Manggis 'Terpuruk', Durian Mengganti
DENPASAR,NusaBali
Durian terutama varietas durian kane, menyelamatkan petani maupun pelaku usaha hortikultura Bali disaat manggis yang menjadi unggulan justru terpuruk karena cuaca hujan lebat.
Relatif tahan terhadap hujan, durian kane menjadi substitisi manggis. Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura Indonesia (Aspehorti) Bali Ir I Wayan Sugiartha mengatakan Rabu(12/1).
"Kami bersyukur, ada durian yang jadi 'penyelamat', " ucap pebisnis hortikultura dari Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Paling tidak ditengah suasana pandemi akibat kelesuan ekonomi Bali, bisnis horti masih bisa memberi kontribusi pada perekonomian Bali. Walau tidak sesignifikan seperti waktu sebelum pandemi. "Salah satunya dari produksi durian," kata Sugiartha.
Selain pasar lokal di Bali, durian kane banyak dikirim ke Jakarta atau Jakarta Bogor Depok Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek). Harga di tingkat petani juga lumayan antara Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu perkilo. Sehingga satu buah durian kane dengan berat 4 kilogram bisa sampai Rp 120 ribu-Rp 160 ribu.
"Kami bersyukur, ada durian yang jadi 'penyelamat', " ucap pebisnis hortikultura dari Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Paling tidak ditengah suasana pandemi akibat kelesuan ekonomi Bali, bisnis horti masih bisa memberi kontribusi pada perekonomian Bali. Walau tidak sesignifikan seperti waktu sebelum pandemi. "Salah satunya dari produksi durian," kata Sugiartha.
Selain pasar lokal di Bali, durian kane banyak dikirim ke Jakarta atau Jakarta Bogor Depok Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek). Harga di tingkat petani juga lumayan antara Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu perkilo. Sehingga satu buah durian kane dengan berat 4 kilogram bisa sampai Rp 120 ribu-Rp 160 ribu.
Produsen durian kane diantaranya di Desa Sangkan Gunung, Sidemen Karangasem dan di Desa Rendang Kecamatan Rendang,juga Kabupaten Karangasem. Selanjutnya Desa Tajun Kecamatan Kubu Tambahan Buleleng, Desa/Kecamatan Pupuan Tabanan serta lokasi lain di Bali.
Durian kane itu rata-rata yang sudah ditanam 5 – 6 tahun lalu. Ketika itu kata Sugiartha banyak penanaman jenis durian kane. Varietas lain adalah durian montong, bawor dan musang king. Selain varietas durian lokal Bali.
Masa puncak panen durian kane pada Oktober -November. Maret nanti kembali masa panen. "Sekarang ini masih sedikit-sedikit," lanjut Sugiartha.
Sedang untuk manggis, ekspor hanya berlangsung dua bulan, setelah itu terganggu karena hujan kerap mengguyur.
“Tidak tahan kelebihan air, sehingga buah manggis banyak bercak dan rusak," ungkap alumni IPB Bogor ini.
Inilah yang menyulitkan, karena permintaan buyer dari China berkurang. "Sebagaimana diketahui China merupakan pasar dominan manggis Bali selama ini, " demikian Sugiartha. *k17
Durian kane itu rata-rata yang sudah ditanam 5 – 6 tahun lalu. Ketika itu kata Sugiartha banyak penanaman jenis durian kane. Varietas lain adalah durian montong, bawor dan musang king. Selain varietas durian lokal Bali.
Masa puncak panen durian kane pada Oktober -November. Maret nanti kembali masa panen. "Sekarang ini masih sedikit-sedikit," lanjut Sugiartha.
Sedang untuk manggis, ekspor hanya berlangsung dua bulan, setelah itu terganggu karena hujan kerap mengguyur.
“Tidak tahan kelebihan air, sehingga buah manggis banyak bercak dan rusak," ungkap alumni IPB Bogor ini.
Inilah yang menyulitkan, karena permintaan buyer dari China berkurang. "Sebagaimana diketahui China merupakan pasar dominan manggis Bali selama ini, " demikian Sugiartha. *k17
Komentar