Piyasan Pura Bukit Bintang Hancur
Banjir Menerjang Lereng Bukit di Dawan Kaler
Banjir menggerus tembok panyengker hingga ambruk, lanjut menimpa Piyasan.
SEMARAPURA, NusaBali
Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Klungkung, Minggu (9/1) dinihari. Akibatnya, sebuah palinggih (bangun suci) Piyasan di Pura Bukit Bintang, lereng timur Bukit Lingga, Banjar Pasekan, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Klungkung, hancur.
Kerusakan piyasan tersebut baru diketahui oleh pangempon pura, Senin (10/1) sore. Bencana ini karena terjangan air dari lereng bukit yang membesar. Lanjut, banjir menggerus tembok panyengker hingga ambruk, lanjut menimpa Piyasan.
Dampak bencana itu dilaporkan oleh warga kepada aparat desa, lanjut kepada petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana) Klungkung. "Sudah saya laporkan Senin sore ke BPBD melalui BPBD dan ke Bupati Klungkung," ujar Perbekel Desa Dawan Kaler, I Kadek Sudarmawa, Selasa (11/1).
Selanjutnya, tim dari BPBD Klungkung meninjau untuk verifikasi ke lokasi, Selasa (11/1) pagi. Sementara itu, pangempon pura akan segera melaksanakan parum (rapat) untuk keputusan perbaikan kerusakan itu. "Musibah ini disebabkan hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (9/1) malam hingga Senin dihihari," kata Sudarmawa.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras mengguyur wilayah Klungkung, Kamis (5/8/2021) dinihari, menyebabkan musibah banjir dan tanah longsor menimpa palinggih Pura Tirta Suci dan Pura Tirta Penghulu, di lereng perbukitan Banjar Kayehan, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan.
Kerusakan terparah terjadi di Pura Tirta Suci. Sedikitnya, lima palinggih rusak akibat terkena longsoran tanah, batu, dan air bah. Lima palinggih itu, 2 palinggih Gedong, 1 Pangerurah, 1 Gedong Betel, dan 1 Pangaruman. Palinggih di Pura Tirta Suci ini baru dipugar pada tahun 2009. Kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta.
Sedangkan, Pura Penghulu berjarak sekitar 400 meter dari Pura Tirta Suci, mengalami kerusakan pada sebuah palinggih utama yakni Gedong Betel dengan kerugian sekitar Rp 50 juta.
Karena hujan deras juga, Minggu (9/1) malam, jalan berlubang di seputaran Jalan Ngurah Rai, Semarapura, Klungkung. Bahkan, lubang itu sangat berbahaya karena menganga di tengah-tengah jalan. Petugas kepolisian sudah memberikan tanda peringatan di sekitar jalan tersebut, agar pengendara lebih berhati-hati.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Klungkung I Made Jati Laksana mengatakan, perbaikan Jalan Ngurah Rai, Semarapura merupakan kewenangan Pemprov Bali. Dirinya telah bersurat atau melaporkan hal itu ke Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali. Laporan juga tentang kerusakan trotoar di depan RSUD Klungkung, kepada Balai Jalan Nasional. *wan
Kerusakan piyasan tersebut baru diketahui oleh pangempon pura, Senin (10/1) sore. Bencana ini karena terjangan air dari lereng bukit yang membesar. Lanjut, banjir menggerus tembok panyengker hingga ambruk, lanjut menimpa Piyasan.
Dampak bencana itu dilaporkan oleh warga kepada aparat desa, lanjut kepada petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana) Klungkung. "Sudah saya laporkan Senin sore ke BPBD melalui BPBD dan ke Bupati Klungkung," ujar Perbekel Desa Dawan Kaler, I Kadek Sudarmawa, Selasa (11/1).
Selanjutnya, tim dari BPBD Klungkung meninjau untuk verifikasi ke lokasi, Selasa (11/1) pagi. Sementara itu, pangempon pura akan segera melaksanakan parum (rapat) untuk keputusan perbaikan kerusakan itu. "Musibah ini disebabkan hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (9/1) malam hingga Senin dihihari," kata Sudarmawa.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras mengguyur wilayah Klungkung, Kamis (5/8/2021) dinihari, menyebabkan musibah banjir dan tanah longsor menimpa palinggih Pura Tirta Suci dan Pura Tirta Penghulu, di lereng perbukitan Banjar Kayehan, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan.
Kerusakan terparah terjadi di Pura Tirta Suci. Sedikitnya, lima palinggih rusak akibat terkena longsoran tanah, batu, dan air bah. Lima palinggih itu, 2 palinggih Gedong, 1 Pangerurah, 1 Gedong Betel, dan 1 Pangaruman. Palinggih di Pura Tirta Suci ini baru dipugar pada tahun 2009. Kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta.
Sedangkan, Pura Penghulu berjarak sekitar 400 meter dari Pura Tirta Suci, mengalami kerusakan pada sebuah palinggih utama yakni Gedong Betel dengan kerugian sekitar Rp 50 juta.
Karena hujan deras juga, Minggu (9/1) malam, jalan berlubang di seputaran Jalan Ngurah Rai, Semarapura, Klungkung. Bahkan, lubang itu sangat berbahaya karena menganga di tengah-tengah jalan. Petugas kepolisian sudah memberikan tanda peringatan di sekitar jalan tersebut, agar pengendara lebih berhati-hati.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Klungkung I Made Jati Laksana mengatakan, perbaikan Jalan Ngurah Rai, Semarapura merupakan kewenangan Pemprov Bali. Dirinya telah bersurat atau melaporkan hal itu ke Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali. Laporan juga tentang kerusakan trotoar di depan RSUD Klungkung, kepada Balai Jalan Nasional. *wan
1
Komentar