nusabali

Pemprov/Pemkab Diminta Perbanyak Event

Hunian Hotel Menurun Pasca Nataru

  • www.nusabali.com-pemprovpemkab-diminta-perbanyak-event

DENPASAR,NusaBali
Periode Desember yang puncaknya pada rentang waktu Nataru, berimbas positif pada tingkat hunian hotel di Bali.

Tingkat hunian meningkat signifikan. Nyaris tidak ada wisman, hanya  wisdom  yang mengisi hotel -hotel di Bali tersebut. Kalangan manajemen hotel mengatakan hal tersebut. Namun pasca Nataru, hunian hotel menurun.

“Memang untuk  periode Desember ini  ada peningkatan hunian,” ujar Sang Putu Eka Pertama, GM The ONE Legian di Kuta, Badung, Minggu (2/1).

Dikatakan secara keseluruhan untuk  periode  Desember okupansi  rata-rata 82 persen. Sedang khusus pada periode Nataru mulai 24 Desember 2021 sampai dengan 1 Januari 2022, tingkat hunian tembus 98 persen.

Pada awal Desember tamu hotel sebagian besar dalam bentuk grup-grup. “Kami cukup menerima grup-grup ini,” ungkap Eka Pertama yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Association of Hospitality Leaders Indonesia (DPD AHLI) Bali. Programnya dalam bentuk rapat-rapat atau kegiatan insentif lainnya. Setelah tanggal 23  Desember atau periode Nataru, yang banyak wisatawan perseorangan, dominan individu.

Belum bisa diperkirakan kondisi pariwisata Bali pada awal tahun 2022 ini. Dalam kondisi normal yakni sebelum pandemi, terjadi penurunan kunjungan yang tentu juga berimbas pada penurunan okupansi hotel. Keadaan tersebut merupakan siklus rutin.

“Kemudian akan  ditambal  dengan keramaian kunjungan  Imlek (Tahun baru China),” kata Eka Pertama.

Terpisah Ismoyo S Soermarlan, GM Uma Sapna di kawasan Seminyak, Kuta Badung pada Nataru okupansi mencapai rata-rata 80 persen. “Semua domestik,” ujar pria yang juga pengurus di PHRI Badung dan Bali ini.

Pasca nataru hunian hotel mengalami penurunan, karena kegiatan liburan sudah berakhir. Untuk mengantisipasi tersebut, Ismoyo S Soermarlan menyarankan agar Pemprov maupun Pemkab/Pemkot se Bali kompak untuk membuat event-event yang bisa mengundang wisdom ke Bali. Apakah event olahraga, gowes dan lainnya.

Malah bila perlu lakukan road show ke perusahan atau pihak-pihak luar agar bisa berlibur ke Bali. “Sampaikan kondisi Bali, bahwa Bali aman dikunjungi,” ujar Soemarlan.

Menurutnya banyak peluang yang bisa digali dalam masa pandemi ini. Karena  masih ada perusahan- perusahan misalnya yang untung pada masa pandemi. Kata Soermarlan, perusahan atau lembaga-lembaga itu yang bisa didekati  agar karyawannya bisa berwisata ke Bali. “Jangan hanya mengeluh,” ucap Soermarlan, yang juga pengurus PHRI Badung dan Bali. *k17

Komentar