Saluran Irigasi Jebol, 3 Subak Terancam
Tiga subak yang memanfaatkan irigasi yang jebol itu adalah Subak Ayung, Subak Aye, dan Subak Ayung Tabanan di Kabupaten Tabanan.
MANGUPURA, NusaBali
Saluran irigasi di wilayah Banjar Cica, Desa Abianbase, Kecamatan Mengwi, rusak parah. Senderan saluran irigasi sepanjang sekitar 15-an meter tersebut jebol semenjak terus-terusan diterjang hujan angin dalam sepekan terakhir.
Kerusakan saluran irigasi ini diungkapkan Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung Anak Agung Gede Dalem, Senin (13/2). “Iya Saluran Induk Daerah Irigasi Mambal di Cica, Abianbase, yang jebol dan harus segera diperbaiki. Ada tiga subak yang memanfaatkan aliran air dari sana yakni Subak Ayung, Subak Aye, dan Subak Ayung Tabanan di Tabanan,” kata Gung Dalem, sapaan akrab AA Gede Dalem.
Menurut dia, kerusakan saluran irigasi ini baru diketahui pada Jumat (10/2) setelah ada laporan masuk ke Dinas PUPR Badung. “Kami sudah melakukan peninjauan ke lokasi. Tapi kami tidak bisa berbuat banyak karena kewenangan ada di provinsi,” ujar Gung Dalem.
Pria asal Gianyar tersebut mengaku, Pemkab Badung bisa saja melakukan perbaikan atas kerusakan tersebut. Tetapi karena kewenangan ada di pihak Provinsi Bali, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi Bali dan Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, untuk segera mengambil langkah darurat.
“Sabtu atau Minggu kemarin tim dari PU Bali rencananya ke lapangan. Mungkin hari ini (Senin kemarin) sudah ada solusi alternatif,” katanya. “Yang jelas ini harus cepat ditangani, karena masyarakat sedang tanam padi,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali Ir Nyoman Astawa Riadi belum bisa dikonfirmasi perihal jebolnya saluran irigasi tersebut. Dihubungi melalui sambungan telepon tidak ada jawaban.
Hujan angin yang melanda wilayah Bali dan Badung sepekan terakhir mengakibatkan sejumlah kerusakan. Pohon bertumbangan merusak pura, fasilitas umum, dan rumah warga. Selain itu longsor juga mengancam warga, begitu juga dengan banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung harus bekerja ekstra menangani rentetan bencana yang terjadi dengan mengerahkan kekuatan personelnya. Walau begitu, seperti ditegaskan Kepala BPBD Badung Wayan Wijaya, masyarakat diimbau tetap waspada.
“Kami harapkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Baik yang tinggai di wilayah pengunungan maupun yang ada di kawasan pesisir pantai. Karena cuaca ekstrem bulan ini adalah puncaknya,” katanya. * asa
Kerusakan saluran irigasi ini diungkapkan Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung Anak Agung Gede Dalem, Senin (13/2). “Iya Saluran Induk Daerah Irigasi Mambal di Cica, Abianbase, yang jebol dan harus segera diperbaiki. Ada tiga subak yang memanfaatkan aliran air dari sana yakni Subak Ayung, Subak Aye, dan Subak Ayung Tabanan di Tabanan,” kata Gung Dalem, sapaan akrab AA Gede Dalem.
Menurut dia, kerusakan saluran irigasi ini baru diketahui pada Jumat (10/2) setelah ada laporan masuk ke Dinas PUPR Badung. “Kami sudah melakukan peninjauan ke lokasi. Tapi kami tidak bisa berbuat banyak karena kewenangan ada di provinsi,” ujar Gung Dalem.
Pria asal Gianyar tersebut mengaku, Pemkab Badung bisa saja melakukan perbaikan atas kerusakan tersebut. Tetapi karena kewenangan ada di pihak Provinsi Bali, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi Bali dan Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, untuk segera mengambil langkah darurat.
“Sabtu atau Minggu kemarin tim dari PU Bali rencananya ke lapangan. Mungkin hari ini (Senin kemarin) sudah ada solusi alternatif,” katanya. “Yang jelas ini harus cepat ditangani, karena masyarakat sedang tanam padi,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali Ir Nyoman Astawa Riadi belum bisa dikonfirmasi perihal jebolnya saluran irigasi tersebut. Dihubungi melalui sambungan telepon tidak ada jawaban.
Hujan angin yang melanda wilayah Bali dan Badung sepekan terakhir mengakibatkan sejumlah kerusakan. Pohon bertumbangan merusak pura, fasilitas umum, dan rumah warga. Selain itu longsor juga mengancam warga, begitu juga dengan banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung harus bekerja ekstra menangani rentetan bencana yang terjadi dengan mengerahkan kekuatan personelnya. Walau begitu, seperti ditegaskan Kepala BPBD Badung Wayan Wijaya, masyarakat diimbau tetap waspada.
“Kami harapkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Baik yang tinggai di wilayah pengunungan maupun yang ada di kawasan pesisir pantai. Karena cuaca ekstrem bulan ini adalah puncaknya,” katanya. * asa
Komentar