Indonesia Tahan Imbang 2-2, Thailand Juara AFF 2020
Piala AFF 2020
Thailand
Timnas Indonesia
Singapura
National Stadium
Sepak Bola
Ricky Kambuaya
Asnawi Mangkualam
SINGAPURA, NusaBali
Harapan Tim Garuda meraih juara untuk kali pertamanya pada turnamen sepakbola antar negara se-Asia Tenggara di Piala AFF 2020 kandas sudah.
Pada laga final leg II di Stadion Nasional Kallang, Singapura, Sabtu (1/1) malam, Tim Indonesia hanya berhasil menahan imbang Thailand dengan skor 2-2. Dengan hasil ini skor agregat Thailand vs Indonesia adalah 6-2, sebab di tarung leg I Tim Garuda kalah telah 4-0. Walau belum berhasil juara, skuad Garuda sudah berjuang keras dan berhak pulang dengan kepala tegak.
Penggawa Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Ricky Kambuaya juga berhasil menyabet status man of the match atau pemain terbaik saat menahan Thailand 2-2 di leg kedua final Piala AFF 2020, Sabtu malam kemarin. Thailand langsung mengancam di awal-awal laga. Bordin Phala melakukan penetrasi ke kotak penalti dan dijatuhkan oleh Asnawi Mangkualam, tapi wasit tak menganggap pelanggaran. Giliran Witan Sulaeman dijatuhkan oleh Kritsada di kotak penalti pada menit kelima. Wasit juga tak menganggap itu sebuah pelanggaran.
Indonesia membuka skor 1-0 di menit ketujuh. Bola tembakan Ricky Kambuaya dari luar kotak penalti gagal ditangkap dengan sempurna oleh Siwarak Tedsungnoen, yang membuat bola meluncur ke dalam gawang. Thailand coba bereaksi cepat. Sebuah tembakan dari Teerasil Dangda nyaris merobek gawang Indonesia. Nadeo Argawinata masih sangat tangguh untuk menepis bola. Supachok Sarachat nyaris berhasil menyamakan skor di menit ke-12. Memanfaatkan kemelut dari sepak pojok, Supachok melepaskan tembakan dengan punggung kaki, tapi bola masih membentur mistar.
Thailand kembali mengancam di menit ke-19. Thanawat Suengchitthawon melepaskan tembakan kencang dari luar kotak penalti, yang laju bolanya masih bisa ditepis Nadeo. Indonesia benar-benar bermain lepas pada laga ini. Anak asuh Shin Tae-yong cukup tenang melakukan umpan-umpan pendek di wilayah Thailand. Hal itu jauh berbeda saat leg pertama.
Terjadi kemelut di kotak penalti Thailand pada menit ke-32 lewat lemparan ke dalam dari Pratama Arhan. Situasi itu gagal dimanfaatkan oleh para pemain Indonesia untuk mencetak gol tambahan. Indonesia cukup membuat Thailand kerepotan sepanjang babak pertama. Meski gencar menekan, tim Merah-Putih baru bisa unggul 1-0 sampai turun minum.
Ada sedikit cekcok di lapangan saat babak kedu baru berjalan lima menit. Hal itu dipicu pelanggaran keras Weerathep Pomphun terhadap Witan. Thailand menyamakan skor menjadi 1-1 di menit ke-54. Adisak Kraisorn merobek gawang Nadeo setelah menyambar bola rebound tembakan Bordin. Indonesia kebobolan lagi di menit ke-56. Sarach berhasil menyambar bola liar di depan kotak penalti dan bola berbelok ke dalam gawang setelah gagal dipotong dengan sempurna oleh Asnawi.
Shin Tae-yong menambah tenaga di lini depan setelah timnya tertinggal. Hanis Saghara dan Irfan Jaya dimainkan pada menit ke-59 untuk menggantikan Ramai Rumakiek dan Dedik Setiawan. Pergantian itu cukup membuat serangan Indonesia kembali terlihat, namun sampai menit ke-70 belum ada yang berbuah gol. Di sisi lain, Thailand bermain lebih baik meski sering diterjang pemain lawan. Indonesia berhasil menyamakan skor menjadi 2-2 di menit ke-80. Adalah Egy Maulana Vikri yang mencatatkan namanya di papan skor. Tak ada gol tambahan hingga laga tuntas. Thailand berhasil menjadi juara Piala AFF 2020.
Tim Gajah Perang pun mengukuhkan dirinya sebagai tim terbaik di ASEAN, dengan total koleksi terbanyak trofi Piala AFF sebanyak enam kali. Thailand sebelumnya menjadi juara di tahun 1996,2000, 2002, 2014, dan 2016.
Sedangkan Indonesia, kembali harus gagal di partai final. Indonesia sendiri sudah 6 kali tembus babak final Piala AFF, sejak turnamen sepakbola yang awalnya bernama Piala Tiger ASEAN ini digulirkan tahun 1996, namun belum pernah merasakan jadi juara di 5 kesempatan sebelumnya. Dari 6 kali tarung final itu, 4 kali di antaranya menghadapi Thailand.
Pertama, Piala AFF 2000 ketika tim Indonesia asuhan pelatih Nandar Iskandar gagal jadi juara, setelah kalah telak 1-4 dari tuan rumah Thailand dalam partai final di di Stadion Rajamangala Bangkok. Kala itu, skuad Garuda kalah oleh hat-trick Worrawoot Srimaka pada menit ke-14, 18, dan 32, serta gol Tanongsak Prajakkata menit ke-65. Satu-satunya gol balasan bagi Indonesia kala itu diicetak Uston Nawawi menit ke-20.
