Koster Fasilitasi 18 Siswa Kuliah ke Luar Negeri
Mereka Dapat Beasiswa Tempuh Kuliah di 10 Universitas Terbaik
Gubernur Koster berpesan agar 18 siswa bisa terapkan ‘tata titi kehidupan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi’ di tempat kuliahnya.
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Wayan Koster fasilitasi 18 siswa SMA dari Bali lanjutkan pendidikan ke universitas negeri ternama di dunia. Mereka memperoleh Beasiswa Program Indonesia Maju dari Presiden Jokowi, yang diseleksi melalui proses yang ketat oleh Dinas Pendidikan-Pemuda-Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali.
Ke-18 siswa dari berbagai SMA di Bali ini dapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di 10 universitas terkemuka di dunia. Mereka sempat diajak tatap muka oleh Gubernur Koster yang didampingi Kadisdikpora Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, di Bale Gajah Rumah Jabatan Gubernur Bali, Komplek Jaya Sabha Denpasar, Minggu (16/1) siang.
Dari 18 siswa tersebut, 5 orang diterima di University of British Colombia (Kanada), 3 orang diterima di University of Toronto (Kanada), 2 orang diterima di University of Illinois Urbana Champaign (Amerika Serikat), 2 orang diterima di National University of Singapore, 1 orang diterima di Nanyang Technological University Singapore, 1 orang diterima di National Taiwan University, 1 orang diterima di University of Michigan (Amerika Serikat), 1 orang diterima di University of Chicago (Amerika Serikat), 1 orang diterima di Columbia University (Amerika Serikat), dan 1 orang di Carnegie Melion University (Amerika Serikat).
Sebanyak 5 orang dari 18 siswa tersebut lolos kuliah ke luar negeri dalam kategori afirmasi. Mereka masing-masing I Putu Wisnu Jaya Wardana (siswa SMAN 1 Singaraja yang diterima di Jurusan Matematika University of British Colombia), I Dewa Gede Essa Satria Widana (siswa SMAN 1 Tabanan/diterima di Jurusan Farmakologi University of British Colombia), Ni Putu Saraswati Maharani Devi Dasi (siswi SMAN 3 Denpasar/diterima di Jurusan Biological Science di University of British Colombia), Diah Septa Lingga Pratiwi (siswi SMAN 2 Semarapura/diterima di Jurusan Psychology University of Iilinois Urbana Champaign), dan Meilana Putri (siswi SMAN 2 Amlapura yang diterima di University of Iilinois Urbana Champaign).
Sedangkan 13 siswa lainnya lolos kuliah ke luar negeri dalam kategori reguler. Mereka adalah Kadek Kurnia Dewi (siswi SMAN Bali Mandara/yang diterima Jurusan Physiology University of Chicago), Ni Ketut Selamat Kariyani (siswi SMAN Bali Mandara/diterima di Jurusan Agriculture and Forestry University of Iilinois Urbana Champaign), Ni Luh Eka Januartini (siswi SMAN Bali Mandara/diterima di Jurusan Environmental Science Columbia University), Ni Putu Ari Budiani (siswi SMAN Bali Mandara/diterima di Jurusan Agriculture and Sustainable University of British Colombia), Ni Wayan Novia Sinta Dewi (siswi SMAN Bali Mandara/diterima di Jurusan Physiology National University of Singapore), I Gusti Ngurah Sucahya Satria Adi Pratama (siswa SMAN Bali Mandara/diterima di Jurusan Computer Science Carnegie Mellon University).
Kemudian, Gede Deanova Wikayana Fachrie (siswa SMAN 1 Singaraja/diterima di Jurusan Astronomy and Astrophysics University of Toronto), Made Deva Wikanada Putra (siswa SMAN 1 Singaraja/diterima di Jurusan Astronomy and Astrophysics University of Toronto), Ni Putu Dhara Deswita Prabha (siswi SMAN 1 Singa-raja/diterima di National University of Singapore), I Putu Pramana Putra (siswa SMAN 4 Denpasar/diterima di Jurusan Computer Science University of British Colombia), Jerry Eriksen (siswa SMAN 4 Denpasar/diterima di Jurusan Mechanical Engineering (Nanyang Technological University (Singapore), Ni Putu Miranda Puteri (siswi SMAN 3 Denpasar/diterima di Jurusan Biological Science University of Michigan), dan Andrew Jamsa (siswa SMA Jembatan Budaya Badung/diterima di Jurusan Kimia atau Teknik Kimia University of Toronto).
