Pengelola Perpustakaan BTI Butuhkan Bantuan Buku Adat Bali
Pengelola Perpustakaan Bhinneka Tunggal Ika (BTI), I Wayan Arta Widjana, 46, mengharapkan bantuan buku tentang adat Bali.
TABANAN, NusaBali
Seperti Hukum Pengangkatan Anak menurut Adat Bali, bagi waris untuk perempuan Bali, dan buku tentang Undang-Undang Perkawinan Nomor 71 Tahun 2004. Harapan itu disampaikannya saat menerima bantuan buku dari mahasiswa Universitas Maharaswati Denpasar di Desa Tibubiu, Kerambitan, Sabtu (18/2).
Artha Widjana, pengelola Perpustakaan Bhinneka Tunggal Ika sampaikan terima kasih atas bantuan mahasiswa Universitas Maharaswati Denpasar yang KKN di Desa Tibubiu. Sebagai penyandang disabilitas yang kesehariannya duduk di kursi roda ini, ia memang mengharapkan bantuan buku untuk koleksi perpustakaan dari para dermawan. Apalagi saat ini minat baca masyarakat di kampungnya makin tinggi sehingga perlu tambahan koleksi buku.
Arta Widjana berharap kepada Universitas Udayana dan Universitas Dwijendra Denpasar untuk bantu pengadaan buku tentang UU Perkawinan Nomor 74 Tahun 2004, Hukum Waris Bagi Perempuan Bali, dan Hukum Pengangkatan Anak Sesuai Adat Bali. Sebab buku-buku ini amat diperlukan masyarakat seiring aab jagat (kondisi kekinian) di masyarakat. “Dinamika saat ini ada hamil di luar nikah, masyarakat hars tahu aturan sehingga anak yang lahir sah secara administrasi,” ungkap Arta Widjana.
Sementara Ketua KKN Universitas Maharaswati Denpasar, Ni Made Dwi Agustini, 20, mengatakan tersentuh dengan semangat Wayan Arta Widjana membuat perpustakaan meski keterbatasan fisik. Perpustakaan yang dikelolanya berdekatan dengan SDN 2 Tibubiu sehingga dapat membantu proses belajar membaca siswa. “Kami bantu buku walau jumlahnya tidak seberapa,” ujarnya. Ia pun mendoakan Wayan Arta Widjana berumur panjang agar pengabdiannya mencerdaskan kehidupan bangsa terus berlanjut dan menginspirasi warga lannya. *d
Artha Widjana, pengelola Perpustakaan Bhinneka Tunggal Ika sampaikan terima kasih atas bantuan mahasiswa Universitas Maharaswati Denpasar yang KKN di Desa Tibubiu. Sebagai penyandang disabilitas yang kesehariannya duduk di kursi roda ini, ia memang mengharapkan bantuan buku untuk koleksi perpustakaan dari para dermawan. Apalagi saat ini minat baca masyarakat di kampungnya makin tinggi sehingga perlu tambahan koleksi buku.
Arta Widjana berharap kepada Universitas Udayana dan Universitas Dwijendra Denpasar untuk bantu pengadaan buku tentang UU Perkawinan Nomor 74 Tahun 2004, Hukum Waris Bagi Perempuan Bali, dan Hukum Pengangkatan Anak Sesuai Adat Bali. Sebab buku-buku ini amat diperlukan masyarakat seiring aab jagat (kondisi kekinian) di masyarakat. “Dinamika saat ini ada hamil di luar nikah, masyarakat hars tahu aturan sehingga anak yang lahir sah secara administrasi,” ungkap Arta Widjana.
Sementara Ketua KKN Universitas Maharaswati Denpasar, Ni Made Dwi Agustini, 20, mengatakan tersentuh dengan semangat Wayan Arta Widjana membuat perpustakaan meski keterbatasan fisik. Perpustakaan yang dikelolanya berdekatan dengan SDN 2 Tibubiu sehingga dapat membantu proses belajar membaca siswa. “Kami bantu buku walau jumlahnya tidak seberapa,” ujarnya. Ia pun mendoakan Wayan Arta Widjana berumur panjang agar pengabdiannya mencerdaskan kehidupan bangsa terus berlanjut dan menginspirasi warga lannya. *d
1
Komentar