Omzet Penjualan UMKM di Denfest 2021 Anjlok
Dibandingkan Tahun Sebelumnya, Omzet Hanya Rp 492 Juta
Penurunan omzet penjualan ini terjadi dikarenakan hanya memanfaatkan UMKM lokal yang ada di masing-masing wilayah penyelenggaraan.
DENPASAR, NusaBali
Pendapatan (omzet) penjualan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Denpasar saat pelaksanaan Denpasar Festival (Denfest) 2021 terjun bebas dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal, pelaksanaan Denfest selama 14 hari (10-23 Desember 2021), namun pendapatan hanya Rp 492.311.000.
Jika dibandingkan dengan omzet penjualan pada pelaksanaan Denfest tahun 2020 lalu mencapai Rp 3,3 miliar, sementara pada tahun 2019 (sebelum pandemi) sebesar Rp 7 miliar. Padahal, pelaksanaan Denfest tahun 2020 menggunakan sistem virtual.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani, Minggu (26/12) mengatakan penurunan omzet penjualan ini terjadi dikarenakan pihaknya hanya memanfaatkan UMKM lokal yang ada di masing-masing wilayah penyelenggaraan.
Selain itu, tempat yang disediakan bagi UMKM juga terbatas. “Memang tidak begitu banyak, karena UMKM lokal dan tempatnya terbatas,” kata Dezire. Jumlah UMKM yang terlibat pun sedikit, hanya sebanyak 71 UMKM. Berbeda dengan pelaksanaan tahun 2020 lalu yang melibatkan sebanyak 1.255 UMKM. Pelaksanaan Denfest menggunakan prinsip desentralisasi.
Persebaran lokasi tersebut meliputi pelibatan catur desa atau empat desa klaster kreatif, di Pasar Badung dan Dharma Negara Alaya (DNA). Untuk di Denpasar Utara digelar di Wantilan Desa Adat Poh Gading, di Denpasar Barat digelar di Banjar Abasan Tegal Buah, di Denpasar Timur digelar di Wantilan Pengerebongan Kesiman, dan di Denpasar Selatan digelar di Wantilan Desa Adat Renon, Mertasari, dan Muntig Siokan.
Tema pelaksanaan Denfest tahun ini adalah Arsa Wijaya yang bermakna kemenangan harapan. Tema ini menjadi penanda dan perayaan bahwa kreativitas adalah kekuatan pemersatu untuk mengatasi kesulitan, terutama krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19. Denpasar Festival ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, baik itu seniman tradisi maupun seniman modern.
Ada banyak pihak yang dilibatkan mulai dari masyarakat dan unsur seni, pelaku UMKM, komunitas kreatif elemen masyarakat desa, para sineas, hingga pembicara yang tampil dalam sesi workshop Denfest 2021. Juga melibatkan peserta dari negara lain yakni Konsulat Jenderal Vietnam, India, hingga Jepang.
Penyanyi hits Bali juga turut menyemarakkan acara Denfest, seperti Dek Ulik, Putri Bulan, Widi Widiana, Di Ubud feat Lebri, Ray Peni, dan lainnya. Untuk sumber dana pelaksanaan Denfest ini menggunakan APBD Kota Denpasar. Dana ini murni berbasis padat karya seni budaya dan kreativitas. Adapun besaran anggaran untuk pelaksanaan Denfest ke-14, yakni Rp 3,5 miliar. Acara ini melibatkan 926 orang seniman, 215 musisi, 71 UMKM, dan 20 komunitas film. *mis
Jika dibandingkan dengan omzet penjualan pada pelaksanaan Denfest tahun 2020 lalu mencapai Rp 3,3 miliar, sementara pada tahun 2019 (sebelum pandemi) sebesar Rp 7 miliar. Padahal, pelaksanaan Denfest tahun 2020 menggunakan sistem virtual.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani, Minggu (26/12) mengatakan penurunan omzet penjualan ini terjadi dikarenakan pihaknya hanya memanfaatkan UMKM lokal yang ada di masing-masing wilayah penyelenggaraan.
Selain itu, tempat yang disediakan bagi UMKM juga terbatas. “Memang tidak begitu banyak, karena UMKM lokal dan tempatnya terbatas,” kata Dezire. Jumlah UMKM yang terlibat pun sedikit, hanya sebanyak 71 UMKM. Berbeda dengan pelaksanaan tahun 2020 lalu yang melibatkan sebanyak 1.255 UMKM. Pelaksanaan Denfest menggunakan prinsip desentralisasi.
Persebaran lokasi tersebut meliputi pelibatan catur desa atau empat desa klaster kreatif, di Pasar Badung dan Dharma Negara Alaya (DNA). Untuk di Denpasar Utara digelar di Wantilan Desa Adat Poh Gading, di Denpasar Barat digelar di Banjar Abasan Tegal Buah, di Denpasar Timur digelar di Wantilan Pengerebongan Kesiman, dan di Denpasar Selatan digelar di Wantilan Desa Adat Renon, Mertasari, dan Muntig Siokan.
Tema pelaksanaan Denfest tahun ini adalah Arsa Wijaya yang bermakna kemenangan harapan. Tema ini menjadi penanda dan perayaan bahwa kreativitas adalah kekuatan pemersatu untuk mengatasi kesulitan, terutama krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19. Denpasar Festival ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, baik itu seniman tradisi maupun seniman modern.
Ada banyak pihak yang dilibatkan mulai dari masyarakat dan unsur seni, pelaku UMKM, komunitas kreatif elemen masyarakat desa, para sineas, hingga pembicara yang tampil dalam sesi workshop Denfest 2021. Juga melibatkan peserta dari negara lain yakni Konsulat Jenderal Vietnam, India, hingga Jepang.
Penyanyi hits Bali juga turut menyemarakkan acara Denfest, seperti Dek Ulik, Putri Bulan, Widi Widiana, Di Ubud feat Lebri, Ray Peni, dan lainnya. Untuk sumber dana pelaksanaan Denfest ini menggunakan APBD Kota Denpasar. Dana ini murni berbasis padat karya seni budaya dan kreativitas. Adapun besaran anggaran untuk pelaksanaan Denfest ke-14, yakni Rp 3,5 miliar. Acara ini melibatkan 926 orang seniman, 215 musisi, 71 UMKM, dan 20 komunitas film. *mis
1
Komentar