Saat acara tatap muka di Jaya Sabha kemarin, Gubernur Koster berpesan agar 18 siswa yang difasilitasi dapat Beasiswa Program Indonesia Maju melalui seleksi ketat Disdikpora Provinsi Bali ini bisa menerapkan ‘tata titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi’ di tempat kuliahnya nanti. Gubernur Koster menekankan, ke-18 siswa yang lolos kuliah di luar negeri ini nantinya bisa lanjutkan program S2 dan S3 atau memilih bekerja.
Menurut Gubernur Koster, mereka difasilitasi kuliah di luar negeri, sesuai dengan program Pemprov Bali ‘membangun dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Bali yang unggul dan berkualitas’. "Nanti setelah lulus bisa memilih bekerja langsung atau lanjutkan kuliah S2 dan S3. Saya ucapkan selamat dan apresiasi kepada para siswa yang berhasil lolos seleksi," ujar Gubernur Koster.
Gubernur Koster juga berpesan kepada 18 siswa SMA ini, agar sebelum berangkat nanti, memohon doa restu orangtua, sembahyang di merajan (pura keluarga), Pura Desa, dan Pura Sad Kahyangan untuk mendapatkan tuntunan secara niskala dan sekala. "Dapatkan prestasi terbaik, bisa lulus tepat waktu," jelas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Gubernur Koster pun mengingatkan para siswa yang dapat beasiswa harus memanfaatkan pendidikan di luar negeri. Mereka mesti memanfaatkan peluang dan keunggulan yang dimiliki negara di tempatnya menuntut ilmu. “Sehingga ketika sudah lulus dan pulang, kalian akan memperoleh pengetahuan akademis dan wawasan secara keseluruhan tentang negara tersebut yang membuat negara itu maju dan bisa memiliki universitas terkenal di dunia,” tandas Gubernur bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini.
Menurut Koster, dengan pengetahuan yang lengkap tersebut, mereka diharapkan pulang untuk membangun Gumi Bali. “Bali harus dibangun oleh pemimpin dan digerakkan oleh orang-orang yang unggul dengan karakter kuat, agar Bali bisa maju, berdaya saing, tangguh, dan berkelanjutan dengan tetap mencintai, menjaga, dan memberdayakan adat-istiadat, tradisi, seni, budaya, serta kearifan lokal Bali serta melaksanakan Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam menghadapi dinamika perkembangan zaman skala lokal, nasional, dan global,” pesan Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang sempat tiga periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Dalam acara tatap muka kemarin, Guberur Koster langsung menggelontor bantuan biaya awal senilai total Rp 360 juta untuk 18 siswa yang akan berangkat ke luar negeri ini. Dana Rp 360 juta tersebut bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
Sementara, Kadisdikpora Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, mengatakan beasiswa untuk 18 siswa SMA ke luar negeri ini melalui 2 jalur. Pertama, jalur afirmasi dengan difasilitasi Prof Yohanes, Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. "Jalur afirmasi ini adalah program keberpihakan kepada Pemerintah Provinsi Bali, yang sekaligus difasilitasi Gubernur Pak Wayan Koster," ujar Ngurah Boy saat dikonfirmasi NusaBali.
Kedua, jalur reguler. Menurut Ngurah Boy, untuk jalur reguler ini prosesnya melalui kompetisi sains. "Mereka berkompetisi dulu di tingkat nasional dan internasional. Barulah kemudian diberikan beasiswa," tegas birokrat asal Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Perlu dicatat, dari 13 siswa yang lolos kuliah ke luar negeri lewat jalur reguler ini, 6 orang di antaranya merupskan siswa SMAN Bali Mandara Buleleng dan 3 siswa SMAN 1 Singaraja. Kedua sekolah tersebut selama ini dikenal beroprestasi dalam berbagai kompetisi sain tingkat nasional dan internasional.
