nusabali

Okupansi Hotel Baru 50 Persen

  • www.nusabali.com-okupansi-hotel-baru-50-persen

MANGUPURA, NusaBali
Tingkat okupansi atau hunian kamar hotel menjelang pergantian tahun baru terisi sekitar 50 persen.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung masih menaruh harapan tingkat okupansi bisa tembus 65 persen. Hari ini, Kamis (30/12) diprediksi akan terjadi lonjakan jumlah kunjungan ke Pulau Dewata.

Ketua PHRI Kabupaten Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya, mengatakan kunjungan saat menjelang Natal rata-rata mencapai 11.000 hingga 12.000 kunjungan. Namun, menurutnya perayaan tahun baru di Bali merupakan salah satu momen yang dinantikan oleh wisatawan, sehingga diprediksi kunjungan jelang tahun baru akan lebih banyak dibanding saat menjelang Natal.

“Kami prediksi besok (hari ini) adalah puncak kunjungan wisatawan. Bahkan kami prediksi mencapai 15.000 per hari, naik dari 11.000 di hari sebelumnya. Kami berkeyakinan banyak wisatawan yang ingin merayakan malam pergantian tahun baru di Bali,” ujar Rai Suryawijaya, Rabu (29/12).

Rai Suryawijaya memprediksi jumlah kunjungan sebanyak 15.000 tersebut dihitung melalui kedatangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Kata dia, jumlah tersebut belum dihitung dengan jumlah wisatawan yang menggunakan kendaran pribadi menggunakan jalur darat. “Jadi kami sangat berharap adanya peningkatan kunjungan. Hal itu untuk memulihkan perekonomian di Bali, meski hanya wisatawan domestik,” katanya.

Pihaknya juga berharap okupansi hotel regional bisa meningkat saat tutup tahun. Pihaknya mengakui, saat ini okupansi hotel regional baru berkisar 50 persen. Dia memprediksi okupansi bisa mencapai 65 persen. “Kalau sampai akhir tahun kami prediksi okupansi average hotel mencapai 65 persen. Mengingat banyak juga wisatawan yang datang melalui jalur darat,” kata Rai Suryawijaya.

Asumsinya, wisatawan yang ingin menikmati liburan saat pergantian tahun, paling tidak menghabiskan waktu selama tiga hari, yakni dari 30 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022. “Jadi minimal menginap 3 hari, karena destinasi wisata kan banyak bisa dinikmati. Apa lagi beberapa akomodasi pariwisata banyak yang memberikan diskon atau paket-paket tertentu,” tandas Rai Suryawijaya.  *ind

Komentar