Parwata Kecewa Badung Dapat Nilai SPBE Rendah
MANGUPURA, NusaBali
Ketua DPRD Badung I Putu Parwata mengaku sedikit kecewa lantaran Badung menerima hasil yang kurang memuaskan dari evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Tahun 2021 yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Badung menduduki posisi buncit di antara kabupaten lainnya di Bali. “Akhir tahun kemarin Pemkab Badung dapat penilaian kurang baik dari Menpan RB. Ini tentu sedikit mengecewakan dan harus jadi evaluasi bersama terutama di jajaran eksekutif,” kata Parwata, Rabu (5/1).
Politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini mengatakan, penilaian dari Kemenpan RB tersebut tidak boleh diremehkan. Melainkan harus menjadi cambuk penyemangat bagi jajaran Pemkab Badung untuk berbenah. Pada tahun 2022, masing-masing OPD di lingkungan Pemkab Badung harus menggenjot kinerja dengan berbasis elektronik. Termasuk juga di jajaran Sekretariat Dewan harus sama-sama berbenah untuk memperbaiki citra penilaian Kemenpan RB ini.
“Intinya tahun 2022 masing-masing OPD harus meningkatkan kinerja dan semua harus berbasis teknologi. OPD harus mulai mentransfer data dari menual ke elektronik dan ini harus jadi satu kesatuan dalam pelayanan pemerintah berbasis teknologi,” harap Parwata yang juga Sekretaris DPC PDIP Badung ini.
Parwata mewanti-wanti agar data dan program kegiatan di tiap OPD sejalan dengan visi misi Bupati Badung periode 2021-2024 dalam memantapkan arah pembangunan Badung. OPD wajib menjabarkan visi misi tersebut dengan menyajikan data secara digital. “Tentu harapannya bisa meningkatkan daya saing daerah. Harapan kami tahun 2022 harus bisa lebih baik,” tegasnya.
Di sisi lain, Parwata juga menyayangkan jika alasan refocusing anggaran dijadikan dalih oleh OPD yang membuat e-goverment Badung tidak maksimal. Sebab, refocusing anggaran hampir terjadi di semua daerah, bahkan dari tingkat pusat sampai daerah. “Tidak ada itu (alasan gara-gara refocusing anggaran, Red). Justru karena refocusing itu kita harus pakai sistem digital, sehingga antar unit sampai ke pusat terkoneksi,” kata Parwata.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Badung menerima hasil yang kurang memuaskan dalam hasil evaluasi SPBE Tahun 2021 yang dirilis Kemenpan RB. Hasil yang dirilis Kemenpan RB, Provinsi Bali mendapat nilai tertinggi predikat sangat baik dengan indeks SPBE 3,68 di antara provinsi lain di Indonesia. Namun, dari hasil per kabupaten, justru Kabupaten Badung mendapat predikat kurang dengan indeks SPBE 1,78. Badung pun menduduki posisi paling bawah di antara kabupaten lainnya.
Sementara kabupaten dengan predikat cukup antara lain Kabupaten Tabanan (indeks 2,07), Bangli (indeks 2,28), Buleleng (indeks 2,30) dan Karangasem (indeks 2,43). Sedangkan kabupaten yang mendapat predikat baik antara lain kabupaten Gianyar (indeks 2,73), Jembrana (indeks 2,83), Klungkung (indeks 3,01), dan Denpasar (3,19). *ind
1
Komentar