Tukang Ojek Tusuk Teman Seprofesi
Pelaku menusuk korban dan menembus dua baju kaos dan dua jaket yang dikenakan korban hingga diduga mengenai usus.
Gara-gara Rebutan Penumpang
SINGARAJA, NusaBali
Gede Astawa, 50, warga Banjar Dinas Suka Dharma, Desa/Kecamatan Tejakula Buleleng terkulai lemas di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Buleleng, Rabu (15/2) pagi. Ia dilarikan pihak keluarga setelah sempat mendapat penanganan dari dokter yang ada di desanya, karena menderita luka tusukan di perut bagian kiri.
Astawa secara membabi buta ditusuk oleh rekan seprofesinya yang juga menjadi tukang ojek di Pasar Desa Tejakula, Made Suara, 56, warga Banjar Dinas Kawanan, Desa/Kecamatan Tejakula, pada Rabu (15/2) sekitar pukul 04.30 Wita.
Kejadian tersebut diceritakan istri korban Nengah Astini, 55, bahwa korban sebelumnya berangkat pergi ngojek pada pukul 02.00 Wita dini hari. saat itu ia pun tidak merasakan firasat buruk yang akan menimpa suaminya. Hingga sekitar pukul 05.45 Wita, ia yang sedang di rumah dicari oleh warga setempat dna mengabarkan bahwa suaminya kena tusuk.
“Saya kejadian jelasnya tidak tahu, karena tadi di rumah, saya dicari oleh tetangga, katanya suami saya ditusuk oleh Suara,” ujar dia yang ditemui di depan IRD RSUD Buleleng bersama keluarganya yang lain. Sementara itu Kapolres Buleleng AKBP I Made Sukawijaya yang dikonfirmasi terpisah mengatakan kejadian itu bermula dari senggolan.
Pelaku Astawa, dikatakan saat itu datang dengan membawa keranjang. Saat melintas di depan korban, keranjang itu pun menyenggol korban. Korban yang merasa kejadian itu disengaja menanyakan kepada pelaku. Namun buru-buru memberi jawaban pelaku langsung turun dari sepeda motornya dan memukul korban dengan keranjang plastik yang dibawanya hingga kening korban mengalami luka lecet.
Merasa belum puas, pelaku lalu mengambil sebilah pisau di meja dagangan milik Bu Cening asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng. Pisau berukuran 10 sentimeter itu kemudian digunakan pelaku untuk menusuk korban di bagian perut kiri. Setelah kejadian, mengetahui perut korban mengeluarkan darah, pelaku melarikan diri dan pulang ke rumahnya.
Sedangkan korban yang saat itu masih sadarkan diri, dibantu oleh pedagang dan pengunjung pasar lainnya, dan dibawa ke dokter terdekat di desanya. Di sana korban sempat ditangani dengan lima jaritan. Pisau yang menembus dua baju kaos dan dua jaket yang dikenakan korban diduga mengenai usus, sehingga pendarahan terus terjadi, dan korban dirujuk ke RSUD Buleleng.
“Saat ini kami sudah amankan pelaku di Mapolsek Tejakula, dari hasil penyelidikan awal, kejadian ini terjadi karena murni masalah penumpang ojek. Karena pelaku mengaku kesal, pelanggannya kini ditangani korban,” kata dia.
Pihaknya pun mengaku hingga saat ini belum menemukan motif lain peristiwa kriminal yang dilakukan oleh Astawa. AKBP Suka pun mengatakan bahwa kejadian ini juga diduga dipicu karena dendam lama. Ia pun masih menugaskan personilnya untuk mendalami kasus itu untuk menentukan pasal yang akan dipasangkan kepada pelaku. Untuk sementara ia dikenakan pasal Pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Gede Astawa, 50, warga Banjar Dinas Suka Dharma, Desa/Kecamatan Tejakula Buleleng terkulai lemas di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Buleleng, Rabu (15/2) pagi. Ia dilarikan pihak keluarga setelah sempat mendapat penanganan dari dokter yang ada di desanya, karena menderita luka tusukan di perut bagian kiri.
Astawa secara membabi buta ditusuk oleh rekan seprofesinya yang juga menjadi tukang ojek di Pasar Desa Tejakula, Made Suara, 56, warga Banjar Dinas Kawanan, Desa/Kecamatan Tejakula, pada Rabu (15/2) sekitar pukul 04.30 Wita.
Kejadian tersebut diceritakan istri korban Nengah Astini, 55, bahwa korban sebelumnya berangkat pergi ngojek pada pukul 02.00 Wita dini hari. saat itu ia pun tidak merasakan firasat buruk yang akan menimpa suaminya. Hingga sekitar pukul 05.45 Wita, ia yang sedang di rumah dicari oleh warga setempat dna mengabarkan bahwa suaminya kena tusuk.
“Saya kejadian jelasnya tidak tahu, karena tadi di rumah, saya dicari oleh tetangga, katanya suami saya ditusuk oleh Suara,” ujar dia yang ditemui di depan IRD RSUD Buleleng bersama keluarganya yang lain. Sementara itu Kapolres Buleleng AKBP I Made Sukawijaya yang dikonfirmasi terpisah mengatakan kejadian itu bermula dari senggolan.
Pelaku Astawa, dikatakan saat itu datang dengan membawa keranjang. Saat melintas di depan korban, keranjang itu pun menyenggol korban. Korban yang merasa kejadian itu disengaja menanyakan kepada pelaku. Namun buru-buru memberi jawaban pelaku langsung turun dari sepeda motornya dan memukul korban dengan keranjang plastik yang dibawanya hingga kening korban mengalami luka lecet.
Merasa belum puas, pelaku lalu mengambil sebilah pisau di meja dagangan milik Bu Cening asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng. Pisau berukuran 10 sentimeter itu kemudian digunakan pelaku untuk menusuk korban di bagian perut kiri. Setelah kejadian, mengetahui perut korban mengeluarkan darah, pelaku melarikan diri dan pulang ke rumahnya.
Sedangkan korban yang saat itu masih sadarkan diri, dibantu oleh pedagang dan pengunjung pasar lainnya, dan dibawa ke dokter terdekat di desanya. Di sana korban sempat ditangani dengan lima jaritan. Pisau yang menembus dua baju kaos dan dua jaket yang dikenakan korban diduga mengenai usus, sehingga pendarahan terus terjadi, dan korban dirujuk ke RSUD Buleleng.
“Saat ini kami sudah amankan pelaku di Mapolsek Tejakula, dari hasil penyelidikan awal, kejadian ini terjadi karena murni masalah penumpang ojek. Karena pelaku mengaku kesal, pelanggannya kini ditangani korban,” kata dia.
Pihaknya pun mengaku hingga saat ini belum menemukan motif lain peristiwa kriminal yang dilakukan oleh Astawa. AKBP Suka pun mengatakan bahwa kejadian ini juga diduga dipicu karena dendam lama. Ia pun masih menugaskan personilnya untuk mendalami kasus itu untuk menentukan pasal yang akan dipasangkan kepada pelaku. Untuk sementara ia dikenakan pasal Pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. *k23
1
Komentar