nusabali

BVA Sebut Kasus Omicron Rugikan Pariwisata Bali

  • www.nusabali.com-bva-sebut-kasus-omicron-rugikan-pariwisata-bali

DENPASAR,NusaBali
Informasi soal adanya wisatawan asal Surabaya yang positif Covid-19 varian Omicron membuat ‘gerah’ pelaku pariwisata Bali.

Alasannya informasi kasus tersebut dirasa merugikan  pariwisata Bali. Padahal pariwisata Bali baru saja menggeliat positif, menyusul kunjungan wisatawan (wisdom)  mulai November sampai Desember.


Terkait hal tersebut Ketua Bali Villa Association (BVA) Bali, berharap Dinas Kesehatan Provinsi Bali benar- benar detil melakukan tracing dan testing. Dengan demikian informasinya benar- benar valid.

Termasuk mengecek dengan benar, apakah sebelum berangkat ke Bali wisatawan bersangkutan sudah mengantongi persyaratan bepergian seperti test antigent dan persyaratan lainnya untuk bisa masuk ke Bali.  “Ini mohon dipastikan ” desak  Gede Hendrawan.

Desakan tersebut didasarkan kesan yang beredar, kalau wisatawan tersebut seperti tertular Covid-19 di Bali. “Itu kesannya,” kata  Gede Hendrawan.

Kesan inilah yang berdampak merugikan pariwisata Bali nanti. Padahal  di pihak lain, kasus pandemi Covid-19 di Bali  relatif terkendali.

Harapannya  tracing maupun testing oleh Dinas Kesehatan  Provinsi Bali, hasilnya negatif. Maksudnya, wisatawan bersangkutan bukan tertular di Bali.

Terpisah Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali I Nengah Nurlaba menyampaikan hal senada. Kasus covid-19 varian omicron tentu berdampak nanti  terhadap ekonomi khususnya pariwisata Bali. “Tentu akan berdampak,” ujar Nurlaba.

Sambil  menunggu hasil tracing dan testing yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Nurlaba mengajak agar pelaku usaha mencari peluang usaha di sektor lain. Walau sulit, dalam masa pandemi ini masih ada peluang untuk berusaha. Sektor-sektor di luar pariwisata seperti pertanian, ekspor, bisnis kuliner dan lainnya bisa dilakukan.

“Dan itu sudah dilakukan sebelumnya oleh banyak teman,” ujar Nurlaba. Sebagaimana diberitakan kasus Covid-19 varian Omicron pertama terdeteksi di Jawa Timur, pada seorang warga Surabaya yang disebutkan habis berlibur di Bali. *K17

Komentar