Kepala SMKN 1 Klungkung Meninggal
Kepala SMKN 1 Klungkung I Made Setiabudi meninggal di rumahnya, Banjar Kaja Kauh, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, Gianyar, Senin (20/2) sekitar pukul 17.00 Wita.
SEMARAPURA, NusaBali
Ia meninggal diduga karena serangan jantung. Ditemui NusaBali, Selasa (21/2), di rumah duka Banjar Kaja Kauh, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, terlihat sejumlah kerabat keluarga duka melayat. Kakak almarhum, I Made Setiabudi, I Wayan Jendra menuturkan, sebelum adiknya meninggal, almarhum masih sempat membersihkan kendaraannya.
Kata Jendra, Setiabudi pulang dari sekolah sekitar pukul 15.30 Wita, lanjut membersikan sepeda motornya di halaman rumah. Selanjutnya, almarhum pergi ke warung untuk mengambil sesuatu. Namun ada anggota keluarga yang melihat, almarhum sudah tampak lemas. "Saat adik meninggal, saya masih di Denpasar. Keluarga di rumah langsung melarikan ke RS Family Husada, Gianyar," tuturnya.
Saat sampai di rumah sakit itu, almarhum Setiabudi dinyatakan sudah meninggal. Ayah dua anak ini meninggal karena serangan jantung. Hingga saat ini jenazahnya masih dititip di rumah sakit. Rencananya, 3 Maret 2017 akan dilaksanakan upacara Ngaben. Pihak keluarga masih terpukul dengan kepergian almarhum yang senantiasa mengabdikan diri di dunia pendidikan.
Waka Kesiswaan SMKN 1 Klungkung, I Nyoman Ruja, mengatakan pada Senin (20/2), Kasek Setiabudi beraktivitas sebagaimana mestinya di sekolah. Bahkan almarhum sempat memberikan pengarahan dan motivasi kepada siswa kelas XII sebelum mengikuti Uji Kompetisi Keahlian (UKK). “Setelah memberikan pengarahan beliau sempat meminta foto bersama dengan siswa dan penguji, kata beliau biar ada kenang-kenangan,” katanya.
Setelah selesai memberikan pengarahan, Kasek Setiabudi langsung meluncur pada salah satu SMK di Karangasem, didampingi Kepala Program Study Pemasaran Putu Arnawa, sekitar pukul 11.00 Wita. Tujuannya, mengecek kesiapan verifikasi terhadap sekolah tersebut. Sekitar pukul 14.00 Wita, mereka kembali tiba di sekolah dan beraktivitas. “Kondisi almarhum saat itu terlihat baik-baik saja,” katanya. Kata dia, sekitar pukul 16.00 Wita, almarhum pulang ke rumahnya di Desa Tulikup, Gianyar.
Pihak sekolah pun kaget tiba-tiba mendengar malam itu pimpinannya sudah dikabarkan meninggal dunia. “Almarhum memang pernah mengeluhkan sakit pada bagian perut,” ujarnya.
Pasca meninggalnya Kasek Setiabudi, pihak sekolah sudah berkoordinasi kepada UPT Provinsi Bali, lanjut ke Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Tujuannya, agar ditunjuk Plt kasek lanjut kasek difinitif karena akan menjelang UN. “Semua program di sekolah yang sudah dirancang sudah tetap berjalan sebagaimana mestinya,” katanya.
Meninggalnya Kesek Setiabudi yang dikenal humanis dan ramah ini, juga memberikan duka mendalam kepada keluarga besar SMKN 1 Klungkung. Setelah selesai aktivitas belajar-mengajar di sekolah mereka langsung melayat ke rumah duka, baik guru maupun siswa. * wa
Ia meninggal diduga karena serangan jantung. Ditemui NusaBali, Selasa (21/2), di rumah duka Banjar Kaja Kauh, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, terlihat sejumlah kerabat keluarga duka melayat. Kakak almarhum, I Made Setiabudi, I Wayan Jendra menuturkan, sebelum adiknya meninggal, almarhum masih sempat membersihkan kendaraannya.
Kata Jendra, Setiabudi pulang dari sekolah sekitar pukul 15.30 Wita, lanjut membersikan sepeda motornya di halaman rumah. Selanjutnya, almarhum pergi ke warung untuk mengambil sesuatu. Namun ada anggota keluarga yang melihat, almarhum sudah tampak lemas. "Saat adik meninggal, saya masih di Denpasar. Keluarga di rumah langsung melarikan ke RS Family Husada, Gianyar," tuturnya.
Saat sampai di rumah sakit itu, almarhum Setiabudi dinyatakan sudah meninggal. Ayah dua anak ini meninggal karena serangan jantung. Hingga saat ini jenazahnya masih dititip di rumah sakit. Rencananya, 3 Maret 2017 akan dilaksanakan upacara Ngaben. Pihak keluarga masih terpukul dengan kepergian almarhum yang senantiasa mengabdikan diri di dunia pendidikan.
Waka Kesiswaan SMKN 1 Klungkung, I Nyoman Ruja, mengatakan pada Senin (20/2), Kasek Setiabudi beraktivitas sebagaimana mestinya di sekolah. Bahkan almarhum sempat memberikan pengarahan dan motivasi kepada siswa kelas XII sebelum mengikuti Uji Kompetisi Keahlian (UKK). “Setelah memberikan pengarahan beliau sempat meminta foto bersama dengan siswa dan penguji, kata beliau biar ada kenang-kenangan,” katanya.
Setelah selesai memberikan pengarahan, Kasek Setiabudi langsung meluncur pada salah satu SMK di Karangasem, didampingi Kepala Program Study Pemasaran Putu Arnawa, sekitar pukul 11.00 Wita. Tujuannya, mengecek kesiapan verifikasi terhadap sekolah tersebut. Sekitar pukul 14.00 Wita, mereka kembali tiba di sekolah dan beraktivitas. “Kondisi almarhum saat itu terlihat baik-baik saja,” katanya. Kata dia, sekitar pukul 16.00 Wita, almarhum pulang ke rumahnya di Desa Tulikup, Gianyar.
Pihak sekolah pun kaget tiba-tiba mendengar malam itu pimpinannya sudah dikabarkan meninggal dunia. “Almarhum memang pernah mengeluhkan sakit pada bagian perut,” ujarnya.
Pasca meninggalnya Kasek Setiabudi, pihak sekolah sudah berkoordinasi kepada UPT Provinsi Bali, lanjut ke Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Tujuannya, agar ditunjuk Plt kasek lanjut kasek difinitif karena akan menjelang UN. “Semua program di sekolah yang sudah dirancang sudah tetap berjalan sebagaimana mestinya,” katanya.
Meninggalnya Kesek Setiabudi yang dikenal humanis dan ramah ini, juga memberikan duka mendalam kepada keluarga besar SMKN 1 Klungkung. Setelah selesai aktivitas belajar-mengajar di sekolah mereka langsung melayat ke rumah duka, baik guru maupun siswa. * wa
1
Komentar