Bali United Coret Ndumba Makeche
Ada beberapa hal yang harus diperbaiki, seperti fisik, kekompakan, goal finishing, dan taktik bermain. Itu harus diperbaiki semua. Kami janjikan yang terbaik ke depannya
HPS Janji Benahi Semua Sektor
MANGUPURA,NusaBali
Gagal tunjukkan performa bagus, striker asing Bali United yang baru dikontrak 10 bulan, Ndumba Makeche langsung dicoret manajemen. Dua kali penampilan yang kurang memukau di Piala Presiden 2017, manajemen langsung mencoretnya.
"Kami akan datangkan pemain asing seleksi. Sudah ada 10 agen yang tawarkan pemain. Satu dua hari ini akan ada pemain asing datang. Tapi manajemen akan lebih selektif, " kata Ceo Bali United Yabes Tanuri, Minggu (19/2/2017) siang.
Yabes menjelaskan, "Sampai jumpa lagi Ndumba Makeche (see you good bye)", karena dalam klausal kontrak kala itu, ada item tertulis yang menjelaskan seperti itu.
Yabes Tanuri menilai sepakbola Indonesia berbeda. Sehingga manajemen mempertimbangkan beberapa hal ketika ingin merekrut pemain asing. Dalam sepakbola Indonesia itu harus bisa ada pemain yang berani tabrak kaki.
Yabes menggambarkan striker asing yang didatangkannya dari Amerika Latin. Striker bertipikal petarung. Meski demikian, striker yang ditawarkan agen harus dipertimbangkan lebih selektif.
Sementara itu pelatih Bali United Hans-Peter Schaller (HPS) terpukul timnya gagal melangkah ke delapan besar Piala Presiden 2017
Pelatih dan pemain tidak bisa menutup kekecewaan gagal memetik kemenangan di tiga laga grup. Bahkan HPS tidak percaya tim besutannya dikalahkan Barito Putera 2-1 di Stadion Dipta Gianyar, Sabtu (18/2) sore Wita.
Schaller mengaku tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata terkait kegagalan itu. Mantan arsitek Alfred Riedl ini menyatakan, akan berusaha memperbaiki kegagalan tersebut dengan melakukan pembenahan menyeluruh.
“Cukup sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata setelah pertandingan ini. Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti fisik, kekompakan, goal finishing, dan taktik bermain. Itu yang harus diperbaiki. Kami janjikan yang terbaik ke depannya,” kata Schaller.
Kekecewaan serupa juga disampaikan Abdul Rahman Sulaiman. Bek Bali United ini mengungkapkan, seluruh pemain berusaha maksimal, namun mereka kecolongan di menit akhir.
“Tidak hanya saya, semua kecewa. Kami berusaha, merencanakan, berbuat, tapi Tuhan yang menentukan. Kami tidak mau putus asa, semoga di Liga 1 akan lebih baik,” kata Abdul Rahman.
Bali United mendapatkan pelajaran berharga usai tersingkir di Piala Presiden 2017. Pelajaran itu dipakai sebagai evaluasi sebelum menyongsong kompetisi Liga 1 yang mulai bergulir Maret. *dek
MANGUPURA,NusaBali
Gagal tunjukkan performa bagus, striker asing Bali United yang baru dikontrak 10 bulan, Ndumba Makeche langsung dicoret manajemen. Dua kali penampilan yang kurang memukau di Piala Presiden 2017, manajemen langsung mencoretnya.
"Kami akan datangkan pemain asing seleksi. Sudah ada 10 agen yang tawarkan pemain. Satu dua hari ini akan ada pemain asing datang. Tapi manajemen akan lebih selektif, " kata Ceo Bali United Yabes Tanuri, Minggu (19/2/2017) siang.
Yabes menjelaskan, "Sampai jumpa lagi Ndumba Makeche (see you good bye)", karena dalam klausal kontrak kala itu, ada item tertulis yang menjelaskan seperti itu.
Yabes Tanuri menilai sepakbola Indonesia berbeda. Sehingga manajemen mempertimbangkan beberapa hal ketika ingin merekrut pemain asing. Dalam sepakbola Indonesia itu harus bisa ada pemain yang berani tabrak kaki.
Yabes menggambarkan striker asing yang didatangkannya dari Amerika Latin. Striker bertipikal petarung. Meski demikian, striker yang ditawarkan agen harus dipertimbangkan lebih selektif.
Sementara itu pelatih Bali United Hans-Peter Schaller (HPS) terpukul timnya gagal melangkah ke delapan besar Piala Presiden 2017
Pelatih dan pemain tidak bisa menutup kekecewaan gagal memetik kemenangan di tiga laga grup. Bahkan HPS tidak percaya tim besutannya dikalahkan Barito Putera 2-1 di Stadion Dipta Gianyar, Sabtu (18/2) sore Wita.
Schaller mengaku tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata terkait kegagalan itu. Mantan arsitek Alfred Riedl ini menyatakan, akan berusaha memperbaiki kegagalan tersebut dengan melakukan pembenahan menyeluruh.
“Cukup sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata setelah pertandingan ini. Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti fisik, kekompakan, goal finishing, dan taktik bermain. Itu yang harus diperbaiki. Kami janjikan yang terbaik ke depannya,” kata Schaller.
Kekecewaan serupa juga disampaikan Abdul Rahman Sulaiman. Bek Bali United ini mengungkapkan, seluruh pemain berusaha maksimal, namun mereka kecolongan di menit akhir.
“Tidak hanya saya, semua kecewa. Kami berusaha, merencanakan, berbuat, tapi Tuhan yang menentukan. Kami tidak mau putus asa, semoga di Liga 1 akan lebih baik,” kata Abdul Rahman.
Bali United mendapatkan pelajaran berharga usai tersingkir di Piala Presiden 2017. Pelajaran itu dipakai sebagai evaluasi sebelum menyongsong kompetisi Liga 1 yang mulai bergulir Maret. *dek
Komentar