Desa Adat Ubud Dukung Revitalisasi Pasar Ubud

Kedatangan prajuru ini untuk mendukung revitalisasi Pasar Tradisional Ubud. Hanya saja, pertemuan berlangsung tertutup. Hadir dalam pertemuan itu, Bendesa Adat Ubud Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah, beserta jajaran prajuru lainnya.

Usai pertemuan, Bupati Mahayastra mengakui dapat dukungan Desa Adat Ubud terkait rencana Pemkab Gianyar merevitalisasi Pasar Tradisional Ubud. Dukungan ini karena pasar setempat selama ini menjadi salah satu ikon pariwisata Ubud. Bupati Mahayastra mengucapkan terimakasih kepada prajuru Desa Adat Ubud yang telah mendukung rencana itu. "Terima kasih kepada Tjokorda Kerthyasa selaku Bendesa Adat Ubud dan prajuru lain atas dukungannya," ujarnya.

Bupati Mahayastra mengungkapkan, revitalisasi pasar itu telah memasuki tahap persiapan tender. Desain pasar nanti  akan seperti Pasar Rakyat Gianyar. Namun dia menggarisbawahi bahwa akan lebih menonjolkan kesan arsitektur Bali. "Kami akan lebih menonjolkan kesan Bali. Sebab yang dijual di sana adalah budaya kita," ujarnya.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan Pemkab Gianyar sudah harus melakukan revitalisasi terhadap Pasar Tradisional Ubud. Mulai dari pasar yang saat ini terkesan kumuh hingga lokasi parkir yang saat ini masih mengganggu lalu lintas. Sebab ke depan, setiap pembangunan besar di Kabupaten Gianyar, wajib memiliki parkir bawah tanah. "Pembangunan ini tidak akan menghilangkan ciri khas Ubud sebagai daerah seni. Namun hanya penataan," tegasnya.

Data dari Pemkab Gianyar, revitalisasi pasar tersebut dengan anggaran Rp 99 miliar. Dana ini dari pemerintah pusat berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 72 miliar dan Rp 27 miliar dari APBD Gianyar. *nvi