, Dinas Kesehatan melakukan pengadaan VAR sebanyak 2.200 vial di tahun 2021. Dinas Kesehatan Bangli juga memanfaatkan VAR pengadaan tahun sebelumnya yang terisa 4.780 vial. “VAR pengadaan tahun 2021 sudah terpakai 120 vial,” ungkap dr Arsana, Rabu (22/12). Penggunaan VAR dari Januari hingga awal Desember 2021 sebanyak 4.900 vial. Ada 11 unit rabies center melayani VAR yakni Puskesmas Bangli, Puskesmas Bangli Utara, Puskesmas Susut 1, Puskesmas Susut 2, Puskesmas Tembuku 1, Puskesmas Tembuku 2, Puskesmas Kintamani 1, Puskesmas Kintamani 3, Puskesmas Kintamani 5, Puskesmas Kintamani 6, dan RSU Bangli.
dr Arsana menegaskan, suplai VAR ke rabies center sesuai kebutuhan. “Jika stok berkurang, Puskesmas atau rumah sakit mengajukan permohonan sesuai kebutuhan,” jelas dr Arsana didampingi Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Sudarma. Dijelaskan, tidak semua korban gigitan anjing diberikan VAR. Ada analisa terhadap korban. Apakah gigitan memiliki potensi risiko tinggi, digigit anjing liar, dan gigitan di bagian vital. “Ada kasus anjing menggigit pemiliknya. Hal itu karena anjing terprovokasi saat diajak bermain,” beber dr Arsana.
Kasus gigitan anjing di Bangli setiap bulan di atas 100 kasus. Sampai November tercatat 1.916 kasus gigitan anjing. Mantan direktur RSU Bangli ini mengimbau masyarakat yang memelihara anjing agar tidak melepasliarkan anjingnya. Anjing agar dikandangkan serta diberikan vaksin. “Jangan abai pelihara anjing,” pinta kadis asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini. Selain VAR, Dinas Kesehatan Bangli juga mendapatkan Serum Anti Rabies (SAR) dari Provinsi Bali. “Jika perlu SAR kami berkoordinasi ke provinsi. SAR diberikan sesuai pengajuan. Sebanyak 12 vial SAR terlasurkan ke Bangli. *esa
Komentar