Dikeroyok, Pemuda asal NTT Sekarat
Karena memaksa untuk masuk ke bendungan, salah seorang dari pria tak dikenal itu memukul kepala Reinaldus pakai kayu.
MANGUPURA, NusaBali
Seorang pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Reinaldus Ua, 17, nyaris tewas usai dihajar gerombolan pria tak dikenal di pintu masuk Bendungan Dam Estuari tepatnya di sebelah timur Mall Bali Galeria, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung, Minggu (9/1) pukul 01.00 Wita. Korban yang masih berstatus pelajar ini menderita luka berat pada bagian kepala hingga tak sadarkan diri.
Kanit Reskrim Polsek Kuta AKP Nyoman Sudarma dalam keterangan persnya, Senin (10/1) siang mengungkapkan kasus penganiayaan tersebut masih dalam penyelidikan. Para terduga pelaku pengeroyokan belum ada yang berhasil diamankan. Sementara korban Reinaldus hingga kemarin sore masih menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah, Denpasar.
Peristiwa pengeroyokan itu berawal Reinaldus dan seorang temannya Adrianus Erfandy Kristian Djena, 17, yang merupakan pelajar asal Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT hendak masuk ke kawasan Bendungan Dam Estuari. Pada saat itu keduanya baru pulang dari acara pernikahan di Jalan Tukad Badung, Denpasar Selatan menggunakan satu sepeda motor.
Sebenarnya Adrianus dan Reinaldus masuk ke kawasan itu hendak bertemu teman mereka sebelum melanjutkan perjalanan menuju tempat tinggal mereka di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Saat sampai di pintu masuk ke dalam kawasan Bendungan Dam Estuari kedua pemuda tanggung itu dicegat oleh dua orang laki-laki tak dikenal.
"Kedua pria tak dikenal itu tanya korban dan temannya, mau ke mana ? Korban jawab, mau ketemu teman. Lalu kedua pria tak dikenal itu melarang untuk masuk. Kedua pria itu bilang di dalam kawasan bendungan sedang ada masalah," ungkap AKP Nyoman Sudarma.
Karena dilarang tanpa alasan yang tidak masuk akal, Reinaldus memaksa untuk masuk. Karena memaksa untuk masuk salah seorang dari pria tak dikenal itu memukul kepala Reinaldus pakai kayu. Untungnya kepala korban pakai helm. Akibat kerasnya pukulan helm yang dipakai Reinaldus pecah. Setelah itu Reinaldus dikerumuni banyak pria yang diduga teman-temannya dari pelaku.
"Melihat kejadian tersebut teman korban (Adrianus) sempat tanya mengapa temannya (Reinaldus) dipukul. Para pria tak dikenal itu tidak menjawab. Adrianus ketakutan sebab salah satu dari pelaku menenteng senjata tajam berupa celurit," ungkap AKP Nyoman Sudarma.
Merasa takut dengan suasana itu Adrianus minta tolong kepada seorang pemotor yang melintas untuk pergi meninggalkan lokasi kejadian. Sementara temannya Reinaldus dibiarkan tergeletak di lokasi. Setelah beberapa saat kemudian Adrianus kembali ke lokasi TKP, ternyata Reinaldus sudah tidak ada.
Keterangan dari warga sekitar Reinaldus sudah dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar. Sementara gerombolan para pelaku sudah tidak ada di TKP. Kejadian itupun dilaporkan Adrianus ke Mapolsek Kuta. "Kami sudah mendatangi lokasi kejadian, memeriksa keterangan saksi, dan melakukan analisa. Kami masih melakukan penyelidikan. Para pelaku belum ada yang ditangkap," ungkap AKP Nyoman Sudarma.
