Dispar Buleleng Fokus Bidik Wisatawan Domestik
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng memutuskan mengubah segmentasi pasar wisatawan.
Pada tahun 2022 ini, Dispar Buleleng akan fokus menggarap segmen wisatawan domestik dan wisatawan lokal. Sebab wisatawan mancanegara diprediksi belum melakukan kunjungan ke Bali.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, saat dikonfirmasi kemarin (16/1). Menurut Dody, kunjungan wisatawan selama masa pandemi merosot drastis. Hal itu tak hanya terjadi di Buleleng, namun juga terjadi di seluruh Bali.
Pada akhir tahun 2021 lalu, Dispar Buleleng berharap kedatangan wisatawan domestik. Ternyata jumlahnya tidak signifikan. Dispar mencatat hanya ada 2 hotel saja yang tingkat huniannya di atas 50 persen.
“Setelah kami pelajari, ternyata segmen pasar kita berbeda. Selama ini segmen pasar kita kebanyakan Eropa. Sedangkan wisatawan Eropa belum bisa masuk ke Bali karena masih pandemi di negara mereka,” katanya.
Sehingga pada tahun 2022 ini, Dispar memutuskan mengubah strategi pemasaran. Dispar akan lebih banyak melakukan promosi di dalam negeri. Caranya menyasar pengusaha travel dan agen perjalanan wisata di Pulau Jawa.
Selain itu pihaknya juga akan melakukan promosi di kabupaten/kota lain yang ada di Bali. “Masih banyak kok objek wisata di Buleleng yang bisa mereka kunjungi. Misalnya mereka berkunjung ke RTH Bung Karno, mengunjungi situs cagar budaya Nyoman Rai Srimben, atau ke situs cagar budaya Masjid Jami. Itu bisa jadi destinasi tersendiri yang unik,” lanjutnya.
Selain melakukan promosi, mantan Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng itu juga telah menyiapkan sejumlah strategi lain. Diantaranya menggelar kejuaraan-kejuaraan olahraga. Cara ini diyakini dapat menarik kedatangan wisatawan. Baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan lokal. Sejumlah kejuaraan yang akan dilaksanakan diantaranya renang, balap sepeda, serta lari lintas alam.
“Harapannya kan yang datang bukan hanya satu orang saja. Tapi satu atlet, mengajak 1-2 orang ofisial, bisa mengajak keluarga juga. Jadi hunian akomodasi wisata kita bisa terdongkrak naik, multiplier effect juga muncul. Kami harap strategi ini bisa sedikit memulihkan industri pariwisata kita,” demikian Dody. *k23
Komentar