Saat Nataru, Eco Park Pada Wareg Batasi Pengunjung

Saking tingginya animo wisatawan untuk berkunjung, eco park ini membatasi pengunjung untuk menjaga kenyamanan.

Owner Pada Wareg Swargaloka Agus Leo Wibawa mengatakan, objek ini masih tergolong baru. Namun pihaknya telah merasakan besarnya animo wisdom terhadap Bali. "Saat nataru, yang datang lokal dan nasional. Mungkin diketahui lewat medsos, dan dari mulut ke mulut. Luar biasa. Waktu itu kami sampai membatasi tamu. Sebab terus terang saja, kelemahan kita di kuliner. Karena kekurangan tenaga," ujarnya saat dikonfirmasi Minggu (9/1).

Seperti diketahui, objek wisata yang ada di jalur wisata Pura Tirta Empul ini, selain menyajikan spot wisata seperti, swing, playing fox hingga kolam renang untuk anak-anak, juga menyediakan kuliner Nusantara yang dapat dinikmati di atas meja batu atau gazebo yang berada di antara pepohonan dengan suasana sejuk. "Di sini banyak yang datang hanya untuk makan. Sebab ini merupakan salah satu rekreasi yang dekat Pura Tirta Empul. Yang lainnya karena pandemi banyak yang tutup," ujarnya.

Lalu bagaimana kunjungan setelah Nataru? Leo mengatakan, saat ini jumlah kunjungan jauh berkurang. Namun bukan berarti tidak ada. "Setelah nataru, jauh berkurang. Tapi bukan berarti tidak ada. Sudah ada yang boking tempat untuk acara perpisahan, ulang tahun dan outbound. Sudah ada beberapa grup yang ingin melaksanakan kegiatan di sini. Kurang lebih enam grup," ujarnya.

Leo mengatakan, saat ini Eco Park Pada Wareg Swargaloka terus berproses. Ke depan ada rencana  membuka untuk kegiatan makan malam untuk umum. "Target dipastikan Februari-Maret kami akan buka," ujar putra Ketua DPRD Gianyar Wayan Tagel Winarta ini.*nvi