Kedua, Piala AFF 2002 ketika tim Garuda asuhan pelatih Bulgaria, Ivan Venkov Kolev, gagal jadi juara setelah kalah 2-4 dari Thailand melalui adu penalti dalam laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Drama adu penalti dilakukan setelah skor imbang 2-2 hingga perpanjangan waktu 2x15 menit. Dua gol bagi Indonesia saat itu dipersembahkan Yaris Riyadi menit ke-46 dan Gendut Doni menit ke-79. Saat drama adu penalti, eksekusi Sugiantoro dan Firmansyah gagal menjebol gawang Thailand.
Ketiga, Piala AFF 2004 ketika tim Indonesia asuhan pelatih Inggris, Peter White, gagal juara setelah dupecundangi Singapura dalam dua kali gtarung final. Pada final leg I di Stadion Utama Bung Karno Jakarta, tim Garuda kalah telak 1-3, karena hanya mampu cetak satu gol balasan lewat Mahyadi Panggabean di menit ke-90. Sedangkan pada final leg II di Stadion Nasional Kallang, Indonesia kembali kalah 1-2 dari tuan rumah Singapura, karena hanya mampu cetak satu gol lewat Elie Aiboi pada menit ke-77.
Keempat, Piala AFF 2010 ketika tim Indonesia asuhan pelatih Austria, Alfred Riedl, gagal juara setelah kalah agregat 2-4 dari Malaysia dalam dua kali duel final. Pada final leg I di Kuala Lumpur, tim Garuda kalah telah 0-3 melalui gol borongan Moh Safee menit ke-61 dan 72, serta Moh Ashaari menit 68. Sedangkan pada final leg II di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Indonesia hanya menang tipis 2-1 melalui gol Moh Nasuha menit ke-72 dan Moh Ridwan menit ke-87. Padahal, saat pertemuan sebelumnya di babak penyisihan, Indonesia sempat sukses cukur Malaysia 5-1.
Kelima, Piala AFF 2016 ketika tim Indonesia asuhan pelatih yang sama, Alfred Riedl, kembali gagal juara setelah kalah agregat 2-3 dari Thailand dalam dua kali duel final. Pada final leg I di Stadion Pakan Sari Bogor, Jawa Barat, tim Garuda menang tipis 2-1 begkat gol Rizky Pora menit ke-65 dan Hansamu Yama Pranata menit ke-70. Nanun, saat gantian bertandang ke Stadion Rajamangala Bangkok tiuga hari berikutnya, Indonesia kalah 0-2 dari Thialand melalui dua gol borongan Siroch Chattong pada menit ke-38 dan 47.
Foto: Pemain dan tim pelatih Timnas Indonesia berfoto bersama usai pengalungan medali Piala AFF 2020. -ANTARA
Meski begitu, Indonesia setidaknya bisa pulang dengan kepala tegak. Para pemain sudah berjuang keras. Apalagi, Skuad Garuda di Piala AFF kali ini merupakan tim termuda dengan rata-rata usia 23 tahun. Banyak pemain mudanya yang bersinar seperti Witan Sulaeman (20 tahun), Ramai Rumakiek (19 tahun), Pratama Arhan (20 tahun), Asnawi Mangkualam (22 tahun), dan Alfeandra Dewangga (20 tahun).
Setidaknya, masa depan Timnas Indonesia mulai terlihat cerah. "Skuad kami masih muda dan kalah dalam soal pengalaman. Namun mereka terus berjuang walau berat dan menunjukkan semangatnya, itu adalah hal yang positif," kata pelatih Shin Tae-yong, selepas laga dilansir detik.com. Timnas Indonesia menjadi tim kedua di Piala AFF 2020 yang mampu jebol gawang Thailand, setelah Filipina saat tim naturalisasi ini kalah 1-2 di penyisihan Grup A. Vietnam saja gagal jebol gawang Thailand.
Tim Indonesia juga tetap mendapat apresiasi dari warganet (netizen) Indonesia. Sejumlah apresiasi tampak dari komentar-komentar para netizen di media sosial. "Kalahnya sama Thailand yang emang levelnya udah di Asia tapi timnas indonesia di leg 2 play so much better. Ngebobolin gawang thailand dua kali," sebut seorang netizen. "Selamat Thailand. Apresiasi sebesar-besarnya buat timnas Indonesia yang sudah berjuang sampai final," tulis yang lain.
"Thank you timnas Indonesia. Permainan yang sangat baik hari ini. Garuda selalu yg terbaik," demikian apresiasi dari netizen berikutnya. "Timnas Indonesia dengan skuad mudanya ini, sampai final udah cuakep. Gapapa runner up lagi, kumpulin pengalaman buat belajar, kita kejar lagi di AFF berikutnya. Respect," sebut komentar berikutnya. "Main jauh lebih baik di banding Leg 1. Apresiasi untuk semua punggawa muda Indonesia & Team bisa melaju ke Final dan menjadi Runner Up AFF'20. Kalah terhormat, well played on the last chance. Terima Kasih. Comeback stronger."
Nada senada banyak diucapkan oleh para netizen yang melihat bahwa timnas Indonesia sudah tampil baik sepanjang turnamen Piala AFF dan bahkan bisa melaju ke final walau awalnya diremehkan karena usia yang rata-rata masih muda. Terima kasih timnas! 7
Susunan Pemain Indonesia vs Thailand:
Indonesia: Nadeo; Dewangga, Fachruddin, Pratama Arhan, Asnawi; Rumakiek (Irfan Jaya 59'), Irianto (Evan Dimas 73'), Kambuaya, Witan, Egy, Dedik Setiawan (Hanis 59').
Thailand: Siwarak; Sarach, Pawee (Weerathep 46'), Narubadin, Theerathon; Thanawat (Phitiwat 46'), Supachok, Kritsada, Chanatip, Bordin; Teerasil (Adisak 46').
Komentar