Demokrat Bali Dievaluasi DPP
Evaluasinya oleh DPP Demokrat, di Pilkada Gianyar, Klungkung dan Pilgub Bali 2018 diminta menyiapkan lebih awal dan kalau bisa usung calon sendiri.
Gagal di Buleleng, Diminta Siapkan Calon untuk Pilkada 2018
DENPASAR, NusaBali
Pilkada Buleleng 15 Februari 2017 benar-benar menjadi evaluasi seluruh partai politik. Tak terkecuali Partai Demokrat yang sudah ancang-ancang evaluasi hasil Pilkada Buleleng untuk menentukan sikap di Pilkada serentak 2018 mendatang. Partai Demokrat merancang melahirkan calon dari kader di Pilkada serentak 2018 mendatang.
Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta di Denpasar, Senin (20/2) siang mengatakan usai Pilkada DKI Jakarta 2017, DPD Demokrat seluruh Indonesia dikumpulkan DPP. Demokrat Bali juga termasuk melaporkan hasil Pilkada Buleleng 15 Februari 2017 yang telah menghasilkan kekalahan buat paket independen Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharmawijaya (Surya) yang didukung Demokrat.
”DPP kumpulkan seluruh DPD se Indonesia laporkan hasil Pilkada di daerah masing-masing,” ujar Mudarta yang baru saja pulang dari DPP. Mudarta mengatakan dari laporan pengurus di daerah dengan hasil Pilkada di masing-masing daerah dievaluasi dan berikan petunjuk. Demokrat tidak kalah di semua daerah. Ada daerah-daerah yang juga dimenangkan.
”Hasil pertemuan kita dengan DPP kita telah laporkan hasil Pilkada Buleleng. Evaluasinya oleh DPP Demokrat, di Pilkada Gianyar, Pilkada Klungkung dan Pilgub Bali 2018 diminta menyiapkan lebih awal dan kalau bisa mengusung calon sendiri,” ujar Mudarta.
Demokrat Bali sendiri sudah siap dengan langkah berikutnya untuk menghadapi Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, Pilkada Klungkung 2018. “Usai pengesahan pemenang di Pilkada Buleleng kita akan gelar rapat Tim DPD dan siapkan rumusan untuk menghadapi Pilkada serentak 2018 di Klungkung, Gianyar dan Bali. Pengalaman Pilkada Buleleng ini sangat berarti,” ujar mantan Ketua OKK DPD Demokrat Bali 2006-2011 ini. Menurut Mudarta maju di Pilkada buat kader sebenarnya bukanlah hal yang tabu. Namun untuk demokrasi sekarang ini maju di Pilkada memerlukan persiapan matang. Harus memiliki 3 O.
“O pertama adalah otak cerdas, O kedua adalah orang atau otot, O ketiga adalah ongkos. Kalau tidak punya 3 O tadi, ya sudah ambil O ke 4 saja. Oyongan ibane (diam saja),” kelakar Mudarta. Soal masa depan koalisi dan arah kebijakan politik Demokrat Bali pasca gagal di Pilkada Buleleng menurut Mudarta berjalan dinamis. Di Pilgub Bali Demokrat sudah menggalang komunikasi dengan sejumlah partai politik untuk mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur. Kemudian untuk Pilkada Klungkung dan Pilkada Gianyar juga sudah penjajakan.
“Nanti ada survei dan ada mekanisme yang akan kita tempuh dalam internal partai,” tambah politisi asal Jembrana ini. Untuk Pilkada Buleleng, Mudarta berusaha menghibur kadernya. “Kader-kader Demokrat di Buleleng sudah kerja keras. Hasil Pilkada Buleleng perlu diingat kita bukan kalah, kita bukan gagal. Kita kekurangan suara. Dalam Pilkada itu nggak ada istilah gagal,” pungkas Mudarta. * nat
DENPASAR, NusaBali
Pilkada Buleleng 15 Februari 2017 benar-benar menjadi evaluasi seluruh partai politik. Tak terkecuali Partai Demokrat yang sudah ancang-ancang evaluasi hasil Pilkada Buleleng untuk menentukan sikap di Pilkada serentak 2018 mendatang. Partai Demokrat merancang melahirkan calon dari kader di Pilkada serentak 2018 mendatang.
Ketua DPD Demokrat Bali, I Made Mudarta di Denpasar, Senin (20/2) siang mengatakan usai Pilkada DKI Jakarta 2017, DPD Demokrat seluruh Indonesia dikumpulkan DPP. Demokrat Bali juga termasuk melaporkan hasil Pilkada Buleleng 15 Februari 2017 yang telah menghasilkan kekalahan buat paket independen Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharmawijaya (Surya) yang didukung Demokrat.
”DPP kumpulkan seluruh DPD se Indonesia laporkan hasil Pilkada di daerah masing-masing,” ujar Mudarta yang baru saja pulang dari DPP. Mudarta mengatakan dari laporan pengurus di daerah dengan hasil Pilkada di masing-masing daerah dievaluasi dan berikan petunjuk. Demokrat tidak kalah di semua daerah. Ada daerah-daerah yang juga dimenangkan.
”Hasil pertemuan kita dengan DPP kita telah laporkan hasil Pilkada Buleleng. Evaluasinya oleh DPP Demokrat, di Pilkada Gianyar, Pilkada Klungkung dan Pilgub Bali 2018 diminta menyiapkan lebih awal dan kalau bisa mengusung calon sendiri,” ujar Mudarta.
Demokrat Bali sendiri sudah siap dengan langkah berikutnya untuk menghadapi Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, Pilkada Klungkung 2018. “Usai pengesahan pemenang di Pilkada Buleleng kita akan gelar rapat Tim DPD dan siapkan rumusan untuk menghadapi Pilkada serentak 2018 di Klungkung, Gianyar dan Bali. Pengalaman Pilkada Buleleng ini sangat berarti,” ujar mantan Ketua OKK DPD Demokrat Bali 2006-2011 ini. Menurut Mudarta maju di Pilkada buat kader sebenarnya bukanlah hal yang tabu. Namun untuk demokrasi sekarang ini maju di Pilkada memerlukan persiapan matang. Harus memiliki 3 O.
“O pertama adalah otak cerdas, O kedua adalah orang atau otot, O ketiga adalah ongkos. Kalau tidak punya 3 O tadi, ya sudah ambil O ke 4 saja. Oyongan ibane (diam saja),” kelakar Mudarta. Soal masa depan koalisi dan arah kebijakan politik Demokrat Bali pasca gagal di Pilkada Buleleng menurut Mudarta berjalan dinamis. Di Pilgub Bali Demokrat sudah menggalang komunikasi dengan sejumlah partai politik untuk mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur. Kemudian untuk Pilkada Klungkung dan Pilkada Gianyar juga sudah penjajakan.
“Nanti ada survei dan ada mekanisme yang akan kita tempuh dalam internal partai,” tambah politisi asal Jembrana ini. Untuk Pilkada Buleleng, Mudarta berusaha menghibur kadernya. “Kader-kader Demokrat di Buleleng sudah kerja keras. Hasil Pilkada Buleleng perlu diingat kita bukan kalah, kita bukan gagal. Kita kekurangan suara. Dalam Pilkada itu nggak ada istilah gagal,” pungkas Mudarta. * nat
Komentar