Mawar Valentine Kakek Pedagang Bunga
Menyambut hari kasih sayang, Valentine Day, bukan hanya dimanfaatkan pedagang bunga besar untuk menangguk keuntungan.
DENPASAR, NusaBali
Pedagang asongan seperti Kakek Slamet juga memanfaatkan momen tersebut. Sepanjang Selasa (14/2) siang hingga malam, kakek berusia 75 tahun ini rajin menawarkan kuntum bunga mawarnya ke pengendara yang melintas. “Saya jual Rp 10 ribu untuk satu kuntumnya,” kata kakek yang sehari-hari tinggal di Padangsambian ini.
Tapi Valentine kali ini tak dikhususkan bagi kakek yang sudah memiliki lima cucu ini untuk menawarkan mawar-mawarnya. Selain kerap dijumpai di perempatan Jalan Teuku Umar – Imam Bonjol serta perempatan Teuku Umar – Pulau Misol Denpasar, Kakek Slamet biasa mengasong di kawasan Terminal Ubung, bahkan hingga kawasan Nusa Dua.
Menurut pengakuan kakek asal Turen, Malang, ini sudah melakukannya sejak empat tahun lalu. Bukan hanya bunga saja yang disajikannya, dari dagangan yang disediakan juga terlihat aneka kue onde-onde. “Sehari dapat Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Tapi kalau hujan ya susah,” kata Kakek Slamet.
Kakek Slamet pun enggan berlama-lama menjawab pertanyaan, karena lambaian pengendara yang ingin membeli bunganya di hari Valentine adalah jaminan mengepulnya asap dapurnya. Hal yang tak terlalu sering dialaminya di luar Valentine. *mao
Pedagang asongan seperti Kakek Slamet juga memanfaatkan momen tersebut. Sepanjang Selasa (14/2) siang hingga malam, kakek berusia 75 tahun ini rajin menawarkan kuntum bunga mawarnya ke pengendara yang melintas. “Saya jual Rp 10 ribu untuk satu kuntumnya,” kata kakek yang sehari-hari tinggal di Padangsambian ini.
Tapi Valentine kali ini tak dikhususkan bagi kakek yang sudah memiliki lima cucu ini untuk menawarkan mawar-mawarnya. Selain kerap dijumpai di perempatan Jalan Teuku Umar – Imam Bonjol serta perempatan Teuku Umar – Pulau Misol Denpasar, Kakek Slamet biasa mengasong di kawasan Terminal Ubung, bahkan hingga kawasan Nusa Dua.
Menurut pengakuan kakek asal Turen, Malang, ini sudah melakukannya sejak empat tahun lalu. Bukan hanya bunga saja yang disajikannya, dari dagangan yang disediakan juga terlihat aneka kue onde-onde. “Sehari dapat Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Tapi kalau hujan ya susah,” kata Kakek Slamet.
Kakek Slamet pun enggan berlama-lama menjawab pertanyaan, karena lambaian pengendara yang ingin membeli bunganya di hari Valentine adalah jaminan mengepulnya asap dapurnya. Hal yang tak terlalu sering dialaminya di luar Valentine. *mao
Komentar