Incumbent KO di Desa Pengeragoan
Pemilihan Perbekel (Pilkel) serentak 5 desa di Kabupaten Jembrana telah digelar, Jumat (17/2), dengan dipantau langsung Bupati-Wakil Bupati I Putu Artha-Made Kembang Hartawan.
Bupati Jembrana Terjun Pantau Pilkel Serentak di 5 Desa
NEGARA, NusaBali
Khusus Pilkel di Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, ditandai kekalahan kandidat incumbent I Wayan Suratama.
Dari Pilkel serentak di 5 desa, Jumat kemarin, 3 di antaranya merupakan Pilkel secara umum yang melibatkan masyarakat, yakni Pilkel di Desa Pengeragoan (Kecamatan Pekutatan), Pilkel di Desa Manggis Sari (Kecamatan Pekutatan), dan pilkel di Desa Mendoyo Dauh Tukad (Kecamatan Mendoyo). Sementara 2 desa lainnya, yakni Desa Manistutu (Kecamatan Melaya) dan Desa Pohsanten (Kecamatan Mendoyo), Pilkel digelar untuk mencari Pengganti Antar Waktu (PAW) Perbekel setempat. Pemilihan pun dilakukan hanya melibatkan internal tokoh desa setem-pat.
Dalam Pilkel di Desa Pengeragoan, ada 3 kandidat yang bertarung, masing-masing I Wayan Suratama (incumbent), I Gede Budiarta (new comer), dan I Wayan Balikari (new comer). Dari 2.527 suara sah pengguna hak pilih (jumlah pemilih sesuai DPT mencapai 3.233 orang), I Wayan Balikari berhasil mendominasi 1.251 suara. Sedangkan kandidat incumbent Wayan Suratama harus puas di posisi kedua dengan meraih 722 suara, disusul Gede Budiarta yang cuma kebagian 548 suara.
Sementara Pilkel di Desa Manggissari, yang diperebutkan 5 petarung, kandidat incumbent I Ketut Suarjana kembali terpilih menjadi Perbekel. Suarjana berhasil mendominasi 453 suara dari total 1.244 suara sah. Dia mengungguli 4 penantangnya, yakni I Ketut Badra, I Putu Gede Putrayaas, I Nyoman Susila, dan Dewa Made Rai.
Sementara, Pilkel di Desa Mendoyo Dauh Tukad, juga mempertarungkan 5 kandidat, yang semuanya melibatkan new comer. Tak ada kandidat incumbent di sini. I Gusti Putu Ediana, 37, yang notabene calon termuda di Pilkel Desa Mendoyo Dauh Tukjad, keluar sebagai pemenang dengan mendominasi 1.489 suara dari total 3.343 suara sah.
Pilkel di Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kamis kemarin, sempat dipantau secara khusus oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha. Bupati terjun memantau Pilkel yang digelar di Arena Wantilan Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, bersama Wabup Made Kembang Hartawan.
Sebaliknya, untuk Pilkel di Desa Manistutu dan Desa Pohsanten digelar untuk pemilihan PAW Perbekel, yang akan melanjutkan sisa jabatan 2,5 tahun pejabat sebelumnya. Khsusus di Desa Manisutu, ada 3 kandidat yang bersaing memperebutkan 355 suara tokoh setempat. Hasilnya. I Putu Suamba keluar sebagai pemenang dengan raihan 187 suara.
Sedangkan Pilkel di Desa Pohsanten, melibatkan tarung head to head antara I Ketut Sudiastra vs I Gusti Agung Kade Gunadi Sultra. Hasilnya, I Gusti Agung Kade Gunadi Sultra keluar sebagai pemenang dengan mengantongi 69 suara. Dia hanya unggul 1 suara atas Ketut Sudiastra, yang meraih 68 suara.
Sementara itu, Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Jembrana, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, mengakui yang murni masuk Pilkel serentak, Jumat kemarin, hanya di 3 desa, karena pejabat sebelumnya memang telah habis masa jabatannya. Sedangkan Pilkel di Desa Manitutu dan Desa Pohsanten, diikutkan besamaan untuk melaksanakan Pilkel khusus mencari PAW, karena terjadi halangan terhadap Perbekel sebelumnya, lantaran meninggal dunia (Desa Poh-santen) dan terjerat kasus hukum (Desa Manistutu).
