Harga Daging Ayam di Pasar Badung Catat Rekor Baru
DENPASAR, NusaBali.com - Harga daging ayam ras di Pasar Badung Denpasar terpantau terus mengalami kenaikan pada awal tahun 2022. Harga sudah beranjak naik memasuki pergantian tahun dan terus berlanjut pada medio bulan pertama tahun ini hingga ciptakan rekor baru.
Kini, harga daging ayam ras di pasar induk tersebut sudah mencapai Rp 45.000 per kilogramnya. Kenaikan yang terjadi sudah sekitar Rp 10.000 per kilogram dalam 4 minggu terakhir. Awal pekan ini harga daging ayam bahkan masih berada di kisaran Rp 42.000 per kilogram.
“Sebelum tahun baru harga sudah naik, sekitar tanggal 28 Desember sudah Rp 38.000 per kilogram,” ujar Ni Made Arsiti, salah satu pedagang daging ayam di Pasar Badung, Jumat (14/1/2022).
Naiknya harga daging ayam, menurut penuturan Arsiti, disebabkan banyaknya bibit ayam pedaging yang mati sebelum dewasa. Informasi tersebut didapatkannya dari para suplier yang membawa pasokan daging kepadanya. Mereka merupakan peternak dari Tabanan, Klungkung, hingga Karangasem.
Ia pun menduga hal tersebut terjadi karena cuaca yang tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir.
Pedagang daging ayam lainnya di Pasar Badung, Susiati, menyebut kenaikan harga mencuat sejak memasuki tahun baru 2022. Harga yang semula Rp 38.000 per kilogram terus mengalami kenaikan menjadi Rp 40.000, kemudian Rp 42.000, dan kini sudah nangkring di harga Rp 45.000 per kilogramnya.
Susiati yang mengambil ayam dari peternak Bali, menuturkan harga daging ayam di Bali saat ini sama saja dengan harga daging ayam dari Pulau Jawa. “Biasanya kalau harga daging ayam di Bali naik, masuk daging ayam dari Jawa yang lebih murah Rp 1.000 per kilonya. Tapi sekarang sama saja, jadi tidak ada pasokan dari Jawa,” ungkap Susiati.
Sementara, Kasub Administrasi Pasar Badung, Ni Ketut Sumarni, mengatakan harga komoditas tidak dapat diprediksi seperti di masa lalu. Pada kondisi saat ini misalnya, di mana tidak ada hari raya harga daging ayam malah melambung tinggi. Menurutnya ada banyak faktor yang mempengaruhi harga di pasar.
“Sekarang kan tidak ada hari raya apa-apa, harga justru naik,” kata Sumarni.
Lebih jauh dikatakannya, harga sejumlah komoditi di Pasar Badung mengalami fluktuasi harga pada awal tahun baru ini. Gula putih mengalami kenaikan menjadi Rp 14.000 per kilogram, harga minyak goreng masih bertahan di harga tinggi Rp 21.000 per liter, dan harga cabai rawit merah justru turun menjadi Rp 40.000 per kilogram.
“Biar naik Rp 1.000, itu sudah besar sekali buat para pembeli. Bisa tidak jadi beli mereka,” ungkap Made Padmi, salah satu penjual gula putih di Pasar Badung.
Komentar