Wisdom Jauhi Penginapan di Lokasi Sunyi
Wisawatan domestik cenderung memilih menginap di lokasi padat penduduk dan dekat pelabuhan.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi penginapan di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, terutama di lokasi sunyi masih sepi sejak daya tarik wisata (DTW) di Nusa Penida, dibuka kembali per 15 September 2021. Kunjungan didominasi wisawatan domestik (wisdom) yang cenderung memilih menginap di lokasi padat penduduk dan dekat pelabuhan.
Kondisi itu diungkapkan oleh seorang pemilik penginapan di Desa Bungamekar, Kecamatan Nusa Penida, I Ketut Kussetyawan, Minggu (26/12).
Kata dia, kunjungan wisatawan di Nusa Penida sudah mulai ramai. Hanya saja penginapannya masih sepi sejak dibuka kembali DTW Nusa Penida, 15 September 2021. “Hingga saat ini belum ada yang booking. Padahal harga per malamnya sudah murah sekali, yakni kurang dari Rp 200.000 per malam,” ujarnya.
Menurut Kusettyawan penginapannya kurang dilirik karena wisatawan ke Nusa Penida didominasi wisdom. Mereka lebih memilih penginapan di lokasi padat penduduk dan dekat pelabuhan. "Penginapan saya selama ini lebih diminati wisatawan mancanegara yang suka dengan lokasi agak sunyi dan tenang," imbuh Kusettyawan.
Terlebih, pasca banjir bandang menerjang 7 desa di Nusa Penida, Senin (13/12) lalu, yang mengakibatkn sejumlah wilayah kesulitan air bersih. Atas kondisi tersebut, Kusettyawan memilih menutup sementara penginapan yang hingga wisawatan mancanegara kembali ramai berkunjung. "Kalau dipaksakan sekarang buka, biaya operasionalnya tidak menutupi. Untuk biaya wifi saja sekitar Rp 500.000 per bulan," kata Kusettyawan.
Sebelum pandemi, penginapan ini banyak diminati wisatawan mancanegara karena lokasinya yang sunyi dan tenang. Terlebih penginapan milik Kusettyawan cukup dengan objek wisata Pantai Klingking, Desa Bungamekar. "Semoga kunjungan wisatawan mancanegara kembali ramai," harap Kusettyawan. *wan
Kondisi itu diungkapkan oleh seorang pemilik penginapan di Desa Bungamekar, Kecamatan Nusa Penida, I Ketut Kussetyawan, Minggu (26/12).
Kata dia, kunjungan wisatawan di Nusa Penida sudah mulai ramai. Hanya saja penginapannya masih sepi sejak dibuka kembali DTW Nusa Penida, 15 September 2021. “Hingga saat ini belum ada yang booking. Padahal harga per malamnya sudah murah sekali, yakni kurang dari Rp 200.000 per malam,” ujarnya.
Menurut Kusettyawan penginapannya kurang dilirik karena wisatawan ke Nusa Penida didominasi wisdom. Mereka lebih memilih penginapan di lokasi padat penduduk dan dekat pelabuhan. "Penginapan saya selama ini lebih diminati wisatawan mancanegara yang suka dengan lokasi agak sunyi dan tenang," imbuh Kusettyawan.
Terlebih, pasca banjir bandang menerjang 7 desa di Nusa Penida, Senin (13/12) lalu, yang mengakibatkn sejumlah wilayah kesulitan air bersih. Atas kondisi tersebut, Kusettyawan memilih menutup sementara penginapan yang hingga wisawatan mancanegara kembali ramai berkunjung. "Kalau dipaksakan sekarang buka, biaya operasionalnya tidak menutupi. Untuk biaya wifi saja sekitar Rp 500.000 per bulan," kata Kusettyawan.
Sebelum pandemi, penginapan ini banyak diminati wisatawan mancanegara karena lokasinya yang sunyi dan tenang. Terlebih penginapan milik Kusettyawan cukup dengan objek wisata Pantai Klingking, Desa Bungamekar. "Semoga kunjungan wisatawan mancanegara kembali ramai," harap Kusettyawan. *wan
Komentar