Versi Ngurah Boy, 18 siswa yang dapat beasiswa kuliah di luar negeri ini ditanggung biaya kuliahnya, biaya keberangkatan, dan biaya tempat tinggalnya selama menempuh pendidikan. Mereka akan memulai kuliah di luar negeri, Agustus 2022 mendatang. “Mereka akan menjalani pemusatan pembinaan di Kementerian Pendidikan-Kebudayaan-Ristek dulu, bulan depan," papar Ngurah Boy. *nat
Ke-18 siswa dari berbagai SMA di Bali ini dapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di 10 universitas terkemuka di dunia. Mereka sempat diajak tatap muka oleh Gubernur Koster yang didampingi Kadisdikpora Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, di Bale Gajah Rumah Jabatan Gubernur Bali, Komplek Jaya Sabha Denpasar, Minggu (16/1) siang.
Dari 18 siswa tersebut, 5 orang diterima di University of British Colombia (Kanada), 3 orang diterima di University of Toronto (Kanada), 2 orang diterima di University of Illinois Urbana Champaign (Amerika Serikat), 2 orang diterima di National University of Singapore, 1 orang diterima di Nanyang Technological University Singapore, 1 orang diterima di National Taiwan University, 1 orang diterima di University of Michigan (Amerika Serikat), 1 orang diterima di University of Chicago (Amerika Serikat), 1 orang diterima di Columbia University (Amerika Serikat), dan 1 orang di Carnegie Melion University (Amerika Serikat).
Sebanyak 5 orang dari 18 siswa tersebut lolos kuliah ke luar negeri dalam kategori afirmasi. Mereka masing-masing I Putu Wisnu Jaya Wardana (siswa SMAN 1 Singaraja yang diterima di Jurusan Matematika University of British Colombia), I Dewa Gede Essa Satria Widana (siswa SMAN 1 Tabanan/diterima di Jurusan Farmakologi University of British Colombia), Ni Putu Saraswati Maharani Devi Dasi (siswi SMAN 3 Denpasar/diterima di Jurusan Biological Science di University of British Colombia), Diah Septa Lingga Pratiwi (siswi SMAN 2 Semarapura/diterima di Jurusan Psychology University of Iilinois Urbana Champaign), dan Meilana Putri (siswi SMAN 2 Amlapura yang diterima di University of Iilinois Urbana Champaign).
Sedangkan 13 siswa lainnya lolos kuliah ke luar negeri dalam kategori reguler. Mereka adalah Kadek Kurnia Dewi (siswi SMAN Bali Mandara/yang diterima Jurusan Physiology University of Chicago), Ni Ketut Selamat Kariyani (siswi SMAN Bali Mandara/diterima di Jurusan Agriculture and Forestry University of Iilinois Urbana Champaign), Ni Luh Eka Januartini (siswi SMAN Bali Mandara/diterima di Jurusan Environmental Science Columbia University), Ni Putu Ari Budiani (siswi SMAN Bali Mandara/diterima di Jurusan Agriculture and Sustainable University of British Colombia), Ni Wayan Novia Sinta Dewi (siswi SMAN Bali Mandara/diterima di Jurusan Physiology National University of Singapore), I Gusti Ngurah Sucahya Satria Adi Pratama (siswa SMAN Bali Mandara/diterima di Jurusan Computer Science Carnegie Mellon University).
Kemudian, Gede Deanova Wikayana Fachrie (siswa SMAN 1 Singaraja/diterima di Jurusan Astronomy and Astrophysics University of Toronto), Made Deva Wikanada Putra (siswa SMAN 1 Singaraja/diterima di Jurusan Astronomy and Astrophysics University of Toronto), Ni Putu Dhara Deswita Prabha (siswi SMAN 1 Singa-raja/diterima di National University of Singapore), I Putu Pramana Putra (siswa SMAN 4 Denpasar/diterima di Jurusan Computer Science University of British Colombia), Jerry Eriksen (siswa SMAN 4 Denpasar/diterima di Jurusan Mechanical Engineering (Nanyang Technological University (Singapore), Ni Putu Miranda Puteri (siswi SMAN 3 Denpasar/diterima di Jurusan Biological Science University of Michigan), dan Andrew Jamsa (siswa SMA Jembatan Budaya Badung/diterima di Jurusan Kimia atau Teknik Kimia University of Toronto).
