Tim Yustisi Amankan 4 Gelandangan
Dari Jawa Tanpa Tujuan Jelas ke Bali
Mereka adalah anak putus sekolah dari SD dan SMP, ke Bali dengan menumpangi truk dari Jawa.
TABANAN, NusaBali
Empat gelandangan di bawah umur usia 15 – 16 tahun, saat tidur di emperan toko Jalan Bypass Ir Soekarno, kawasan Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Tabanan, diamankan Tim Yustisi Tabanan, Kamis (6/1). Mereka diamankan karena tak memiliki tujuan jelas datang ke Bali.
Empat gelandangan asal Jawa tersebut lanjut dibawa ke Dinas Sosial Tabanan untuk dipulangkan ke asalnya. Empat gelandangan muda-mudi ini terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Mereka yakni SA, 15, asal Mojokerto, dan tiga rekannya asal Sidoarjo, LN, 15, TDP, 15, dan MAM,16. Mereka adalah anak putus sekolah dari SD dan SMP, ke Bali dengan menumpangi truk dari Jawa. Saat naik truk dengan cara sembunyi-sembunyi.
Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan mengatakan empat gelandangan ini awalnya diamankan oleh Satpol PP Tabanan, lanjut dibawa ke Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan dan pendataan. "Pengakuan mereka datang ke Bali pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 Wita. Mereka sampai Tabanan, Kamis pagi sekitar pukul 06.30," jelasnya.
Lebih lanjut, Dinas Sosial memberi pembinaan, lanjut dibawa ke Provinsi Bali untuk dipulangkan. Lebih-lebih kedatangan mereka ke Bali tanpa tujuan jelas. Guna mengantisipasi terjadi masalah sosial, maka mereke dipulangkan ke asalnya. "Kami kirim ke Provinsi Bali untuk dipulangkan karena tindakan gelandangan ini lintas provinsi. Sudah kami berikan pembinaan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," tandas Gunawan.
Salah seorang di antara mereka, SA mengaku nekat datang ke Bali hanya untuk jalan-jalan ke Bali. Dia pun mengajak teman-temannya sekitar 12 orang. Namun berangkatnya tidak berbarengan. Upaya ini dilakukan untuk bisa menghindari pengawasan petugas di pelabuhan. Mereka juga bersiasat untuk bisa lolos masuk ke kapal penyebarangan Ketapang – Gilimanuk, Jembrana. SA mengaku lewat jalur tikus termasuk berjalan di sisi samping kendaraan yang hendak masuk ke kapal. “Saat berhasil masuk kapal, untuk bisa keluar, ya saya numpang truk. Karena merasa sudah jauh, kami minta turun disini (Tabanan, Red) sambil nunggu temen lainnya. Kata teman saya masih di Negara. Tapi, baru istirahat sudah datang bapak-bapak petugas mengamankan kami,”terangnya. *des
Empat gelandangan asal Jawa tersebut lanjut dibawa ke Dinas Sosial Tabanan untuk dipulangkan ke asalnya. Empat gelandangan muda-mudi ini terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Mereka yakni SA, 15, asal Mojokerto, dan tiga rekannya asal Sidoarjo, LN, 15, TDP, 15, dan MAM,16. Mereka adalah anak putus sekolah dari SD dan SMP, ke Bali dengan menumpangi truk dari Jawa. Saat naik truk dengan cara sembunyi-sembunyi.
Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan mengatakan empat gelandangan ini awalnya diamankan oleh Satpol PP Tabanan, lanjut dibawa ke Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan dan pendataan. "Pengakuan mereka datang ke Bali pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 Wita. Mereka sampai Tabanan, Kamis pagi sekitar pukul 06.30," jelasnya.
Lebih lanjut, Dinas Sosial memberi pembinaan, lanjut dibawa ke Provinsi Bali untuk dipulangkan. Lebih-lebih kedatangan mereka ke Bali tanpa tujuan jelas. Guna mengantisipasi terjadi masalah sosial, maka mereke dipulangkan ke asalnya. "Kami kirim ke Provinsi Bali untuk dipulangkan karena tindakan gelandangan ini lintas provinsi. Sudah kami berikan pembinaan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi," tandas Gunawan.
Salah seorang di antara mereka, SA mengaku nekat datang ke Bali hanya untuk jalan-jalan ke Bali. Dia pun mengajak teman-temannya sekitar 12 orang. Namun berangkatnya tidak berbarengan. Upaya ini dilakukan untuk bisa menghindari pengawasan petugas di pelabuhan. Mereka juga bersiasat untuk bisa lolos masuk ke kapal penyebarangan Ketapang – Gilimanuk, Jembrana. SA mengaku lewat jalur tikus termasuk berjalan di sisi samping kendaraan yang hendak masuk ke kapal. “Saat berhasil masuk kapal, untuk bisa keluar, ya saya numpang truk. Karena merasa sudah jauh, kami minta turun disini (Tabanan, Red) sambil nunggu temen lainnya. Kata teman saya masih di Negara. Tapi, baru istirahat sudah datang bapak-bapak petugas mengamankan kami,”terangnya. *des
1
Komentar