Pendapatan RSU Bangli Lampaui Target

Target pendapatan terlampaui berkat kepercayaan masyarakat berobat di RSU Bangli. Kasubag Hukum, Humas, dan Pemasaran RSU Bangli, Sang Kompyang Arie S Wijaya mengungkapkan, pendapatan RSU Bangli sebagian besar dari klaim BPJS Kesehatan dan klaim Kemenkes untuk penanganan pasien Covid-19.

Kompyang Arie Wijaya mengatakan, target pendapatan RSU tahun 2021 sebesar Rp 60 miliar. “Hingga hari ini tercatat pendapatan Rp 71,367 miliar. Masih ada klaim belum lunas terbayarkan,” ungkap Kompyang Arie Wijaya, Senin (27/12). Pendapatan dimanfaatkan untuk pendanaan kelanjutan pembangunan gedung 1A dan 1B pada tahun 2022. Targetnya, awal tahun 2023 gedung sudah bisa difungsikan. Pendapatan juga untuk keperluan penunjang sarana dan prasarana dan keperluan alkes (alat kesehatan) dan alked (alat kedokteran). “Dana dikelola untuk menunjang pelayanan,” tegas Kompyang Arie Wijaya.

Target pendapatan RSU Bangli pada tahun 2022 sebesar Rp 107 miliar. Dia yakin target tahun 2022 bisa terealisasi jika dibarengi peningkatan kepercayaan masyarakat. “Kami berupaya menambah layanan pemeriksaan dan layanan spesialis,” ungkap Kompyang Arie Wijaya. Targetnya, segala tindakan bisa diambil di RSU Bangli tanpa merujuk ke RS lain kecuali tindakan bersifat khusus. “Kami berharap masyarakat Bangli bisa percaya penuh untuk berobat dan memanfaatkan layanan di RSU Bangli,” harap Kompyang Arie Wijaya. *esa