Hingga kemarin sore NusaBali belum berhasil bertemu dengan korban maupun keluarganya. Peristiwa pengeroyokan itu juga belum dilaporkan kepada keluarga suka-duka Manggarai di Bali. Salah satu tokoh Manggarai Ardi Ganggas dikonfirmasi terpisah kemarin sore mengatakan belum menerima informasi terkait peristiwa itu. "Mohon maaf ya saya belum dapat informasi. Saya coba teruskan informasi ini agar keluarga tahu," ungkap Ardi Ganggas yang hingga tadi malam belum mendapatkan informasi tentang peristiwa tersebut. *pol
Kanit Reskrim Polsek Kuta AKP Nyoman Sudarma dalam keterangan persnya, Senin (10/1) siang mengungkapkan kasus penganiayaan tersebut masih dalam penyelidikan. Para terduga pelaku pengeroyokan belum ada yang berhasil diamankan. Sementara korban Reinaldus hingga kemarin sore masih menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah, Denpasar.
Peristiwa pengeroyokan itu berawal Reinaldus dan seorang temannya Adrianus Erfandy Kristian Djena, 17, yang merupakan pelajar asal Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT hendak masuk ke kawasan Bendungan Dam Estuari. Pada saat itu keduanya baru pulang dari acara pernikahan di Jalan Tukad Badung, Denpasar Selatan menggunakan satu sepeda motor.
Sebenarnya Adrianus dan Reinaldus masuk ke kawasan itu hendak bertemu teman mereka sebelum melanjutkan perjalanan menuju tempat tinggal mereka di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Saat sampai di pintu masuk ke dalam kawasan Bendungan Dam Estuari kedua pemuda tanggung itu dicegat oleh dua orang laki-laki tak dikenal.
"Kedua pria tak dikenal itu tanya korban dan temannya, mau ke mana ? Korban jawab, mau ketemu teman. Lalu kedua pria tak dikenal itu melarang untuk masuk. Kedua pria itu bilang di dalam kawasan bendungan sedang ada masalah," ungkap AKP Nyoman Sudarma.
Karena dilarang tanpa alasan yang tidak masuk akal, Reinaldus memaksa untuk masuk. Karena memaksa untuk masuk salah seorang dari pria tak dikenal itu memukul kepala Reinaldus pakai kayu. Untungnya kepala korban pakai helm. Akibat kerasnya pukulan helm yang dipakai Reinaldus pecah. Setelah itu Reinaldus dikerumuni banyak pria yang diduga teman-temannya dari pelaku.
"Melihat kejadian tersebut teman korban (Adrianus) sempat tanya mengapa temannya (Reinaldus) dipukul. Para pria tak dikenal itu tidak menjawab. Adrianus ketakutan sebab salah satu dari pelaku menenteng senjata tajam berupa celurit," ungkap AKP Nyoman Sudarma.
Merasa takut dengan suasana itu Adrianus minta tolong kepada seorang pemotor yang melintas untuk pergi meninggalkan lokasi kejadian. Sementara temannya Reinaldus dibiarkan tergeletak di lokasi. Setelah beberapa saat kemudian Adrianus kembali ke lokasi TKP, ternyata Reinaldus sudah tidak ada.
Keterangan dari warga sekitar Reinaldus sudah dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar. Sementara gerombolan para pelaku sudah tidak ada di TKP. Kejadian itupun dilaporkan Adrianus ke Mapolsek Kuta. "Kami sudah mendatangi lokasi kejadian, memeriksa keterangan saksi, dan melakukan analisa. Kami masih melakukan penyelidikan. Para pelaku belum ada yang ditangkap," ungkap AKP Nyoman Sudarma.
Hingga kemarin sore NusaBali belum berhasil bertemu dengan korban maupun keluarganya. Peristiwa pengeroyokan itu juga belum dilaporkan kepada keluarga suka-duka Manggarai di Bali. Salah satu tokoh Manggarai Ardi Ganggas dikonfirmasi terpisah kemarin sore mengatakan belum menerima informasi terkait peristiwa itu. "Mohon maaf ya saya belum dapat informasi. Saya coba teruskan informasi ini agar keluarga tahu," ungkap Ardi Ganggas yang hingga tadi malam belum mendapatkan informasi tentang peristiwa tersebut. *pol
1
Komentar