Lift Pasar Gianyar Macet, Warga Terjebak 1,5 Jam
Lift dibuka secara manual dan keduanya berhasil keluar dengan kondisi selamat.
GIANYAR, NusaBali
Pande Made Surya Putra asal Banjar Sampiang, Kelurahan/Kecamatan Gianyar, bersama anak, bermaksud melihat tempat berjualan saudaranya di lantai IV Pasar Rakyat Gianyar, Jumat (21/1) siang. Namun insiden menegangkan dialami saat ayah dan anak ini masuk lift di lantai II. Mereka hendak naik ke lantai IV. Namun lift macet sehingga keduanya terjebak dalam ruang lift sekitar 1,5 jam.
Mulai pukul 12.45 Wita hingga 14.00 Wita, keduanya masih di dalam lift yang menunjukkan angka 2. Kondisi menegangkan dalam lift itu langsung direkam kemudian viral di media sosial. Dalam video, mereka mengaku tidak merasakan ada pergerakan lift naik atau turun. Bahkan pintu lift tidak bisa dibuka, meskipun sudah berulang kali memencet tombol lift. Apesnya, karena pasar belum operasional, maka tidak ada teknisi stand by di lokasi. Beruntung teriakan mereka didengar oleh petugas keamanan pasar. Lift dibuka secara manual dan keduanya berhasil keluar dengan kondisi selamat.
Saat dikonfirmasi, Pande Made Surya Putra mengatakan semua tombol yang dipencet tidak ada berfungsi. "Semua tombol tidak berfungsi termasuk tombol emergensi. Saya sempat teriak-teriak ratusan kali, ndak ada yang dengar," jelasnya. Meskipun sempat maklum karena situasi gedung masih kosong, Pande meyakini pasti ada petugas keamanan. "Setelah capek saya teriak, baru ada satpam yang menghampiri. Akhirnya bisa dibuka secara paksa sama satpam," kenangnya.
Pande mengaku ke pasar belum buka itu untuk menengok tempat kakaknya berjualan di lantai 4. "Saya pilih pakai lift karena memang sudah terbiasa, bukan baru pertama kali nyoba. Namun ketika di lantai 2 pasar, semua tombol lift tidak berfungsi. Lift tidak bergerak, saya bilang apa adanya, penanganannya lambat. Kata satpam, karena tidak ada teknisi," ujarnya. Karena sampai sejam lebih, Pande dan anaknya pun sempat panik. "Karena udara mulai panas. Sejam lebih kami panik," ujarnya.
Terkait insiden itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Luh Gede Eka Suary mengatakan sudah menerjunkan petugas untuk memastikan kondisi lift itu. Dia membantah lift itu mati. ‘’Kemungkinan itu human error," ujar Eka Suary. Namun pejabat ini tak menjelaskan arti human error dimaksud.*nvi
Mulai pukul 12.45 Wita hingga 14.00 Wita, keduanya masih di dalam lift yang menunjukkan angka 2. Kondisi menegangkan dalam lift itu langsung direkam kemudian viral di media sosial. Dalam video, mereka mengaku tidak merasakan ada pergerakan lift naik atau turun. Bahkan pintu lift tidak bisa dibuka, meskipun sudah berulang kali memencet tombol lift. Apesnya, karena pasar belum operasional, maka tidak ada teknisi stand by di lokasi. Beruntung teriakan mereka didengar oleh petugas keamanan pasar. Lift dibuka secara manual dan keduanya berhasil keluar dengan kondisi selamat.
Saat dikonfirmasi, Pande Made Surya Putra mengatakan semua tombol yang dipencet tidak ada berfungsi. "Semua tombol tidak berfungsi termasuk tombol emergensi. Saya sempat teriak-teriak ratusan kali, ndak ada yang dengar," jelasnya. Meskipun sempat maklum karena situasi gedung masih kosong, Pande meyakini pasti ada petugas keamanan. "Setelah capek saya teriak, baru ada satpam yang menghampiri. Akhirnya bisa dibuka secara paksa sama satpam," kenangnya.
Pande mengaku ke pasar belum buka itu untuk menengok tempat kakaknya berjualan di lantai 4. "Saya pilih pakai lift karena memang sudah terbiasa, bukan baru pertama kali nyoba. Namun ketika di lantai 2 pasar, semua tombol lift tidak berfungsi. Lift tidak bergerak, saya bilang apa adanya, penanganannya lambat. Kata satpam, karena tidak ada teknisi," ujarnya. Karena sampai sejam lebih, Pande dan anaknya pun sempat panik. "Karena udara mulai panas. Sejam lebih kami panik," ujarnya.
Terkait insiden itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Luh Gede Eka Suary mengatakan sudah menerjunkan petugas untuk memastikan kondisi lift itu. Dia membantah lift itu mati. ‘’Kemungkinan itu human error," ujar Eka Suary. Namun pejabat ini tak menjelaskan arti human error dimaksud.*nvi
1
Komentar