Enam Penawaran dengan Pagu Rp 9 Miliar Lebih Alami Gagal Tender
TABANAN, NusaBali
Tender sejumlah penawaran pada Desember 2021 di Pemkab Tabanan banyak gagal.
Dari delapan yang diumumkan, enam penawaran mengalami gagal tender. Sebagian besar penyebab gagal tender tersebut karena banyak penyedia tidak lolos kualifikasi teknis. Nilai pagu dari enam penawaran yang gagal tender ini mencapai Rp 9 miliar lebih.
Enam penawaran yang mengalami gagal tender adalah, belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih (RSUD Tabanan). Belanja jasa kebersihan kantor DPRD. Kemudian ada pula pengadaan belanja jasa pengelolaan sampah bahan beracun berbahaya (B3) di RSUD Tabanan. Belanja jasa tenaga kesehatan (RSUD Tabanan). Belanja jasa tenaga kebersihan (jasa outsourcing house keeping di RSUD Tabanan), dan terakhir belanja sewa kendaraan bermotor perorangan (Bakeuda).
Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (LPBJ) Tabanan Dewa Putu Mahendra membenarkan pengadaan pada bulan Desember yang diumumkan melalui website LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) banyak gagal tender.
Dari delapan yang diumumkan, enam di antaranya mengalami gagal tender. Sementara dua pengadaan yakni jasa keamanan kantor DPRD dan tender belanja sabun chemical laundry masih proses tender. “Terhadap enam penawaran yang gagal tender ini akan dilakukan tender ulang pada Januari 2022 dan menunggu penyesuaian teknis dokumen dari OPD,” ungkap Dewa Mahendra, Senin (3/1).
Menurutnya faktor penyebab gagal tender sejumlah penawaran tersebut karena banyak penyedia tidak lolos kualifikasi teknis. Misalnya pada lelang jasa tenaga kebersihan/outsourcing tak lengkap menunjukkan sertifikat kecakapan tertentu. Kemudian ada pula dokumen yang dipersyaratkan mewajibkan yang asli namun yang diupload penyedia adalah fotokopi. “Jadi sebagian besar gagal di evaluasi teknis karena tidak memenuhi syarat yang diminta oleh PPK (Pejabat Pembuat Komitmen),” tegas Dewa Mahendra.
Sehingga dengan adanya penawaran yang gagal tender ini, menurut Dewa Mahendra begitu gagal tender, langsung diadakan rapat teknis untuk mengambil langkah strategis supaya tidak mengganggu jalannya pelayanan kepada masyarakat. “Begitu gagal tender dan OPD meminta untuk lelang kembali, kami umumkan lagi untuk dilakukan tender kembali,” katanya.
Dewa Mahendra menegaskan imbas banyak penawaran yang gagal tender tak sampai menyebabkan molornya program kerja di masing-masing OPD. Sebab OPD sudah melakukan penyesuaian dan langkah strategis untuk antisipasi. “Misalnya RSUD Tabanan sudah menyiapkan langkah pemenuhan pada lelang pemenuhan belanja jasa tenaga kesehatan pada urusan kesehatan di bulan Januari sebagai langkah antisipasi gagal tender. Jadi pelayanan ke masyarakat dipastikan tidak terganggu,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, dia berharap para penyedia yang hendak mengikuti tender agar lebih teliti dalam upload dokumen yang dipersyaratkan. Sehingga pengadaan tender berjalan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. “Teliti melihat persyaratan yang diajukan PPK, sehingga lolos ikut kualifikasi teknis,” pesan Dewa Mahendra. *des
Komentar