Rayakan Hari Ibu, Projek 11 Ibu 11 Panggung 11 Kisah Dibukukan
SINGARAJA, NusaBali
Projek 11 Ibu, 11 Panggung, dan 11 Kisah yang memenangkan hibah Ford Foundation melalui Cipta Media Ekspresi pada 2018 lalu akhirnya dibukukan.
Buku tersebut disusun oleh Kadek Sonia Piscayanti, diterbitkan oleh Mahima Institute Indonesia. Peluncuran dan bedah buku tersebut digelar di rumah salah seorang ibu kawasan Jalan Ngurah Rai, Singaraja, tepat pada Hari Ibu, Rabu (22/12) sore.
Buku setebal 173 halaman itu merupakan kumpulan narasi kisah hidup 11 ibu yang sudah sempat dipentaskan melalui pertunjukan monolog teater tahun 2018 lalu. Narasi yang kemudian menjadi naskah teater, dibawakan langsung oleh masing-masing tokoh 11 ibu, dari berbagai profesi dan karakter berbeda.
Bedah buku berlangsung hangat langsung, dibawakan oleh 11 ibu yang merefleksi kembali kisah hidup yang sudah diungkap ke publik. Peluncuran dan bedah buku juga dirangkaikan dengan pementasan, seperti pembacaan puisi, persembahan lagu dari 11 ibu.
Sonia ditemui ditemui di sela-sela acara mengatakan, buku 11 Ibu tahun ini merupakan cetakan kedua.
“Kenapa baru dibukukan, selain karena terkendala pandemi, juga perlu berjarak dengan peristiwa. Sehingga bisa memandang kejadian lebih reflektif dan objektif,” ucap Sonia yang juga dosen Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja.
Kisah 11 ibu yang disampaikan melalui teater dan buku ini, menurut Sonia, salah satu upaya dokumentasi dan pencatatan kisah-kisah ibu yang terpendam.
Menurut Sonia pemanggungan 11 kisah 11 ibu ini dimaksudkan dapat menjadi proses menjadikan perjalanan ibu lebih bermakna. Tidak hanya untuk 11 ibu, tetapi untuk semua ibu. “Dengan dicatatnya perjalanan ini, sebuah narasi lahir, bahwa seorang ibu tak pernah selesai menjadi dirinya, memperbaiki dirinya, menjadi makhluk yang terbaharui dengan pelajaran dan pengalaman baru,” imbuh dia.
Sementara itu dalam peluncuran dan bedah buku kemarin, 11 ibu yang dilibatkan dalam projek sebelumnya hanya nihil Wati yang memerankan ibu tukang batu. Seluruh ibu yang hadir memberikan kesannya setelah dikumpulkan kembali oleh Sonia. Salah satunya Tini Wahyuni, ibu yang suka kesunyian.
Dia mengaku beruntung dilibatkan dalam projek 11 ibu dan bertemu dengan ibu-ibu hebat lainnya. Sejak mempercayakan kisah hidupnya diangkat ke publik, Tini Wahyuni mengaku sudah move on dari masa lalunya. “Kadang ada yang komen, suruh move on. Jadi sebenarnya kami 11 ibu ini sudah move on, sehingga kami ada di sini. Harapannya bisa menginspirasi ibu-ibu lainnya tidak takut menyuarakan isi hati,” kata ibu yang juga jago bermain piano ini. *k23
1
Komentar