7 Tahanan Kejari Jembrana Positif Corona
Kasus Positif Covid-19 Naik Jadi 2 Digit di Bali, Pertama Pasca Nataru
Kenaikan kasus positif Covid-19 pasca Perayaan Nataru 2022 lalu sudah menjadi perhatian dan kewaspadaan Satgas Covid-19 Provinsi Bali.
NEGARA, NusaBali
Sebanyak 7 tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jembrana di Rutan Polsek Mendoyo, Jembrana, 2 petugas kepolisian dan 2 anggota keluarga tahanan terkonfirmasi positif Covid-19.
Total 11 kasus positif Covid-19 ini membuat grafik penambahan angka positif Covid-19 di Provinsi Bali merangkak naik menjadi dua digit pertama kali pasca Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Data Satgas Covid-19 Provinsi Bali yang dirilis, Kamis (13/1) tercatat kasus positif bertambah menjadi 26 orang, meningkat dari 4 kasus positif sehari sebelumnya.
Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gede Juliana saat dikonfirmasi, Kamis kemarin mengatakan ketujuh tahanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu adalah tahanan titipan Kejaksaan. Seluruh tahanan itu, memang sempat dititipkan di Polsek Mendoyo dan sempat dilakukan tracing. Dari hasil tracing, ada dua petugas Kepolisian dan dua keluarga pasien yang juga terkonfirmasi positif Covid-19. "Yang positif Covid-19 itu tahanan kejaksaan dan waktu penahanan memang sempat dititipkan ke kita (kepolisian)," ujarnya.
Para tahanan, petugas Kepolisian maupun keluarga tahanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, kini sudah menjalani isolasi terpusat (isoter) di Hotel Hapel, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana. Untuk mengantisipasi kaburnya tahanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini dilakukan penjagaan ketat di lokasi isoter tersebut. Selain melibatkan petugas Kepolisian, untuk penjagaan di lokasi isoter juga melibatkan pihak Kejaksaan, Satgas Covid-19 serta petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana.
Sedangkan pada, Rabu (12/1) malam pukul 21.30 Wita, Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana bersama Kajari Jembrana Triono Rahyudi lakukan pengecekan tempat Isolasi Covid-19 di Hotel Hapel Desa Baluk. Dalam kegiatan pengecekan tersebut, Kapolres didampingi oleh Kapolsek Negara Kompol Gusti Made Sudarma Putra dan Pawas AKP I Made Maharta. Kapolres AKBP Dewa Juliana memberikan arahan kepada anggota Polri yang melaksanakan jaga agar tetap waspada dan melengkapi diri dengan senjata api serta tahanan harus dalam keadaan terborgol.
Kapolres mengkonfirmasi bahwa untuk jumlah orang yang melaksanakan isolasi sebanyak 11 orang, di antaranya 7 orang Tahanan Kejaksaan Negeri Negara, 2 personel Polri, dan 2 orang masyarakat umum. "Selama pemantauan dan pengecekan sudah berjalan dengan aman, lancar, dan sesuai prosedur. Ke depannya akan terus dipantau dan dilakukan pengamanan oleh anggota Polri, dengan tujuan SOP dalam kegiatan isolasi dapat diterapkan dengan disiplin," pungkasnya.
Sementara Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejari Jembrana, Delfi Trimariono, saat dikonfirmasi terpisah, Kamis kemarin membenarkan adanya 7 tahanan Kejaksaan yang positif Covid-19. Tujuh tahanan itu, terdiri dari 5 orang tahanan kasus pidana umum dan 2 tahanan kasus pidana khusus. Seluruh tahanan itu sempat dititipkan di Polsek Mendoyo. "Semuanya sudah diisolasi di tempat isolasi terpusat," ujarnya.
Delfi menjelaskan, diketahuinya ada tahanan yang positif Covid-19 berawal ketika adanya pelimpahan perkara 3 orang tahanan ke pengadilan pada tanggal 7 Januari 2022 lalu. Saat pelimpahan itu, hendak dilakukan pergeseran tahanan dari Polsek Mendoyo ke Rutan Negara dan dilakukan rapid test antigen. Dari 3 tahanan itu, ada 1 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan langsung dikarantina di Hotel Hapel.
Untuk memastikan kembali hasil rapid test itu, Delfi mengatakankan juga dilakukan tes swab PCR terhadap 3 orang tahanan itu. Dari hasil tes swab PCR yang dilakukan tanggal 7 Januari lalu itu, hasilnya tetap hanya 1 orang tahanan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah itu, dilakukan tracing. Dari hasil tracing itu, 2 orang tahanan yang sebelumnya sempat dinyatakan negatif Covid-19 dan sempat kembali dites swab PCR pada tanggal 12 Januari lalu, diketahui menunjukan hasil positif Covid-19.