“Kalau yang pemilihan umum masa jabatan utuh 6 tahun. Sedangkan Pebekel PAW di Manistutu dan Pohsanten, hanya melanjutkan sisa jabatan Perbekel yang rata-rata masih tersisa sekitar 2,5 tahun,” ujar IGN Sember Wijaya.
Menurut Sember Wijaya, pemilihan PAW Perbekel yang menggunakan sistem khusus melibatkan internal tokoh di desa bersangkutan, sudah sesuai aturan. Ada pun tokoh dimaksud, antara lain, Badan Permusyawatan Desa (BPD), sejumlah mantan Kelian Banjar, dan sejumlah tokoh lainnya sesuai kesepakatan di masing-masing desa.
Pihaknya bersyukur karena Pilkel serentak di 5 desa kemarin berjalan dengan lancar, aman, dan tertib. “Semua kondusif. Bahkan, yang patut kami apresiasi, seperti saya kebetulan memantau Pilkel di Desa Manggissari, partipasi pemilih sangat tinggi,” ujarnya.
Penyelenggaran Pilkel serentak 5 desa ini digelar bertepatan dengan peringatan setahun pemerintahan periode kedua (2016-2021) pasangan Bupati-Wakil Bupati Jembrana, I Putu Artha-Made Kembang Hartawan (ABANG), 17 Februari 2017. SZaat memantau pelaksanaan Pilkel di Desa Mendoyo Dauh Tukad kemarin, Bupati Putu Artha meminta semua kandidat bisa menerima hasil dengan legowo. Semua harus menjaga Pilkel berlangsung demokratis, aman dan damai.
Bupati Artha yang secara khusus sempat bertemu langsung dengan 5 calon yang bertarung di Pilkel Mendoyo Dauh Tukad, juga berpesan agar setelah pemilihan, tidak ada permusuhan. “Calon yang kalah harus mendukung Perbekel yang terpilih, untuk bersama-sama membangun kemajuan desa,” pinta politisi PDIP ini. @ ode
NEGARA, NusaBali
Khusus Pilkel di Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, ditandai kekalahan kandidat incumbent I Wayan Suratama.
Dari Pilkel serentak di 5 desa, Jumat kemarin, 3 di antaranya merupakan Pilkel secara umum yang melibatkan masyarakat, yakni Pilkel di Desa Pengeragoan (Kecamatan Pekutatan), Pilkel di Desa Manggis Sari (Kecamatan Pekutatan), dan pilkel di Desa Mendoyo Dauh Tukad (Kecamatan Mendoyo). Sementara 2 desa lainnya, yakni Desa Manistutu (Kecamatan Melaya) dan Desa Pohsanten (Kecamatan Mendoyo), Pilkel digelar untuk mencari Pengganti Antar Waktu (PAW) Perbekel setempat. Pemilihan pun dilakukan hanya melibatkan internal tokoh desa setem-pat.
Dalam Pilkel di Desa Pengeragoan, ada 3 kandidat yang bertarung, masing-masing I Wayan Suratama (incumbent), I Gede Budiarta (new comer), dan I Wayan Balikari (new comer). Dari 2.527 suara sah pengguna hak pilih (jumlah pemilih sesuai DPT mencapai 3.233 orang), I Wayan Balikari berhasil mendominasi 1.251 suara. Sedangkan kandidat incumbent Wayan Suratama harus puas di posisi kedua dengan meraih 722 suara, disusul Gede Budiarta yang cuma kebagian 548 suara.
Sementara Pilkel di Desa Manggissari, yang diperebutkan 5 petarung, kandidat incumbent I Ketut Suarjana kembali terpilih menjadi Perbekel. Suarjana berhasil mendominasi 453 suara dari total 1.244 suara sah. Dia mengungguli 4 penantangnya, yakni I Ketut Badra, I Putu Gede Putrayaas, I Nyoman Susila, dan Dewa Made Rai.
