Bercita-cita Jadi Dokter Anak, Tak Gentar Tarung di Lomba Level SMA
Gusti Ayu Cantika Cordelia Candra, Siswi SMPN 1 Singaraja Raih 2 Medali di Olimpiade SMA Tingkat Nasional
Mengikuti lomba satu tingkat lebih tinggi membuat Cantika merasa tertantang untuk mempelajari materi ajar yang belum didapatkan di bangku SMP.
SINGARAJA, NusaBali
Prestasi yang membanggakan kembali diukir siswi SMPN 1 Singaraja, Gusti Ayu Cantika Cordelia Candra, 14. Tak tanggung-tanggung Cantika berhasil meraih dua medali di olimpiade SMA tingkat nasional. Medali emas untuk mata lomba Kedokteran SMA dan medali perunggu untuk mata lomba Biologi SMA, yang diadakan Pateron Championship Competition (PCC).
Cantika begitu dia akrab disapa, saat ditemui di sekolahnya, Kamis (13/1) menuturkan dua mata lomba tersebut diikutinya secara online pada tanggal 13-14 Desember 2021 lalu. Gadis yang sudah puluhan kali ikut serta dalam olimpiade sains ini memang memilih kategori lomba jenjang SMA. Tujuannya untuk mempersiapkan diri melanjutkan sekolah ke jenjang SMA.
Mengikuti lomba satu tingkat lebih tinggi tak membuat Cantika berkecil hati. Bahkan anak sulung dari tiga bersaudara ini mengaku merasa tertantang. Terutama untuk mempelajari materi ajar yang belum didapatkan di bangku SMP. “Saya beli buku kadang pinjam sama kakak-kakak kelas. Kadang nanya materi juga sama guru sama cari referensi di online,” kata gadis kelahiran 5 Desember 2007 ini.
Siswa kelas VIII ini mengaku termotivasi ikut lomba jenjang SMA untuk mendapatkan sekolah yang diidamkannya. Dia berencana akan melanjutkan ke SMAN 1 Singaraja, untuk menapak cita-citanya menjadi seorang dokter anak. Cantika menuturkan dua lomba tersebut diikutinya di hari yang sama. Hanya waktu pelaksanaannya yang berbeda.
Saat lomba kedokteran SMA di babak penyisihan dia menghadapi 106 orang peserta, lalu diciutkan menjadi 48 peserta yang masuk ke babak final. Di Akhir tes setelah menyelesaikan 20 soal Cantika diumumkan sebagai peserta peraih medali emas. Sedangkan saat lomba Biologi SMA, yang berselisih 1 jam dengan lomba sebelumnya di babak penyisihan menghadapi 139 peserta. Di babak final Cantika kembali berjuang menghadapi 57 orang peserta dengan hasil medali perunggu.
“Setiap sesi lomba seluruh soal diberikan waktu pengerjaan selama satu jam dan harus on camera, jadi tidak bisa menyontek atau nanya ke guru atau teman. Walaupun lombanya online tetapi pengawasannya sangat ketat,” imbuh anak sulung I Gusti Ngurah Agung Suryaputra dengan Retno Indriaswuri. Lalu tak berselang lama, pada tanggal 18 Desember 2021 lalu, alumni SDN 3 Banjar Jawa ini kembali mengikuti lomba IPA tingkat SMP dengan hasil juara III.
Sementara itu Kepala SMPN 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi mengatakan, keterlibatan siswanya mengikuti lomba pada masa pandemi ini sangat tak terbatas. Terlebih sejumlah lembaga yang bernaung di bawah Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) tak membatasi jumlah peserta yang ikut serta. Terlebih sejumlah lomba online pada masa pandemi ini tak sedikit yang dilaksanakan gratis.
“Anak-anak kami seperti Cantika ini, memang sangat antusias mengikuti lomba bahkan yang lomba jenjang SMA juga diikuti untuk persiapan melanjutkan sekolah ke jenjang SMA,” ungkap Karnadhi. Sekolah selama ini pun memberikan dukungan penuh kepada anak didiknya untuk berprestasi, dengan membiayai uang pendaftaran jika memang diperlukan, serta pembinaan berkala dari guru pembina. *k23
Cantika begitu dia akrab disapa, saat ditemui di sekolahnya, Kamis (13/1) menuturkan dua mata lomba tersebut diikutinya secara online pada tanggal 13-14 Desember 2021 lalu. Gadis yang sudah puluhan kali ikut serta dalam olimpiade sains ini memang memilih kategori lomba jenjang SMA. Tujuannya untuk mempersiapkan diri melanjutkan sekolah ke jenjang SMA.
Mengikuti lomba satu tingkat lebih tinggi tak membuat Cantika berkecil hati. Bahkan anak sulung dari tiga bersaudara ini mengaku merasa tertantang. Terutama untuk mempelajari materi ajar yang belum didapatkan di bangku SMP. “Saya beli buku kadang pinjam sama kakak-kakak kelas. Kadang nanya materi juga sama guru sama cari referensi di online,” kata gadis kelahiran 5 Desember 2007 ini.
Siswa kelas VIII ini mengaku termotivasi ikut lomba jenjang SMA untuk mendapatkan sekolah yang diidamkannya. Dia berencana akan melanjutkan ke SMAN 1 Singaraja, untuk menapak cita-citanya menjadi seorang dokter anak. Cantika menuturkan dua lomba tersebut diikutinya di hari yang sama. Hanya waktu pelaksanaannya yang berbeda.
Saat lomba kedokteran SMA di babak penyisihan dia menghadapi 106 orang peserta, lalu diciutkan menjadi 48 peserta yang masuk ke babak final. Di Akhir tes setelah menyelesaikan 20 soal Cantika diumumkan sebagai peserta peraih medali emas. Sedangkan saat lomba Biologi SMA, yang berselisih 1 jam dengan lomba sebelumnya di babak penyisihan menghadapi 139 peserta. Di babak final Cantika kembali berjuang menghadapi 57 orang peserta dengan hasil medali perunggu.
“Setiap sesi lomba seluruh soal diberikan waktu pengerjaan selama satu jam dan harus on camera, jadi tidak bisa menyontek atau nanya ke guru atau teman. Walaupun lombanya online tetapi pengawasannya sangat ketat,” imbuh anak sulung I Gusti Ngurah Agung Suryaputra dengan Retno Indriaswuri. Lalu tak berselang lama, pada tanggal 18 Desember 2021 lalu, alumni SDN 3 Banjar Jawa ini kembali mengikuti lomba IPA tingkat SMP dengan hasil juara III.
Sementara itu Kepala SMPN 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi mengatakan, keterlibatan siswanya mengikuti lomba pada masa pandemi ini sangat tak terbatas. Terlebih sejumlah lembaga yang bernaung di bawah Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) tak membatasi jumlah peserta yang ikut serta. Terlebih sejumlah lomba online pada masa pandemi ini tak sedikit yang dilaksanakan gratis.
“Anak-anak kami seperti Cantika ini, memang sangat antusias mengikuti lomba bahkan yang lomba jenjang SMA juga diikuti untuk persiapan melanjutkan sekolah ke jenjang SMA,” ungkap Karnadhi. Sekolah selama ini pun memberikan dukungan penuh kepada anak didiknya untuk berprestasi, dengan membiayai uang pendaftaran jika memang diperlukan, serta pembinaan berkala dari guru pembina. *k23
1
Komentar