Selain 3 tahanan itu, kata Delfi, dari upaya tracing yang dilakukan Satgas Covid-19 Jembrana juga ada 4 tahanan lain yang terkonfirmasi positif Covid-19. Berdasar informasi yang diterimanya, dari hasil tracing kasus positif Covid-19 itu, ada 2 orang petugas Kepolisian dan tambahan 2 keluarga tahanan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Di internal Kejari Jembrana sendiri, juga dilakukan tracing kepada petugas yang sempat mengawal para tahanan tersebut.
Namun dari hasil tes swab PCR terhadap petugas pengawal tahanan itu, sudah dipastikan negatif Covid-19. "Untuk memastikan keamanan terhadap tahanan yang sedang dikarantina, sudah ada penjagaan dari Kepolisian dan BPBD. Termasuk dari kita ada tugaskan dua orang untuk ikut berjaga. Kita juga sudah berkoordinasi ke BPBD agar dibuatkan posko di tempat isoter para tahanan itu," ucap Delfi.
Terpisah Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin dihubungi di Denpasar, Kamis kemarin mengatakan kasus positif Covid-19 yang naik dari 4 kasus menjadi 26 kasus positif terungkap setelah ada testing di Polres Jembrana. "Kasus positif ini terungkap karena memang kita rutin tracing dan testing," ujar Rentin.
Namun demikian menurut Rentin, dari 26 kasus positif yang terjadi adalah orang tanpa gejala (OTG). Rentin mengatakan Satgas Covid-19 Provinsi Bali koordinasi bersama pihak Polres Jembrana telah mengupayakan penanganan cepat di lingkungan sekitar. Kenaikan kasus positif Covid-19 pasca Perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 lalu sudah menjadi perhatian dan kewaspadaan Satgas Covid-19 Provinsi Bali bersama stakeholder.
Untuk di Polres Jembrana, kata Rentin diantisipasi dengan memperkuat tracing, testing dan treatment. Selain itu, upaya memutus penularan Covid-19 di lingkungan Polres, dilakukan upaya pengetatan protokol kesehatan. "Tracing, testing dan treatment diperkuat. Kewaspadaan dengan imbauan taat prokes juga diperkuat," ujar birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini.
Sebelumnya berturut-turut sejak Januari 2022, kasus positif Covid-19 di Bali hanya menyentuh 1 digit, dengan tingkat kesembuhan juga tinggi. Sementara untuk yang meninggal dunia terus dengan angka nol. Hanya pada, Minggu (9/1) lalu kasus positif sempat menyentuh 9 kasus, namun masih 1 digit. Sementara tingkat sembuh 1 orang dengan angka meninggal nol.
Atas kenaikan kasus positif Covid-19 menembus 2 digit ini, Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali Made Rentin kembali mengimbau kewaspadaan masyarakat Bali untuk taat dengan Prokes dalam aktifitas. Mencuci tangan, memakai hand sanitizer, menggunakan masker dengan benar, menjaga jarak, menghindari kerumunan. "Tetap taat dengan Prokes selama beraktifitas, karena virus Covid-19 belum hilang," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali ini.
Sementara, Kamis siang kemarin Pemerintah Provinsi Bali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor melibatkan Satgas Covid-19 Provinsi/Kabupaten/Kota untuk upaya skrining Covid-19 di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, di Kantor PT ASDP Pelabuhan Gilimanuk Jembrana.
Pertemuan digelar untuk penguatan skrining pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk Jembrana, terutama arus perjalanan dalam negeri (PPDN).
Informasi yang dihimpun NusaBali, rakor kemarin mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 jenis Omicron. Rakor juga didukung oleh Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP).
Dalam rakor disampaikan juga hasil kegiatan penempatan relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana, untuk membantu melaksanakan skrining Covid-19 di Pelabuhan Gilimanuk melalui Sekretariat Satgas Covid-19 Provinsi Bali. Selain itu mengidentifikasi tantangan pelaksanaan dan identifikasi solusi untuk menghadapi tantangan skrining Covid-19 di pintu masuk domestik, terutama Pelabuhan Gilimanuk.
Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin yang hadir secara daring menyampaikan Satgas Covid-19 Provinsi Bali harus bersiap dalam menghadapi potensi ancaman gelombang baru Omicron, terutama untuk mengamankan Bali sehingga siap untuk perhelatan internasional Konferensi Tingkat Tinggi G-20 dan tuan rumah United Nations Office for Global Platform for Disaster Risk Reduction (UNGPDRR) pada Oktober 2022 mendatang.
“Jangan sampai masuknya kasus ke Bali merebak karena adanya kelonggaran di pintu masuk Bali,” kata birokrat yang juga Kepaka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali ini. Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi, I Wayan Widya menambahkan adanya potensi Omicron perlu menjadi perhatian semua pihak di Bali. Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta selaku koordinator pintu masuk Satgas Covid-19 Provinsi Bali, juga mendukung sepenuhnya adanya penguatan skrining Covid-19 di Pelabuhan Gilimanuk. *ode, nat
1
Komentar