Sementara, Pilkel di Desa Mendoyo Dauh Tukad, juga mempertarungkan 5 kandidat, yang semuanya melibatkan new comer. Tak ada kandidat incumbent di sini. I Gusti Putu Ediana, 37, yang notabene calon termuda di Pilkel Desa Mendoyo Dauh Tukjad, keluar sebagai pemenang dengan mendominasi 1.489 suara dari total 3.343 suara sah.
Pilkel di Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kamis kemarin, sempat dipantau secara khusus oleh Bupati Jembrana, I Putu Artha. Bupati terjun memantau Pilkel yang digelar di Arena Wantilan Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, bersama Wabup Made Kembang Hartawan.
Sebaliknya, untuk Pilkel di Desa Manistutu dan Desa Pohsanten digelar untuk pemilihan PAW Perbekel, yang akan melanjutkan sisa jabatan 2,5 tahun pejabat sebelumnya. Khsusus di Desa Manisutu, ada 3 kandidat yang bersaing memperebutkan 355 suara tokoh setempat. Hasilnya. I Putu Suamba keluar sebagai pemenang dengan raihan 187 suara.
Sedangkan Pilkel di Desa Pohsanten, melibatkan tarung head to head antara I Ketut Sudiastra vs I Gusti Agung Kade Gunadi Sultra. Hasilnya, I Gusti Agung Kade Gunadi Sultra keluar sebagai pemenang dengan mengantongi 69 suara. Dia hanya unggul 1 suara atas Ketut Sudiastra, yang meraih 68 suara.
Sementara itu, Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Jembrana, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, mengakui yang murni masuk Pilkel serentak, Jumat kemarin, hanya di 3 desa, karena pejabat sebelumnya memang telah habis masa jabatannya. Sedangkan Pilkel di Desa Manitutu dan Desa Pohsanten, diikutkan besamaan untuk melaksanakan Pilkel khusus mencari PAW, karena terjadi halangan terhadap Perbekel sebelumnya, lantaran meninggal dunia (Desa Poh-santen) dan terjerat kasus hukum (Desa Manistutu).
“Kalau yang pemilihan umum masa jabatan utuh 6 tahun. Sedangkan Pebekel PAW di Manistutu dan Pohsanten, hanya melanjutkan sisa jabatan Perbekel yang rata-rata masih tersisa sekitar 2,5 tahun,” ujar IGN Sember Wijaya.
Menurut Sember Wijaya, pemilihan PAW Perbekel yang menggunakan sistem khusus melibatkan internal tokoh di desa bersangkutan, sudah sesuai aturan. Ada pun tokoh dimaksud, antara lain, Badan Permusyawatan Desa (BPD), sejumlah mantan Kelian Banjar, dan sejumlah tokoh lainnya sesuai kesepakatan di masing-masing desa.
Pihaknya bersyukur karena Pilkel serentak di 5 desa kemarin berjalan dengan lancar, aman, dan tertib. “Semua kondusif. Bahkan, yang patut kami apresiasi, seperti saya kebetulan memantau Pilkel di Desa Manggissari, partipasi pemilih sangat tinggi,” ujarnya.
Penyelenggaran Pilkel serentak 5 desa ini digelar bertepatan dengan peringatan setahun pemerintahan periode kedua (2016-2021) pasangan Bupati-Wakil Bupati Jembrana, I Putu Artha-Made Kembang Hartawan (ABANG), 17 Februari 2017. SZaat memantau pelaksanaan Pilkel di Desa Mendoyo Dauh Tukad kemarin, Bupati Putu Artha meminta semua kandidat bisa menerima hasil dengan legowo. Semua harus menjaga Pilkel berlangsung demokratis, aman dan damai.
Bupati Artha yang secara khusus sempat bertemu langsung dengan 5 calon yang bertarung di Pilkel Mendoyo Dauh Tukad, juga berpesan agar setelah pemilihan, tidak ada permusuhan. “Calon yang kalah harus mendukung Perbekel yang terpilih, untuk bersama-sama membangun kemajuan desa,” pinta politisi PDIP ini. @ ode
1
Komentar