PTM Sudah 100 Persen, Penjualan Seragam Sekolah Masih Lesu
GIANYAR, NusaBali.com - Kebijakan terkait diadakannya 100 persen pembelajaran tatap muka (PTM) yang telah diterapkan di wilayah Kabupaten Gianyar belum memberikan dampak yang signifikan bagi para penyedia alat tulis serta seragam sekolah.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ayu Widiastuti pemilik toko Bali Asri yang menjual berbagai perlengkapan alat tulis dan seragam sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Batubulan, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Disebutkan bahwa penjualan seragam sekolah ataupun alat tulis masih lesu dan belum mengalami kenaikan meskipun telah dimulainya tahun ajaran baru semester genap tahun ajaran 2021/2022.
"Penjualan sempat mengalami kenaikan sedikit sekitar 10 persen pada saat bulan September 2021 waktu itu kalau tidak salah seingat saya simulasi PTM di Gianyar," ungkapnya saat ditemui Kamis (6/1/2022).
Ayu Widiastuti menyatakan bahwa jika berkaca pada omzet penjualan sebelum pandemi di saat proses pembelajaran sekolah berlangsung secara normal maka omzet yang diperoleh saat ini merosot hingga 90 persen.
"Kalau sebelum pandemi apalagi saat pergantian tahun ajaran baru itu per masing-masing anak yang datang dengan orang tuanya bisa belanja buku tulis, alat tulis, seragam sekolah, tas dan sepatu bisa sampai Rp 500.000 hinga Rp 1.000.000. Dulu per bulan jika saat momen tahun ajaran baru bisa menghasilkan omzet hingga Rp 300.000.000 per bulan kalau sekarang hanya dapat 10 persen dari omzet tersebut," tutur perempuan 47 tahun tersebut.
Meskipun konsumen yang datang dari berbagai daerah seperti Denpasar, Klungkung, Bangli bahkan Karangasem, hal tersebut tidak turut meningkatkan penjualan yang ada dan menurut Ayu Widiastuti penjualan akan konsisten mengalami kenaikan apabila sektor perekonomian di Bali sudah kembali pulih.
"Sekarang kan perekonomian Bali yang notabene dominan bergantung pada pariwisata masih saya lihat belum stabil, jadi para orangtua juga memikir dua kali untuk membeli seragam sekolah baru dan pada saat pandemi Covid-19 seperti saat ini yang diutamakan pasti kebutuhan pokok terlebih dahulu," ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Radiva, staf marketing toko Pradnya penyedia alat tulis dan seragam sekolah. Bahwa peningkatan penjualan yang dialami pada saat pergantian tahun ajaran baru dan penerapan PTM 100 persen belum maksimal seperti saat situasi normal. "Ada peningkatan namun belum signifikan," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa mengenai persentase kenaikan belum dapat dihitung dan akan melihat perkembangan situasi terlebih dahulu. "Maaf kami belum bisa menginfokan hal tersebut," tambahnya.
Untuk menyiasati penjualan agar berangsur-angsur membaik Ayu Widiastuti mengucapkan bahwa Bali Asri memberikan diskon sebesar 10 persen hingga 15 persen, khusus perlengkapan alat tulis serta seragam sekolah.
"Selain itu kami rajin membangun relasi ke kantor-kantor karena semenjak sekolah dilaksanakan daring pada beberapa waktu lalu, sektor perkantoran yang rutin berbelanja ke sini," terang Ayu Widiastuti.
Ayu Widiastuti berharap agar PTM 100 persen tersebut dapat terlaksana untuk seterusnya agar usaha yang ia jalankan turut mendapatkan manfaatnya. "Semoga situasi dalam hal ini pandemi kian membaik agar perekonomian Bali di segala sektor dapat ikut membaik juga," tutupnya.
Perlu diketahui sebelumnya pada 3 Januari 2022 telah terbit Surat Edaran Nomor : 420/ 09/ Disdik tentang pPnyelenggaraan PTM Terbatas di Masa Pandemi Covid-19 yang mengacu pada Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/Menkes/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021.
Ditegaskan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid -19) Pedoman dalam Melaksanakan Proses Belajar Mengajar pada Satuan Pendidikan Genap Tahun 2021/2022 yang telah mengizinkan PTM di wilayah Kabupaten Gianyar digelar dengan kapasitas 100 persen dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat yang berlandaskan berbagai pertimbangan, salah satunya yakni capaian vaksinasi dosis 2 tenaga kependidikan di atas 80 persen.
1
Komentar