3,5 Ton Beras Kembali Disalurkan
Beras didistribusikan dalam paket 10 kilogram per satu KK yang terdampak bencana banjir, tanah longsor, gelombang pasang dan puting beliung.
Distribusi ‘Permakanan’ Korban Bencana
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Buleleng, Kamis (16/2) kemarin menjemput beras ke gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Buleleng. Beras sebanyak 3,5 ton itu akan didistribusikan kembali kepada warga yang terdampak bencana belum lama ini. Jumlah ini menyusul 7 ton beras yang lebih dulu disalurkan sebelumnya.
Selain penjemputan beras, Dinsos pun secara teliti mengecek kelayakan dan kualitas beras tersebut agar layak dikonsumsi korban bencana.
Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Koman, mengatakan bahwa penjemputan beras ke gudang Bulog itu setelah Dinsos Buleleng mendapatkan delivery order (DO) dari Pemerintah Provinsi Bali selaku perpanjangan tangan dari Kementerian Sosial. Sejumlah beras tersebut direncanakan akan mulai didistribusikan pada Jumat (17/2) hari ini.
“Beras ini untuk penanganan pasca bencana, kami dari Dinsos berkewajiban untuk membantu permakanan. Sebenarnya sudah ada yang didistribusikan, tetapi beras ini nanti menutupi yang belum mendapat, karena kemarin masih kekurangan,” ujar dia.
Menurut data sementara yang dipegang oleh Dinas Sosial tercatat ada 1.231 KK hampir merata di sembilan kecamatan. Mereka adalah korban bencana akibat gelombang pasang, banjir bandang, hingga tanah longsor yang mengamuk Buleleng sepekan terakhir. Dari jumlah tersebut Gede Komang mengatakan sudah sempat mendistribusikan 7 ton beras beserta kelengkapan bantuan permakanan lainnya seperti sarden, mie instan, telur dalam satu paket.
Tujuh ton beras itu berasal dari jumlah stok gudang siaga bencana sebanyak 500 kilogram, pengadaan beras tanggap darurat dari Pemkab Buleleng sebanyak 3 ton dan 3,5 ton dari dana alokasi bencana Dinas Sosial. Namun dari sejumlah beras tersebut belum mampu untuk mencukupi kebutuhan warga yang terdampak, karena satu KK diberikan bantuan satu paket beras yang berjumlah sepuluh kilogram.
Menurutnya dalam pendistribusian paket permakanan kepada warga yang terdampak bencana menggunakan skala prioritas. “Jangan sampai yang miskin dan rumahnya habis tidak bisa beli beras, mereka yang diutamakan dulu. Kalau yang sudah agak mampu, belakangan kami drop secara bertahap,” imbuh dia.
Sementara itu dalam penjemputan beras ke gudang Bulog di wilayah Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt Buleleng, diterima langsung oleh Kepala Gudang Bulog setempat I Gusti Bagus Muliawan. Pihaknya pun mengatakan untuk stok Bulog masih aman dengan ketersediaan 2.000 ton.
Terkait dengan kualitas beras, mengaku sumbernya tidak satu, sehingga kualitas beras sanagt beragam, ada yang kadang tidak layak konsumsi, ada juga yang bagus. “Kami sudah berupaya, namun karena beras ini bersumber dari berbagai tempat, kualitasnya beda. Tidak semua jelek. Kalau memnag benar-benar tidak layak konsumsi, bisa ditukar dengan yang lebih bagus,” ungkap dia. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Buleleng, Kamis (16/2) kemarin menjemput beras ke gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Buleleng. Beras sebanyak 3,5 ton itu akan didistribusikan kembali kepada warga yang terdampak bencana belum lama ini. Jumlah ini menyusul 7 ton beras yang lebih dulu disalurkan sebelumnya.
Selain penjemputan beras, Dinsos pun secara teliti mengecek kelayakan dan kualitas beras tersebut agar layak dikonsumsi korban bencana.
Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Koman, mengatakan bahwa penjemputan beras ke gudang Bulog itu setelah Dinsos Buleleng mendapatkan delivery order (DO) dari Pemerintah Provinsi Bali selaku perpanjangan tangan dari Kementerian Sosial. Sejumlah beras tersebut direncanakan akan mulai didistribusikan pada Jumat (17/2) hari ini.
“Beras ini untuk penanganan pasca bencana, kami dari Dinsos berkewajiban untuk membantu permakanan. Sebenarnya sudah ada yang didistribusikan, tetapi beras ini nanti menutupi yang belum mendapat, karena kemarin masih kekurangan,” ujar dia.
Menurut data sementara yang dipegang oleh Dinas Sosial tercatat ada 1.231 KK hampir merata di sembilan kecamatan. Mereka adalah korban bencana akibat gelombang pasang, banjir bandang, hingga tanah longsor yang mengamuk Buleleng sepekan terakhir. Dari jumlah tersebut Gede Komang mengatakan sudah sempat mendistribusikan 7 ton beras beserta kelengkapan bantuan permakanan lainnya seperti sarden, mie instan, telur dalam satu paket.
Tujuh ton beras itu berasal dari jumlah stok gudang siaga bencana sebanyak 500 kilogram, pengadaan beras tanggap darurat dari Pemkab Buleleng sebanyak 3 ton dan 3,5 ton dari dana alokasi bencana Dinas Sosial. Namun dari sejumlah beras tersebut belum mampu untuk mencukupi kebutuhan warga yang terdampak, karena satu KK diberikan bantuan satu paket beras yang berjumlah sepuluh kilogram.
Menurutnya dalam pendistribusian paket permakanan kepada warga yang terdampak bencana menggunakan skala prioritas. “Jangan sampai yang miskin dan rumahnya habis tidak bisa beli beras, mereka yang diutamakan dulu. Kalau yang sudah agak mampu, belakangan kami drop secara bertahap,” imbuh dia.
Sementara itu dalam penjemputan beras ke gudang Bulog di wilayah Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt Buleleng, diterima langsung oleh Kepala Gudang Bulog setempat I Gusti Bagus Muliawan. Pihaknya pun mengatakan untuk stok Bulog masih aman dengan ketersediaan 2.000 ton.
Terkait dengan kualitas beras, mengaku sumbernya tidak satu, sehingga kualitas beras sanagt beragam, ada yang kadang tidak layak konsumsi, ada juga yang bagus. “Kami sudah berupaya, namun karena beras ini bersumber dari berbagai tempat, kualitasnya beda. Tidak semua jelek. Kalau memnag benar-benar tidak layak konsumsi, bisa ditukar dengan yang lebih bagus,” ungkap dia. *k23
1
Komentar