Pelaku dan Istrinya Masih Saudara Sepupu
Mertua Minta Supaya Pelaku Dihukum Berat
GIANYAR, NusaBali
Inilah fakta di balik kasus suami nekat menganiaya sang istri berserta pria yang diduga selingkuhan istrinya hingga tewas di depan Konter HP 'Setia Cell', Jalan Pasekan Banjar Kapal, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Senin (24/1) malam.
Pelaku Nengah Wanta, 36, dan istrinya, Kadek Setyawati, 29, ternyata masih bersaudara sepupu. Meski demikian, pihak keluarga istri minta agar pelaku Nengah Wanta dihukum berat. Pelaku Nengah Wanta merupakan pekerja swasta asal Dusun Buayang, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung yang tinggal di Perum Candra Ayu 1 Nomor 1 C Banjar Tubuh, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati. Demkikian pula istrinya, Kadek Setyawati, berasal dari kampung yang sama.
Ayah dari korban Kadek Setyawati, Nengah Buda, 57, mengakui kalau menantunya yang gelap mata, pelaku Nengah Wanta, masih keponakannya. “Menantu saya itu (Nengah Wanta) adalah anak dari kakak perempuan saya,” jelas Nengah Buda saat menunggui putrinya, Kadek Setyawati, dirawat di IGD RS Premagana, Desa Batubulan, Keca-matan Sukawati, Senin malam.
Jadi, antara pelaku Nengah Wanta dan istrinya, Kadek Setyawati, masih bersaudara misan (sepupu). Dari pernikahannya, pasutri Nengah Wanta dan Kadek Setyawati dikaruniai seorang anak laki-laki yang kini berusia 4 tahun.
Sang mertua, Nengah Buda, sangat menyayangkan peristiwa penganiayaan berat yang dilakukan keponakannya ini terhadap putrinya. “Sayang sekali, dia (pelaku Nengah Wanta) masih keponakan, tapi berbuat seperti itu. Saya tidak menyangka terjadi kasus sperti ini,” sesal Nengah Buda.
Meski masih keponakan, Nengah Buda berharap menantunya ini dihukum berat. Sebab, peristiwa ini dinilai telah melewati batas, apalagi sang menanti sampai hampir menghilangkan nyawa orang dan membuat istrinya mengalami banyak luka tusukan hingga harus dirawat intensif di rumah sakit. “Terserah pihak kepolisian mau hukum berat. Pokoknya, saya nggak bisa membantu dalam masalah ini,” tandas Nengah Buda.
Nengah Buda sendiri mengaku tidak tahu persis prahara rumah tangga anaknya, Kadek Setyawati. Sebab, Nengah Buda tinggal menetap di kampung halamannya kawasan Banjar Buayang, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan. Sedangkan putrinya, Kadek Setyawati dan suaminya, pelaku Nengah Wanta, tinggal terpisah di Perum Candra Ayu kawasan Banjar Tubuh, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati.
"Saya tidak tahu apa masalah mereka. Saya kan di Klungkung, sementara mereka di sini (Desa Batubulan). Kami jarang ketemu mereka. Tadi (Senin malam, Red) saya ditelepon sama anak pas saya mau tidur. Saya di suruh ke sini,” katanya.
Sementara itu, korban Kadek Setyawati masih menjalani perawatan intensif di RS Premagana, Desa Batubulan, Selasa (25/1). Kapolsek Sukawati, Kompol I Made Ariawan P, mengatakan kondisi korban penusukan oleh suaminya yang dipicu api cemburu ini sudah stabil. “Ya, kondisinya sudah stabil. Namun, korban belum bisa dimintai keterangan karena masih shock berat,” jelas Kompol Made Ariawan, Selasa kemarin.
Menurut Kompol Ariawan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban Kadek Setyawati mengalami banyak luka tusukan pisau temutik yang dilakukan suaminya, Nengah Wanta. Luka tersebut, masing-masing 9 luka tusukan di bagian kaki kanan, 4 luka tusukan di kaki kiri, 5 luka tusukan di tangan kanan, 4 luka tusukan di tangan kiri, 7 luka tusukan di punggung, 2 luka tusukan di bawah pusar, dan 1 luka sayatan di pelipis kiri. *nvi
1
Komentar