Kasatpol PP Denpasar Purna Tugas Saat Tahun Baru
Dewa Sayoga Pilih Berkebun dan Mengurus Cucu
DENPASAR, NusaBali
Kasatpol PP Kota Denpasar, I Dewa Anom Sayoga akan memasuki purna bakti tepat di Tahun Baru 1 Januari 2022.
Setelah 4,5 tahun menjabat Kasatpol PP, saat masa purna tugas tiba Dewa Sayoga mengaku akan membuka lembaran baru dengan fokus berkebun dan mengurus cucu. Saat ditemui di sela-sela Sidak Yustisi di Desa Sumerta Kauh, Denpasar Timur, Selasa (28/12) Dewa Sayoga mengatakan tugasnya sebagai ASN dan Kasatpol PP Kota Denpasar akan berakhir saat malam tahun baru. “Semangat hari terakhir menjalankan tugas saat malam tahun baru, dan besoknya langsung plong tanpa ada beban tugas lagi,” jelasnya. Setelah itu, Anom Sayoga mengaku akan fokus bersama keluarganya. Bahkan dia juga mengaku akan menjadi ‘ojek’ bagi cucunya yang sudah mulai mengikuti pembelajaran tatap muka.
Selain itu, dirinya juga mengaku akan berkebun di tanah miliknya di kawasan Kabupaten Badung. Sebelum masa pensiun sudah mempersiapkan hal tersebut jauh-jauh hari. Saat ini kebunnya tersebut sudah berisi jeruk dan alpukat serta aneka sayur-sayuran. “Jadi saya akan fokus dengan keluarga dan berkebun. Itu memang sudah saya siapkan sebelum saya pensiun,” ungkapnya.
Karena selama menjadi Kasatpol PP dirinya mengaku tidak bisa fokus dengan keluarga dan kebunnya. “Siang malam selalu kepikiran tugas, karena itu memang tanggungjawab saya. Memikirkan penanganan gepeng, ODGJ, termasuk sidak prokes,” imbuh Dewa Sayoga. Selama menjadi Kasatpol PP dia mengaku sudah bekerja dengan sebaik-baiknya. Banyak pujian, buliyan hingga cacian yang diterima, namun dia anggap sebagai sebuah perjalanan untuk menjadi semakin dewasa dalam hal berpikir.
Meskipun demikian, menurutnya masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum bisa diselesaikannya. Salah satunya terkait dengan penanganan masalah sosial utamanya gepeng dan pengamen. “Walaupun rutin kami tangani, namun masih ada juga yang muncul memanfaatkan kelengahan petugas,” katanya. Kesenangan menurut dia selama menjadi Satpol PP, yakni ketika dapat mengatasi persoalan yang ada dengan baik. “Tapi dukanya juga banyak, kadang kena bully di media sosial, juga dicaci. Tapi saat diperlukan kadang-kadang juga dikejar,” katanya.
Bahkan dia harus selalu turun ke lapangan baik siang maupun malam bersama anggotanya. “Anggota harus saya dampingi meskipun malam, karena siapa tahu ada anggota yang kena provokasi dan emosi kan ruwet jadinya,” tandas mantan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar ini. *mis
Komentar