Disambar Petir, Pura Dalem Desa Adat Akah Terbakar
SEMARAPURA, NusaBali
Palinggih Gedong Saren (Pesaren) Pura Dalem, Desa Adat Akah, Kecamatan Klungkung ludes terbakar akibat disambar petir pada Radite Paing Matal, Minggu (16/1) petang.
Kobaran api baru dapat dipadamkan setelah 4 armada mobil pemadam kebakaran (Damkar) Klungkung dikerahkan ke lokasi. Palinggih Gedong Saren di Pura Dalem, Desa Adat Akah, yang ludes terbakar, Minggu petang pukul 18.30 Wita, menjulang setinggi 10 meter dengan lebar 6 meter. Saat api berhasil dipadamkan, bangunan suci menjulang tinggi beratapkan ijuk ini tinggal kerangkanya.
Informasi di lapangan, sebelum musibah kebakaran terjadi, kawasan Desa Akah diguyur hujan lebat disertai angin kencang. Sekitar pukul 18.30 Wita, tiba-tiba terdengar suara petir sangat keras sebanyak tiga kali. Ternyata, setelah suara petir ketiga, krama sekitar melihat api sudah berkobar melalap atap Palinggih Gedong Saren di Pura Dalem Akah.
Melihat kejadian di tengah hujan tersebut, krama langsung berdatangan ke lokasi Pura Dalem Akah seraya berusaha memadamkan api secara manual. Mereka menyiram api yang melalap bangunan suci setinggi 10 meter itu menggunakan air. Ada pula menghubungi petugas Damkar.
Tak berselang lama, 4 armada Damkar Klungkung tiba di lokasi dengan 20 orang personel. Selanjutnya, personel Damkar dan krama setempat bersama-sama memadamkan api yang melalap Palinggih Gedung Saren. Dalam tempo 30 menit, api berhasil dipadamkan. Api juga tidak sampai merembet ke palinggih-palinggih lainnya di Pura Dalem Akah.
Bendesa Adat Akah, Ida Bagus Nyoman Wirata, mengatakan peristiwa kebakaran akibat sambaran petir ini terjadi secara tiba-tiba, Minggu petang sekitar 18.30 Wita, setelah terdengar suara petir sangat keras. "Awalnya terdengar suara keras seperti sebuah ledakan. Ternyata, Palinggih Gedong Saren di Pura Dalem terbakar akibat tersambar petir," ujar IB Wirata kepada NusaBali, tadi malam.
IB Wirata bersyukur kebakaran ini cepat ditangani, sehingga kobaran api tidak sampai membakar palinggih lainnya di Pura Dalem Akah. Menurut IB Wirata, kerugian material akibat terbakarnya Palinggih Gedong Saren ini ditaksir mencapai Rp 500 juta.
Pura Dalem yang terbakar itu sendiri diempon oleh 1.300 kepala keluarga (KK) krama Desa Adat Akah, yang tinggal tersebar di 6 banjar adat, masing-masing Banjar Sangging, Banjar Bunganya, Banjar Tengah, Banjar Pekandelan, Banjar Gede, dan Banjar Gingsir. Karya pujawali di Pura Dalem Akah dilaksanakan 6 bulan sekali (210 hari sistem penanggalan Bali) pada rahina Buda Kliwon Pahang.
Sementara itu, Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, yang juga selaku panglingsir Desa Adat Akah, kemarin petang sempat meninjau lokasi kebakaran di Pura Dalem Akah. Menurut Made Kasta, beberapa saat sebelum kebakaran, kondisi cuaca hujan lebat disertai angin kencang, kemudian disusul suara petir sebanyak 3 kali. "Pas petir yang ketiga itulah terjadi musibah kebakaran Palinggih Gedong Saren," jelas Made Kasta
Pasca musibah kebakaran, Made Kasta yang juga seorang penekun spiritual langsung meminta Perbekel Akah, I Ketut Kaya Narta, untuk membuat proposal bantuan ke Pemkab Klungkung. "Proposal itu disampaikan kepada BPBD, sehingga nanti bisa ditangani BPBD Kabupaten atau BPBD Provinsi," jelas politisi Gerindra ini.
Sementara, dari sisi niskala nantinya akan digelar upacara pecaruan abrumbunan di Pura Dalem Akah. Upacara pecaruan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada Soma Pon Matal, Senin (17/1) ini. "Upacara pecaruan ini untuk mentralisir pasca kejadian," ujar Pamangku Pura Dalem Akah, Jro Mangku Sudiarta.
Selain upacara pecaruan, juga sekaligus akan digelar upacara guru piduka dan matur piuning. Ida Bhatara njeyer di Palinggih Piyasan Pura Dalem. Krama Desa Adat Akah pun melaksanakan pakemitan (bermalam di Pura Dalem Akah), sejak tadi malam. *wan
Komentar