Libur Nataru, Wisdom Padati Pasar Seni
DENPASAR,NusaBali
Peningkatan kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan domestik dalam liburan Nataru, berimbas terhadap beberapa pusat penjualan handicraft, souvernir di Bali.
Diantaranya Pasar Seni Guwang dan Pasar Seni Sukawati di Kecamatan Sukawati. Menyusul libur Nataru, kedua pasar seni tersebut menjadi salah satu tujuan kunjungan wisdom. Dari yang sekadar datang hanya untuk melihat- lihat, sampai tawar menawar dan berbelanja.
Dari penuturan pedagang, keramaian mulai terasa sejak pertengahan Desember. Makin hari makin ramai.
“Enam sampai tujuh bus adalah masuk ke sini ( Pasar Seni Guwang),” ungkap Ihksan, seorang pedagang pemasok tas rotan, Rabu(29/12).
Tetapi setelah tanggal 20 Desember sampai dengan Natal dan 26 Desember, kunjungan sepi kembali. “Tetapi alhamdullilah hari ini ada sedikit,” tambah Ihksan menunjuk kerajinan tas rotan yang biasa disebut tas ‘roda’, yang merupakan salah satu kerajinan khas Lombok, NTB.
Diperkirakan pasang surut wisdom berkaitan dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait pandemi Covid-19.
Ihksan menuturkan pasang surut wisdom juga terjadi di beberapa kawasan wisata lain. Diantaranya kawasan wisata Tanah Lot, Tabanan.
”Kondisinya juga sama. Karena saya kan mengirim juga barang ke sana (Tanah Lot),” ujar Ihksan. Seperti pelaku usaha lainnya, Ihksan berharap tahun depan pariwisata Bali kembali membaik, sehingga ramai dikunjungi wisatawan. “Ya itu saja keinginan kita,” ucapnya.
Keramaian juga diiyakan I Made Gama, seorang petugas parkir di Pasar Seni Desa Adat Sukawati. “ Tadi tiyang (saya) dipanggil agar jaga,” kata Gama.
Dia menunjuk jejeran mobil pengunjung yang hampir memenuhi areal parkir, Menurutnya belakangan memang sudah mulai ramai pengunjung dari yang sebelumnya sepi. Walau mulai ada kunjungan, namun kondisi masih jauh dari keramaian normal sebelum pandemi Covid-19. *K17
Dari penuturan pedagang, keramaian mulai terasa sejak pertengahan Desember. Makin hari makin ramai.
“Enam sampai tujuh bus adalah masuk ke sini ( Pasar Seni Guwang),” ungkap Ihksan, seorang pedagang pemasok tas rotan, Rabu(29/12).
Tetapi setelah tanggal 20 Desember sampai dengan Natal dan 26 Desember, kunjungan sepi kembali. “Tetapi alhamdullilah hari ini ada sedikit,” tambah Ihksan menunjuk kerajinan tas rotan yang biasa disebut tas ‘roda’, yang merupakan salah satu kerajinan khas Lombok, NTB.
Diperkirakan pasang surut wisdom berkaitan dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait pandemi Covid-19.
Ihksan menuturkan pasang surut wisdom juga terjadi di beberapa kawasan wisata lain. Diantaranya kawasan wisata Tanah Lot, Tabanan.
”Kondisinya juga sama. Karena saya kan mengirim juga barang ke sana (Tanah Lot),” ujar Ihksan. Seperti pelaku usaha lainnya, Ihksan berharap tahun depan pariwisata Bali kembali membaik, sehingga ramai dikunjungi wisatawan. “Ya itu saja keinginan kita,” ucapnya.
Keramaian juga diiyakan I Made Gama, seorang petugas parkir di Pasar Seni Desa Adat Sukawati. “ Tadi tiyang (saya) dipanggil agar jaga,” kata Gama.
Dia menunjuk jejeran mobil pengunjung yang hampir memenuhi areal parkir, Menurutnya belakangan memang sudah mulai ramai pengunjung dari yang sebelumnya sepi. Walau mulai ada kunjungan, namun kondisi masih jauh dari keramaian normal sebelum pandemi Covid-19. *K17
1
Komentar