Saat acara tatap muka di Jaya Sabha kemarin, Gubernur Koster berpesan agar 18 siswa yang difasilitasi dapat Beasiswa Program Indonesia Maju melalui seleksi ketat Disdikpora Provinsi Bali ini bisa menerapkan ‘tata titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi’ di tempat kuliahnya nanti. Gubernur Koster menekankan, ke-18 siswa yang lolos kuliah di luar negeri ini nantinya bisa lanjutkan program S2 dan S3 atau memilih bekerja.
Menurut Gubernur Koster, mereka difasilitasi kuliah di luar negeri, sesuai dengan program Pemprov Bali ‘membangun dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Bali yang unggul dan berkualitas’. "Nanti setelah lulus bisa memilih bekerja langsung atau lanjutkan kuliah S2 dan S3. Saya ucapkan selamat dan apresiasi kepada para siswa yang berhasil lolos seleksi," ujar Gubernur Koster.
Gubernur Koster juga berpesan kepada 18 siswa SMA ini, agar sebelum berangkat nanti, memohon doa restu orangtua, sembahyang di merajan (pura keluarga), Pura Desa, dan Pura Sad Kahyangan untuk mendapatkan tuntunan secara niskala dan sekala. "Dapatkan prestasi terbaik, bisa lulus tepat waktu," jelas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Gubernur Koster pun mengingatkan para siswa yang dapat beasiswa harus memanfaatkan pendidikan di luar negeri. Mereka mesti memanfaatkan peluang dan keunggulan yang dimiliki negara di tempatnya menuntut ilmu. “Sehingga ketika sudah lulus dan pulang, kalian akan memperoleh pengetahuan akademis dan wawasan secara keseluruhan tentang negara tersebut yang membuat negara itu maju dan bisa memiliki universitas terkenal di dunia,” tandas Gubernur bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini.
Menurut Koster, dengan pengetahuan yang lengkap tersebut, mereka diharapkan pulang untuk membangun Gumi Bali. “Bali harus dibangun oleh pemimpin dan digerakkan oleh orang-orang yang unggul dengan karakter kuat, agar Bali bisa maju, berdaya saing, tangguh, dan berkelanjutan dengan tetap mencintai, menjaga, dan memberdayakan adat-istiadat, tradisi, seni, budaya, serta kearifan lokal Bali serta melaksanakan Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam menghadapi dinamika perkembangan zaman skala lokal, nasional, dan global,” pesan Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang sempat tiga periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Dalam acara tatap muka kemarin, Guberur Koster langsung menggelontor bantuan biaya awal senilai total Rp 360 juta untuk 18 siswa yang akan berangkat ke luar negeri ini. Dana Rp 360 juta tersebut bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
Sementara, Kadisdikpora Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, mengatakan beasiswa untuk 18 siswa SMA ke luar negeri ini melalui 2 jalur. Pertama, jalur afirmasi dengan difasilitasi Prof Yohanes, Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. "Jalur afirmasi ini adalah program keberpihakan kepada Pemerintah Provinsi Bali, yang sekaligus difasilitasi Gubernur Pak Wayan Koster," ujar Ngurah Boy saat dikonfirmasi NusaBali.
Kedua, jalur reguler. Menurut Ngurah Boy, untuk jalur reguler ini prosesnya melalui kompetisi sains. "Mereka berkompetisi dulu di tingkat nasional dan internasional. Barulah kemudian diberikan beasiswa," tegas birokrat asal Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Perlu dicatat, dari 13 siswa yang lolos kuliah ke luar negeri lewat jalur reguler ini, 6 orang di antaranya merupskan siswa SMAN Bali Mandara Buleleng dan 3 siswa SMAN 1 Singaraja. Kedua sekolah tersebut selama ini dikenal beroprestasi dalam berbagai kompetisi sain tingkat nasional dan internasional.
Versi Ngurah Boy, 18 siswa yang dapat beasiswa kuliah di luar negeri ini ditanggung biaya kuliahnya, biaya keberangkatan, dan biaya tempat tinggalnya selama menempuh pendidikan. Mereka akan memulai kuliah di luar negeri, Agustus 2022 mendatang. “Mereka akan menjalani pemusatan pembinaan di Kementerian Pendidikan-Kebudayaan-Ristek dulu, bulan depan," papar Ngurah Boy. *nat
Komentar