Genap Berusia 22 Tahun, Jadi Refleksi Diri untuk SMK PGRI 3 Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 3 Denpasar menapaki usia 22 tahun.
Menginjak usia yang semakin matang, SMK PGRI 3 Denpasar banyak melakukan refleksi diri terkait apa yang sudah dicapai maupun apa yang akan dilakukan di tahun-tahun mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala SMK PGRI 3 Denpasar, Drs I Nengah Madiadnyana MM, saat potong kue serangkaian Hari Jadi SMK PGRI 3 Denpasar ke-22 di sekolah setempat, kawasan Jalan Narakusuma Denpasar, Senin (24/1) siang.
Dalam sambutannya, Madiadnyana menceritakan sejarah panjang SMK PGRI 3 Denpasar hingga bisa berdiri kokoh seperti sekarang. Awalnya SMK PGRI 3 Denpasar dimulai dari langkah kecil bersama SMK PGRI 1 Mengwi, Badung. SMK PGRI 3 merupakan kelas jauh dari SMIP PGRI 1 Badung, karena keinginan masyarakat yang begitu tinggi ingin anaknya masuk sekolah menengah kejuruan, maka SMK PGRI 3 Denpasar bertekad untuk mandiri.
Sempat berkembang bersama-sama dengan SMKN 4 Denpasar, akhirnya SMK PGRI 3 Denpasar berjuang untuk mandiri sepenuhnya. Mulai dari mengontrak tanah, hingga kini bisa memiliki gedung sendiri. “Karena itu, HUT hari ini (kemarin) wajib kita rayakan sebagai refleksi untuk mengingat apa yang sudah kita lakukan. Sekaligus apa yang akan kita lakukan di tahun ini dan tahun mendatang, yang baik kita lanjutkan, yang kurang kita perbaiki,” ujarnya.
Madiadnyana mengatakan, HUT kali ini mengangkat tema “Menuju Sekolah Berprestasi, Bersyukur, dan Berbagi Sesama”. Menurutnya, tema ini tidak dibuat begitu saja, namun apa yang tercantum di dalam tema sejatinya sudah dilakukan oleh SMK PGRI 3 Denpasar. Menatap tantangan SMK swasta ke depan, Madiadnyana menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas SDM, mutu, dan martabat sekolah, sehingga menjadi sekolah yang dicintai oleh masyarakat.
“Dalam kegiatan pembelajaran yang akan datang, kami akan memakai dua sistem yakni daring dan tatap muka, ini akan dikombinasikan. Kami juga bersyukur, selama masa pandemi Covid-19, SMK PGRI 3 Denpasar tetap bisa eksis, lantaran kami menerapkan prokes yang ketat,” Madiadnyana.
Dalam memeriahkan HUT ke-22 SMK PGRI 3 Denpasar, diadakan pula sejumlah lomba secara virtual baik lomba internal maupun eksternal sekolah. Lomba eksternal seperti lomba konten kreatif tiktok, fotografi sekolahku instagramable, dan lomba tourism. Sedangkan lomba internal diadakan lomba tower art dan dissert plating.
Sementara itu, HUT ke-22 PGRI 3 Denpasar juga dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. Dalam sambutannya, Kadis Boy mengapresiasi perkembangan dan kemajuan SMK PGRI 3 Denpasar. “Saya merasa terharu, karena tidak semua sekolah bisa seperti ini perkembangannya. Apalagi sesuai tema, prestasi dibarengi syukur dan rasa berbagi, saat itulah kesejahteraan akan mulai bermunculan,” katanya.
Ngurah Boy pun mendukung sejumlah rencana pengembangan SMK PGRI 3 Denpasar ke depannya. Dalam kesempatan tersebut Ngurah Boy juga mengajak SMK PGRI 3 Denpasar untuk memperbaharui diri dengan rencana-rencana yang relevan menuju era baru. “Ke depan kami sudah tidak bisa lagi hanya dengan kurikulum yang itu-itu saja, harus ada pembaharuan. Akan ada banyak tantangan, sehingga tidak bisa hanya memakai rencana-rencana yang tidak relevan dalam kondisi seperti ini,” tandasnya. *ind
1
Komentar